Twenty-eight

9.4K 957 519
                                    

4 years later














"Papa~~"

Kaki kecilnya berlari, menghampiri sosok lelaki tinggi berkemeja putih dengan lengan tergulung sebatas siku. Wajah tampannya terlihat begitu bahagia, melihat sosok kecil yang sangat dia cintai berlari menghampirinya. Tubuh yang tadi bersandar pada mobil kini mulai merendah, merentangkan tangan untuk menyambut sosok kecil itu.

"Hey Boy, how is today?

"Amazing," ucapnya dengan penuh keceriaan, "Markeu, dapat teman baru. Dan sangat menyenangkan"

"Benarkan, coba katakan pada Papa siapa saja teman baru Markeu?"

Berjalan sambil mengondong Mark, kini dia menjadi pusat perhatian semua orang. Bagaimana tidak, wajahnya masih terlihat sangat muda tapi memiliki anak seusia Mark. Belum lagi tinggi badannya yang sangat proporsional.

"Markeu lupa Pa, pokoknya Markeu dapat banyak teman."

"Baiklah, besok kalau sudah ingat kasih tau Papa, Oke"

"Siap, But can I get Ice Cream?"

"Yes, Anythink for you, Boy"

Menyalakan mesin mobil, kini dia melaju dengan kecepatan sedang, tidak ingin membuat Mark ketakutan karena mengemudi dengan cepat. Mark yang sedang duduk di sampingnya hanya bisa tersenyum sambil melihat pemandangan di luar jendela mobil. Dia berlutup di kursi, menyamakan tinggi badannya dengan kaca mobil. Terlihat begitu mengemaskan

Belum terlalu jauh dari sekolahan Mark, dia melihat kedai es krim. Memarkirkan mobil di depannya, kini dia keluar. Membeli es krim sesuai dengan keinginan anaknya itu.

"This is your ice cream" ucapnya saat kembali kedalam mobil. Memberikan satu cup besar eskrim coklat dengan beberapa permen di atasnya.

"Huwahh,, terimakasih Papa" Mark menyambut eskirm itu dengan penuh kebahagiaan. Sangat jarang dia bisa memakan eskrim dengan ukuran besar seperti ini.

"Tapi ingat,,"

"Jangan katakan pada Mom, jika Mark makan eskrim sebanyak ini, hee" gigi kecilnya terlihat begitu rapi. Membuat siapapun akan gemas dengan tingkahnya.

Saat hendak kembali menyalakan mobil, tiba-tiba ponselnya berdering. Layar ponselnya menampilkan sosok yang baru saja di bicarakan.

"Kau dimana?"

"Aku sedang bersama Mark, ada apa?"

"Langsung pulangkan?"

"Tidak, aku akan ke kantor terlebih dahulu. Lagipula dia ingin bertemu dengan Mark" matanya melirik Mark yang sedang asyik memakan eskrimnya. Seperti tidak terganggu dengan obrolannya.

"Baiklah, tapi jangan pulang terlalu malam. Aku tidak ingin Mark sakit"

"Iya, aku tau. Aku akan pulang sebelum makan malam"

"Mingyu-ya, apa kau sudah memberitaunya tentang hal ini?"

"Belum hyung. rencana aku akan memberi taunya nanti"

"Baiklah, jaga Mark ya. Hati-hati di jalan"

"Hmm,, sudah ya. Aku mencintaimu"

"Ya, aku juga mencintaimu"

Mingyu menutup ponselnya, wajahnya menampilkan senyum yang begitu puas. Rasa bahagia muncul di hatinya. Entah kenapa dia jadi tidak sabar untuk hal itu.

Brother Complex (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt