Epilog

13.5K 830 46
                                    





Taeyong menatap sedih pada Mark yang kini sedang mengelus perut Wonwoo yang sedikit membesar. Matanya sedikit basah, rasanya begitu sedih saat ini.

Mingyu yang melihat itu hanya tersenyum. Mendudukkan dirinya disamping Taeyong.

"Kenapa Hyung?" tanya Mingyu lembut, tangannya mengenggam tangan Taeyong dengan lembut.

"Bagaimana bisa aku meninggalka Mark. Itu sangat sulit"

Air mata Taeyong menetas begitu saja, membuat Mingyu terkejut dengan hal itu. Dengan cepat dia memeluk tubuh Taeyong, mengelus pungungnya dengan sayang.

"Tidak apa-apa hyung. Mark akan aman bersamaku"

Taeyong masih menangis di dalam pelukan Mingyu, mengabaikan Mark dan Wonwoo yang sedang menatapnya. Wonwoo sudah terlalu biasa dengan adegan seperti itu. Jadi dia sudah tidak merasa cemburu ataupun marah dengan Taeyong maupun Mingyu

"Mommy kenapa, Ma?" tanya Mark lucu

"Tidak apa-apa sayang, bagaimana jika kita ke kamar. Mama lelah duduk terus. Adik bayinya ingin tiduran"

Mark mengangguk lucu, dengan segera dia menarik tangan Wonwoo. Diajaknya Wonwoo ke dalam kamar. Membiarkan dan mengabaikan Taeyong yang masih menangis, tidak peduli kenapa Mommynya bisa bersedih seperti itu.

"Wahh, aku sepertinya terlambat ini" gurau Jaehyun,

Suara Jaehyun membuat kedua orang yang sedang berpelukan tadi kini melepaskan diri. Taeyong yang matanya sudah basah hanya bisa menunduk, tak ingin melihat suami tampannya itu.

"Kapan kalian berangkat?" tanya Mingyu

"Besok pagi sekali, makanya Taeyong hyung ingin menginap disini. Sebagai perpisahan dengan Mark"

"Ahh, sepertinya aku harus tidur sofa malam ini." keluh Mingyu

"Ingin tidur denganku di kamar tamu?"

"heh, lebih baik aku kedinginan tidur di kolam renang daripada harus satu ranjang denganmu"

"Kalian masih bisa bercanda. Tidak taukan aku sedang sedih. Hiks"

Taeyong kembali menangis, Jaehyun dan Mingyu hanya bisa saling menatap. Baru pertama kali ini mereka melihat tangis Taeyong yang begitu terdengar menyakitkan. Apa berpisah dengan Mark sangat-sangat membuatnya tersiksa

"Mark akan baik-baik saja dengan Mingyu, dia tidak akan terluka sayang"

Jaehyun menarik Taeyong kedalam pelukannya, memenangkan istri cantiknya itu. Mingyu yang seperti salah tempat memilih pergi, menyusul Mark dan juga Wonwoo di kamar. Dia tidak ingin menjadi orang ketiga di antara Jaehyun dan Taeyong.

"Ini semua karenamu, aku harus berpisah dengan Mark"

Taeyong memukul pelan dada Jaehyun, membuat Jaehyun hanya bisa menghela napas sabar. Dia tidak akan marah dengan Taeyong, dia tau Taeyong sangat menyayangi Mark dan ini pertama kalinya Taeyong berpisah dengan Mark. Jadi wajar jika dia seperti ini.

"Kita hanya meninggalkan Mark 1 minggu sayang. itupun kita bisa mempercepat honeymoon kita jika memang kau tidak tahan berpisah lama dengan Mark" Jaehyun mencium rambut Taeyong. "Atau kau mau kita membatalkan saja honeymoon kita?"

Taeyong menggelengkan kepalanya,"Tidak kita sudah mengatur jadwal. Tidak mungkin membatalkan begitu saja. Maafkan aku ya" lirih Taeyong

"Tidak sayang, tidak apa-apa. Kebahagianmu lebih penting dari apapun"

~~





Setelah tadi pagi adegan Taeyong yang tidak ingin berpisah dengan Mark, kini nyatanya mereka berdua sudah sampai di pulau Nami. Awalnya Jaehyun ingin pergi ke Hawaii atau Landon atau Paris atau mana saja. Tapi Taeyong yang bersikeras tidak ingin pergi jauh-jauh akhirnya Jaehyun memutuskan untuk pergi ke pulau Nami.

Brother Complex (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang