Seven

13.3K 1.3K 431
                                    






"Aku baik-baik saja Mom,"

Suara Jaehyun begitu menggema di kamarnya, hari sudah malam dan Jaehyun sudah siap untuk pergi ke alam mimpi. Namun Boa tiba-tiba menelponnya. Awalnya Jaehyun enggan untuk mengangkat, tapi ibunya itu tidak hanya sekali menelpon. Alhasil dengan berat hari dia menerima tolponnya

"Apa kakakmu baik?" suara rendah terdengar begitu indah di telinga Jaehyun. Selalu saja, suara Boa masih menjadi suara favoritnya untuk saat ini

"Hyung juga baik-baik saja"

Jaehyun masih bersandar di kepala ranjang, tangannya sibuk memainkan guling yang ada sedangkan tangan kirinya menggenggam ponselnya

"Kau akan memulai dunia barumu kan?"

"Ya, Minggu depan aku sudah mulai masuk SHS" Jaehyun terlihat sedikit ragu berbicara dengan ibu angkatnya itu

"Mom, apa Mommy bersama ayah?"

"Tidak, Yunho sedang ada pertemuan dengan temannya. Kau tau aku seperti seorang yang tidak mempunyai suami akhir-akhir ini"

Jaehyun tertawa mendengar kekesalan Boa. Selalu saja seperti ini. Boa selalu menelpon Jaehyun hanya untuk sekerdar menanyakan keadaan Taeyong. Membuat Jaehyun bingung dengan jalan pikir ibunya, kenapa tidak berbicara sendiri dan bertanya sendiri.

Jika seperti ini, Jaehyun malah berpikir dia begitu jahat dengan Taeyong. Menyembunyikan semua tentang dirinya, menyembunyikan semua perhatian Boa untuk Taeyong. Dan menyembunyikan fakta lain tentang dirinya dan juga Taeyong

"Anggap saja itu balasan dari Tuhan karena Mom dulu juga meninggalkan ayah."

Jaehyun masih menempelkan ponselnya di telinga, dapat dia dengar jika Boa sedang menghela napas

"Apa terlalu sulit tinggal di korea Jae?"

"Tidak, aku bahagia bisa tinggal dengan Taeyong hyung"

Kini Jaehyun beranjak dari kasurnya, berjalan ke arah balkon. Bersadar disana sambil menikmati angin malam

"Ada sesuatu yang kau takutkan Jae? Nada suaramu tidak seperti biasa?"

"Aku memang tidak bisa berbohong denganmu Mom," sedikit memijit pangkal hidungnya sebelum mengusap wajahnya kasar. Jaehyun terduduk di balkon

"Aku takut Mom,"

Mata Jaehyun bergetar dan sedikit berkilau, seperti ada pancaran kesedihan dimatanya

"Apa yang kau takutkan sayang?"

"Aku takut kehilangannya. Aku belum siap untuk beranjak dewasa bersamanya Mom"

Jaehyun ingin jujur, Jaehyun ingin mengatakan semua yang dia rasakan. Tapi semua itu tidak bisa Jaehyun ucapkan, Jaehyun tidak bisa mengungkapkannya. Bagaimana Jaehyun bisa jujur jika setiap saat dia selalu merasa takut, ragu.

"Kau mencintai kakakmu kan?"

Deg.





Mata Jaehyun membulat, Boa berbicara seperti sedang berada didepannya. Seperti menatap Jaehyun dengan mata tajamnya. Jaehyun melemas, tubuhnya seperti mati rasa.

Inikah rasanya jika tertangkap basah melakukan sesuatu yang selalu saja kita sembunyikan.

"Maafkan aku Mom" suara Jaehyun terlampau lirik, bahkan hampir tidak bisa di dengar

"Aku tidak pernah melarangmu melakukan sesuatu yang kau inginkan. Tapi jika kau melakukan hal yang membuat seseorang menangis. Aku akan langsung menghajarmu Jae"

Brother Complex (End)Where stories live. Discover now