6.Ancaman

757 75 30
                                    

Kevin kini sedang mengendarai mobilnya.Dia sedang bersama Mona kekasihnya, yang sejak tadi tidak henti-hentinya berbicara tentang barang-barang brendit. Dia meminta ini-itu pada Kevin. Ya, Kevin memang orang kaya. Dan dia juga tau bahwa Mona hanya memanfaatkan hartanya saja. Tapi dia tetap menjadikannya pacar.Kenapa? Entahlah.

"Sayaaaang, kamu dengerin aku ngomong gak sih"dia merengut saat mobil Kevin berhenti dan dia menatap keluar jendela. Tidak mendengarkan Mona berbicara.

"Keviiiin"sebalnya.

"Ha?"dia masih memperhatikan cewek di seberang jalan sana.

"Kamu liatin apa sih?"Mona mengikuti arah pandang Kevin. Disana ada Adist, menyebalkan.

"Kenapa kamu jadi liatin dia sih?"dia terkacangi lagi.

"Kevin!"suaranya menaik.Kevin pun menatapnya.

"Apa sih?"Mona merusak kebahagiaannya.

"Kamu gak boleh liatin perempuan lain selain aku!"tegasnya.

"Apa hak lo?"tanyanya.

"Ihhh, aku kan pacar kamuuu"

"Tapi lo gak berhak ngatur gue! Mau gue liatin cewek lain kek, mau gue pacarin dia itu terserah gue"tegasnya.

"Tapi aku gak mau"

"Yaudah, putusin gue!"

"Aku gak mau!"tolaknya.

"Kalau lo bisa buat gue jadian sama dia, gue bakal kasih apa aja yang lo mau"katanya.

"Beneran sayang? Termasuk tas sama sepatu sama kalung tadi? "tanya nya bersemangat.

"Hm"

"Yaudah deh, aku rela di selingkuhin sama kamu"sudah jelas kan dia hanya mengharapkan harta Kevin?

'Lo bakal gue dapetin'batinnya,dia melaju kembali sambil melirik cewek di seberang.

***

Fero masuki rumahnya yang besar itu. Dia berdecak karena rumahnya seperti rumah hantu. Sepi dan hening. Dia memiliki seorang kakak, tapi dia sibuk dengan kuliahnya atau berkumpul bersama teman-temannya. Papanya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Sedangkan mamanya? mungkin sedang berkumpul bersama teman-teman sosialitanya.

Dia bosan seperti ini, dia ingin keluarganya berkumpul untuk sekedar bercerita. Menghadapi semua masalah bersama, tertawa bersama
Tapi semua itu hanyalah angan. Yang dia miliki sekarang hanyalah teman-temannya, yang mengerti tentang baik dan buruk dirinya. Yang selalu ada disaat dia terpuruk. Fero merasa sangat beruntung memiliki mereka.

Dia kini meraih ponselnya, berniat menjahili gadis yang melemparinya dengan botol waktu itu.Dia mendapatkan nomor cewek itu dari Dira.Dan kejadian waktu itu membuat Fero tertawa sendiri mengingatnya. Lucu sekali melihat wajah ketakutan cewek itu, dan dia adalah satu-satunya cewek yang paling berani melawannya.Dia memang sempat mengancamnya, tapi entah kenapa dia tidak rela jika cewek itu harus keluar dari sekolah.

                                                        FeroF:
                                                        Woii!!
                   hukuman lo belum sampe 10

Dia mengirim pesan itu.Tak lama kemudian, dia melihat notif di hp nya. Fero segera melihatnya.

CewekSerem:
Waalaikumsalam woii

                                    Assalamualaikum-_

CewekSerem:
Iblis emang lo woii

AdistcaWhere stories live. Discover now