Tukar Jasa

59 14 31
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Agatha menjalani hukumanya menjadi petugas perpustakaan bersama Morgan. Ia sangat bersemangat karena selepas ini ia bisa terbebas dari makhluk menyebalkan itu.

Dengan wajah berseri-seri ia melangkahkan kakinya menuju tempat yang akhir-akhir ini sering ia kunjungi untuk melaksanakan hukumanya, bahkan ia sampai menyapa teman-teman yang tak sengaja lewat di depanya. Orang-orang hanya memandang aneh melihat perubahan raut wajah Agatha. Namun ia tak peduli dan tetap terus melangkahkan kakinya ke tempat tujuan.

Belum sampai menginjak lantai perpustakaan Agatha dikejutkan dengan kegaduhan yang terdengar lewat speaker  yang dipasang pada sudut atas sekolah.

Sekilas terdengar suara dari ujung sana, Agatha kenal dengan suara ini. Sebelum melenggang masuk ke dalam perpustakaan ia berdiri sebentar mendengarkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Test ... test ... satu dua dicoba." Suaranya memenuhi lorong koridor sekolah, membuat semua kepala yang ada di sekitar kejadian terdiam sesaat.

Siapa yang tak kenal dengan suara ini, pemilik suara dengan nama Morgan Alle Gonzano itu sukses membuat kaum hawa lemas hanya karena suaranya.

Agatha menggelengkan kepalanya pelan sudah hafal betul tabiat buruk teman sekelasnya itu.

"Hay fans, dengan Morgan ganteng disini," cowok itu menyapa riang.

"Woyy! Kita juga disini kali," sambung orang berikutnya.

"Berisik. Oh ya, maksud kita disini lagi dan lagi ingin menghibur kalian terutama fans berat Moyaji. Dan sebelumnya kami juga minta maaf untuk band MIA karena ternyata kami lebih pemes dibanding kalian."

Dova sang vokalist band MIA yang tak sengaja ikut mendengarkan menggeram kesal karena pernyataan dari sang pemilik suara.

"Terakhir, this is for you."

Jreeeengg...

"Biasa sa cinta satu sa pinta..."

"Jang terlalu mengekang rasa..."

"Karna kalau sa su bilang satrakan berpindah karena su sayang."

Semua orang hening mendengar nyanyian yang terlontar di mulut Morgan mereka bisa menduga sebentar lagi akan ada suara yang menjadi background suaranya.

"Morgan, ya Allah ni anak minta di ruqiyah. Sini kamu ibu jewer."

"Ampun buuu..."

"Surya, Aji ini juga kalian kenapa ikut-ikutan."

"Ya Allah bu sumpah kami cuman disuruh, jangan dijewer dong bu nanti tambah melar kuping kami."

Disusul suara kegaduhan seperti suara benda yang tak sengaja jatuh dari tempatnya. Ruang pusat informasi yang tadinya tenang menjadi rusuh seketika. Bu Ika selaku guru BK lantas segera mengambil tindakan untuk menghukum ketiga siswa yang kedapatan membuat onar di sekolah.

Agatha tersenyum senang, senang karena hari ini ia akan menjalankan hukuman tanpa ada si biang rusuh. Ia melanjutkan kembali langkahnya menuju perpustakaan dengan super semangat.

¤¤¤

Ketiga laki-laki itu termenung untuk beberapa saat mengamati tembok yang tak sedap dipandang mata. Penuh coretan tinta dan cat yang mulai memudar, mereka menghela napas sebentar inilah hukuman yang diberikan Bu Ika atas apa yang mereka perbuat sewaktu istirahat tadi.

"Jadi ini hukuman buat kita. Nggak asik banget dah, yang nyoret tembok siapa yang suruh bersihin siapa," seru Aji.

Jadi hukuman buat mereka yaitu membersihkan coretan yang ada di tembok depan mereka sekaligus mengecat ulang tembok tersebut.

[Girls Series] AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang