Part one

8K 513 11
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita Sorry akan di share di aplikasi KBM sampai tamat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita Sorry akan di share di aplikasi KBM sampai tamat..jangan lupa follow dan subscibe author ya...

*********

Author POV

Khansa dan ayahnya terpaksa harus kembali ke rumah. Mereka juga terpaksa berjalan kaki karena jarak kantor KUA dan rumah mereka tidaklah terlalu jauh hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Khansa tertatih berjalan karena rok kebaya yang dia kenakan sempit. Selama perjalanan ke rumah Khansa hanya diam dan sedikit mendahului ayahnya.

Ayahnya hanya melihat ke punggung anaknya. Dia tahu Khansa pasti sangat sedih,tapi dia berusaha untuk tegar.

Dalam perjalanan ke rumah, banyak tetangga melihat prihatin ke arah bapak dan anak tersebut. Apalagi melihat keadaan Khansa.

Sampai di rumah Khansa hanya duduk di teras menghadap ke luar perkarangan rumahnya. Dia hanya diam membisu memandang kosong ke arah keluar. Ayahnya terpaksa membiarkannya untuk menenangkan diri. Dia tahu nasehat apapun yang dia berikan tidak akan meringankan beban anaknya.

Hari sudah gelap ketika ayah Khansa bangun, dia ternyata tertidur. Dia mencari keberadaan anaknya. Hatinya teriris melihat anak perempuannya masih duduk tanpa bergerak. Pandangannya masih tertuju ke arah keluar seolah olah menunggu.

Dengan lembut Ayahnya mengelus punggung Khansa.

"Nak, ayo berdiri ini sudah malam. Tidak baik untuk kesehatanmu" saat ini dia yang harus lebih kuat dari anaknya.

Khansa masih tidak bergeming, dipipinya dapat terlihat air mata yang telah mengering. Entah seberapa banyak air mata itu keluar dari tadi.

"Besok dia akan datangkan,ayah?"
"Besok baju ini masih bagus untuk dipakai kan, ayah?"
"Besok tata rias dan bapak penghulu masih punya waktu kan, ayah" tanya Khansa menatap ayahnya.

Ayahnya menangis melihat keadaan anaknya

"Ayo...kamu istirahat"

Khansa melepaskan pelukan ayahnya.

Sorry....Where stories live. Discover now