Part seven

4.3K 284 3
                                    

Selamat pagi readers.....happy reading ya..

3 Part berikutnya masih dengan kisah Athaya dulu...

💔💔💔💔💔💔

Athaya

Sampai saat ini aku tetap tak menghampirinya ketika dia menangis sendiri di kamarnya. Ketika dia tidak bisa membendung rindunya kepada Dani,maka akupun tak bisa menahan sedihku ketika harus mendengar nama pria lain dari mulutnya.

Bukan aku tidak peka dan kasihan melihat Khansa. Tapi ada hati yang harus aku jaga yaitu hati dan perasaanku.

Rasa sayangku kepada Khansa ada jauh sebelum dia mengenal Dani. Aku sudah mengatakan perasaanku kepada orangtuaku bahkan kepada kedua orangtuanya. Aku masih ingat jelas kalau orangtua Khansa memintaku agar menunggu Khansa selesai bangku SMAnya. Aku menyetujui permintaan mereka karena memang itulah yang terbaik.

Aku sudah berusaha ketika itu memberikan tanda-tanda perasaanku kepada Khansa

Aku selalu menemaninya di kelasnya ketika dia harus pulang telat karena piket atau mengerjakan sesuatu. Aku menikmati setiap moment bersamanya. Bahkan aku seperti orang bodoh hanya melihatnya tertidur di kelasnya. Aku tak ingin dia terganggu dalam tidur pulasnya. Alhasil ketika itu kami pulang kesorean.


Setiap hari kami pulang berdua, aku bahkan rela untuk berjalan kaki berdua dengannya, agar kami lama sampai di rumah.


Apapun yang kami lakukan ketika itu tak akan pernah aku lupakan. Moment itu akan aku simpan di memori otak dan hatiku. Aku sangat ingin mengatakan perasaanku yang menggebu kepadanya. Namun aku harus memegang janjiku kepada kedua orang tuanya.

Tiba saatnya aku harus berangkat untuk melanjutkan pendidikanku. Hari itu adalah hari paling berat untukku karena harus berpisah dengannya untuk waktu yang sangat lama karena aku harus menempuh S1 dan S2 ku. Freya mengetahui perasaanku kepada sahabat sepermainannya.

Bahkan aku meminta Freya untuk menjaganya untukku. Aku berjanji setelah Khansa menamatkan sekolah menengahnya. Aku akan pulang secara khusus hanya untuk menyatakan perasaanku kepadanya. Selama aku berada di luar,kami tak pernah berhenti berkomunikasi.

Tibalah saat itu, aku pulang 1 minggu untuk mengambil hatiku kembali. Bahkan bukan hanya untuk menjadikannya kekasihku. Aku berencana memintanya kepada ayah dan ibu menjadi istriku. Jika dia ingin melanjutkan pendidikannya,dia bisa melanjutkannya di Negara yang sama denganku.

Aku ingat saat itu, 1 bulan setelah kelulusannya. Dia menjemput ke Bandara. Dia masih sama manjanya,hanya saja dia semakin cantik.

Tepat saat malam aku mengajaknya makan malam di luar.

Flashback on

Author POV

" apa yang akan kamu lakukan setelah ini?" Tanya Athaya

Khansa menutup matanya berpikir.

"Kalau tidak lulus masuk perguruan negeri, aku mau cari kerja saja"jawab Khansa sekenanya

"Kak"
"Anin"

Sahut mereka bersamaan.

"H..hmm ya"ya sahut Athaya menghilangkan groginya

"Aku ingin mengatakan sesuatu" tanya Khansa dengan mata bersinar.

"Mau bicara apa?"tanya Athaya

"Aku jatuh cinta" sahut Khansa senang.

Athaya tersenyum mendengarnya.

"Oh..ya"
"Hmm" angguk Khansa.

Ketika Athaya ingin melanjutkan perkataannya. Khansa memotongnya lebih dulu.

"Dani....namanya Dani"lanjut Khansa

Flashback end

💔💔💔💔💔💔💔

Athaya

Ketika dia menyebut pria yang dia cintai. Aku merasakan ada sesuatu yang hilang dari hatiku. Rongga dadaku terasa menganga. Lidahku kelu tidak mengucapkan kata patah apapun.

Malam itu aku pulang dengan perasaan hampa. Saat sampai di rumah Freya menungguku di kamarku.

Tanpa mengucap apapun Freya langsung memelukku. Aku beruntung mempunyai adik seperti Freya. Kucurahkan perasaanku dipelukkan adikku. Freya tahu betapa besar rasa cintaku terhadap Khansa.

Ketikaku bertanya kenapa dia tidak memberi tahuku soal hubungan Khansa dengan Dani. Freya hanya menjawab lebih baik aku mendengarnya sendiri.

Orangtuaku dan Khansa mengetahui patah hatiku. Tapi aku tak bisa menyalahkan siapapun disini. Karena semua ada di tangan dan hati Khansa.

Kepulanganku yang awalnya 1 minggu harus kupercepat menjadi 2 hari. Aku pergi dengan perasaanku kecewa dan sedih. Tapi aku tidak bisa memaksanya mencintaiku.

Khansa bertanya kenapa aku pergi begitu cepat. Karena dia akan mengenalkanku kepada Dani. Setiap mendengar nama itu ada sesuatu yang menusuk di hatiku. Bahkan sampai saat ini aku harus mendengar namanya selalu dari mulut Khansa.

Setelahnya....aku tak pernah pulang sama sekali. Bahkan liburan aku menghabiskan waktuku bekerja part time. Jadi mama dan papa beserta Freya yang sering datang mengunjungiku. Mereka tahu hancurnya hatiku.

Seiring berjalannya waktu komunikasiku dan Khansa berkurang. Tapi tidak bisa mengurangi rasa cintaku kepadanya. Ketika dia sibuk menghabiskan waktunya bersama Dani,maka aku sibuk menghabiskan waktuku menanyakan kabarnya kepada adik dan orangtuaku. Aku selalu berpesan kepada Freya agar selalu menjaganya.

Aku tak bisa melupakannya. Aku sudah berkali kali ingin melakukan hal itu,tapi hatiku tak bisa menipu sama sekali. Dia cinta pertamaku,dia yang selalu ada disampingku siang dan malam. Kami tak terpisahkan ketika itu. Jika ada yang pergi kami bahkan saling merindukan.

Entah sampai kapan aku bisa berhenti mencintainya.

💔💔💔💔💔💔

Sorry....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang