MBB - 3

5.4K 120 8
                                    

Gadis itu, Zella, saat ini tengah berada di dalam kamar kakaknya, Axel. Mendengarkan kakaknya bermain gitar seraya menyanyikan lagu yang berjdudul "Friends". Ya, keduanya menyukai lagu itu, karena menurut mereka lagu tersebut tidak seperti lagu-lagu dengan melody yang terlalu mellow.
Sebenarnya kebiasaan bernyanyi bersama ini, mereka lakukan ketika sedang bosan atau stress, untuk menghilangkan kejenuhan. Seperti sekarang ini, mereka lebih memilih untuk bernyanyi daripada bermain ponsel, karena dari sejak kecil, mereka dibiasakan tidak terlalu bergantung pada ponsel.

"Kuya, boleh cerita gak??" Tanya Zella ketika keduanya selesai bernyanyi.

"Boleh kok.. Tapi ada satu syarat.. Nih.." Jawab Axel seraya menunjuk pipi kirinya.

"Ah... Kebiasaan deh, tengil banget sih jadi Kakak.." Seru Zella seraya mengerucutkan bibirnya. Kemudian, dia pun mengecup pipi kiri kakaknya itu.

"Hahaha!! Iya, iya.. Cepet cerita..." Kata Axel seraya tertawa lepas.

"Jadi gini, Kak.. Tadi di sekolah, kan Zella lagi pelajaran. Nah, terus si anak yang kemarin Zella tabrak, dihukum keliling lapangan, terus tiba-tiba dia telpon Zella, katanya suruh bawain minum, awalnya Zella tolak, eh, dia ngancam Zella kalo gak dilakuin, dia bakal perkosa Zella, tapi awalnya Zella tetep gak percaya, terus dia maksa-maksa, daripada ganggu Zella, ya Zella turutin deh.. Abis itu, dia malah ketawa-ketiwi pas Zella lempar botolnya ke dia, terus pake panggil Zella 'Sayang' juga.." Cerita Zella panjang lebar hingga membuat Axel yang mendengarnya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Oh, jadi kamu itu nyeritain si Brandon dari kemarin... Tapi ya, Zel, saran kakak, kamu harusnya lebih sopan sama dia waktu ngasih minumnya, jangan di lempar gitu.. Terus Zella kalo ngomong juga jangan kasar-kasar, dan lagi kalo dia ngancam Zella, Zella jangan dengerin ya... Besok Kakak janji, bakal marahin dia waktu di sekolah, jadi Zella gausah khawatir ya..." Jelas Axel seraya mengecup puncak kepala Zella dan mengusap kepala Zella lembut.

"Lah, Kak.. Kemarin bukannya Zella udah kasih tau namanya ya??? Btw, Makasih sarannya dan please deh.. Gausah drama!" Tanya sekaligus jawab Zella seraya menatap Axel tajam.

"Belum, Zellaku sayang... Kembali kasih and ini bukan drama!" Jawab Axel seraya menarik hidung Zella, entah sejak kapan Axel suka sekali menarik hidung adik kesayangannya itu.

"Serah deh.. Intinya, thanks sarannya... Bye.." Ucap Zella seraya bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya keluar kamar Axel.

"Eh... Mau kemana??? Sini aja temenin.." Pinta Axel seraya menarik pergelangan Zella.

"Ish.. Apaan sih?! Lebay deh!! Mau tidur, udah ngantuk! Gak liat jam berapa?!" Bentak Zella pada kakaknya itu seraya menunjuk jam dinding yang ada di kamar Axel, yang telah menunjukkan pukul 10 malam.

"Ketus banget! Udah tidur sini aja!! Temenin! Bosen tidur sendiri mulu!" Sahut Axel.

"Oke.. Tapi Kak Axel tidur di sofa ya... Hehe.." Kata Zella seraya terkekeh.

"Kok gitu?? Tidur di kasur aja berdua! Gue juga gabakal ngapa-ngapain kali!!" Seru Axel dengan mengetuk dahi Zella pelan.

"Idih... Bukannya gitu! Kan sempit, kalo aku jatuh gimana???" Kata Zella seraya mengetuk kembali dahi Axel pelan.

"Okelah..." Akhirnya, Axel pun pasrah dan segera membawa perlengkapan tidurnya ke sofa.

Setelah itu, Zella pun tidur di tempat tidur Axel, sedangkan Axel sudah terlelap lebih dulu di sofa. Ya, mungkin Ia terlalu lelah, hingga langsung terlelap begitu merebahkan dirinya di sofa.

***

"Kak Axel!!! Bangun!!! Udah pagi, mau sekolah!!!" Teriak Zella tepat di telinga kiri Axel, yang membuat Axel langsung terkejut dan jatuh ke lantai.

"Aduh, kamu nih.. Kalo bangunin orang tuh pelan-pelan, "Kak, bangun udah pagi!" gitu kek.. Ini malah teriak-teriak!" Dumel Axel yang disambut tawa renyah Zella.

"Hahaha!! Iya-iya.. Udah mandi sana! Aku tunggu di bawah, anterin ke sekolah! Oh ya, jangan lupa marahin Brandon-Brandon itu ya, Kakakku sayang!" Ucap Zella seraya mengecup pipi kiri kakaknya itu dan mulai pergi keluar dari kamar Axel menuju ke ruang makan.

***

Sekarang ini, Axel sedang berada di kelasnya dan sedang berbicara dengan Brandon.

"Eh, Kemarin lo nyuruh adik gue bawain lo minum ya?! Terus kalo gak dibawain, lo ngancem bakal perkosa dia?!" Tanya Axel dengan nada agak meninggi.

"Santai dulu, Bro!! Iya, kemarin gue godain adik lo! Tapi gue gak beneran merkosa dia kok.." Jelas Brandon seraya menepuk-nepuk pundak Axel.

"Alesan lo apa, huh?!" Tanya Axel seraya menepis tangan Brandon.

"Hm... Harus dijawab ya... Gue cuma suka gangguin dia aja! Udah kan.. Lagian adik lo juga ketus banget sama gue!" Jelas Brandon.

"Bener??? Gaada apa-apa nih??" Tanya Axel memastikan.

"Iya.. Gue cuma kesel sama adik lo, diajak kenalan baik-baik, eh, jawabnya ketus gitu!" Jawab Brandon seraya melangkahkan kakinya pergi kembali ke bangkunya.

***

Kali ini, Zella sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya dan juga Axel. Axel sudah menjelaskan semua yang dibicarakan Brandon dengannya tadi. Dan Zella hanya menatap malas kakaknya itu, kenapa kakaknya itu malah seperti membela Brandon, ketimbang adiknya sendiri, karena sedari tadi, kakaknya itu terus menasihatinya agar tidak ketus jika berbicara dengan orang lain.

"Pesen kakak cuma satu, pokoknya kalo ngomong jangan kasar-kasar dan ketus." Ucap Axel tegas seraya menatap Zella.

"Kakak tuh sebenernya belain siapa sih?? Aku apa Brandon! Yang adiknya gak dibelain malah belain orang lain! Udah ah... Zella kesel sama kakak!" Sahut Zella kesal dan mulai melangkahkan kakinya bersama kedua sahabatnya, pergi meninggalkan Axel.

"Kakak gak belain Siapa-siapa, Zella!" Teriak Axel yang tidak diacuhkan oleh Zella, karena Zella sudah melangkah pergi meninggalkannya.

***

Sekarang, Ranz dan Lala sedang duduk di bangku yang ada di rooftop bersama kedua anaknya. Ya, kali ini Ranz dan Lala akan menasihati kedua anaknya itu, karena sejak pulang sekolah keduanya terlihat bertengkar, hingga ketika perjalanan pulang, Zella memilih pulang naik ojek online, ketimbang pulang dengan Axel.

"Udah dong, marahannya. Dari tadi marahan mulu!" Ujar Ranz menasihati.

"Gak, pokoknya Zella gak mau minta maaf, lagian Zella gak salah, siapa suruh dari awal ketemu gangguin Zella mulu. Kenal juga enggak!" Seru Zella yang tetap kekeuh tidak mau meminta maaf.

"Udahlah, semuanya salah... Zella juga salah, karena gak bisa jaga bicara, Axel juga, jadi kakak kalo nasihatin adik itu jangan langsung, tapi pelan-pelan, biar adiknya dengerin!" Jelas Lala seraya mengusap puncak kepala Zella dan Acel bergantian.

"Yaudah, Kakak ngalah deh.. Zella, kakak minta maaf ya, kalo ngasih tau gak pelan-pelan." Ucap Axel meminta maaf pada Zella.

"Iya-iya, Zella juga minta maaf ya, Kak.. Zella gak bisa jaga omongan dan gak dengerin kakak ngomong." Sahut Zella, kemudian keduanya berpelukan dan saling memaafkan.

"Gitu kek daritadi!" Desis Ranz pada kedua anaknya itu seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ucapan Ranz tadi pun, hanya dibalas tawa renyah dari Lala, Axel, dan Zella. Kemudian, mereka pun melanjutkan perbincangan mereka dengan membahas hal lainnya.

***

Hallo!!! Kembali lagi!
Jangan lupa vote dan komen!Makasih banyak buat kalian pembaca setia 'My Bad Boy'!
Love you all!!

Jombang, 20 November 2018
13.36 WIB

Gracia Natalia. H.

My Bad Boy [COMPLETED✅]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ