MBB-37

1.6K 42 18
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

          Sejak kecelakaan yang Zella alami 6 bulan lalu, Brandon dan Axel selalu menghampiri ruang rawat Zella dan mengobrol dengan Zella, mereka yakin bahwa walaupun Zella dalam keadaan koma, Zella pasti akan mendengarkan mereka.

"Zel.. Cepet sadar ya... Aku akan tetep nunggu sampai kamu sadar.. Aku rela kok bolak-balik Amerika-Indo, cuma buat jengukin kamu, walau aku gatau kapan kamu akan sadar.." Brandon duduk seraya menggenggam jari-jemari Zella yang terkulai lemas.

"Kamu tahu gak?? Aku tuh kangen banget sama kamu.. Sampai kapan kamu biarin aku sedih kayak gini, Zel.. Kalau kamu masih marah sama aku gara-gara masalah Kevin, kamu bisa pukul aku, tampar aku, sakiti aku, tapi jangan diam dengan keadaan kayak gini, Zel.." Ujar Brandon yang tanpa ia rasa, air mata sudah mengalir membasahi pipinya.

"Aku mohon, kamu cepet sadar.. Aku sayang kamu, Zel.." Brandon mengecup singkat puncak kepala Zella dan berdiri dari duduknya, lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan.

           Axel hanya menatap kepergian Brandon dengan raut sedihnya, ya, ia sedih melihat adiknya dan juga Brandon yang menyayangi adiknya dengan tulus. Sungguh, Axel sangat merindukan sosok adiknya, adiknya yang selalu mengganggunya, adiknya yang jahil, adiknya yang bertingkah imut, adiknya yang selalu menyayangi keluarga. Axel hanya berharap agar Zella cepat sadar dari koma dan kembali bersama lagi.

***

4 Tahun berlalu...

          Zella masih belum sadarkan diri dari koma. Hari ini tepat adalah hari ulang tahun Zella dan seperti tahun-tahun kemarin, seluruh keluarga Zella dan juga Brandon akan menghias ruang rawat Zella untuk merayakan ulang tahun Zella. Mereka akan tetap merayakan ulang tahun Zella meskipun Zella masih belum sadarkan diri, berharap Zella akan sadar dan bahagia karena ulang tahunnya dirayakan.

          Saat ini, keluarga Zella dan Brandon sudah menyiapkan kado dan juga kue ulang tahun untuk Zella, mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Zella dan meniup lilin ulang tahun Zella bersama-sama.

"Selamat ulang tahun, Sayang... Cepet sembuh ya.." Ucap Lala dan Ranz seraya mencium puncak kepala putrinya lembut.

"Selamat ulang tahun, Zel.. Kakak kangen sama kamu, cepet sadar ya.. Kakak gak bakal nemuin kamu kalo kamu gak cepet sadar." Axel meletakkan sebuah buket bunga daisy di nakas samping tempat tidur adiknya.

"Selamat ulang tahun, Nak.. Om sama Tante berharap kamu cepet sadar ya.. Kasihan keluarga kamu sama Brandon juga.." Dilanjutkan dengan kedua orang tua Brandon seraya meletakkan kado yang sudah mereka siapkan diatas nakas.

"Hai, Zel.. Gue kangen sama lo, Zel.. Gue harap lo cepet sadar ya... Selamat ualng tahun.." Ujar Azellia tulus seraya mengusap lembut puncak kepala Zella dan meletakkan kadonya di atas nakas.

           Kini tiba saatnya Brandon mengucapkan selamat ulang tahun pada Zella, ia melangkahkan kakinya ragu mendekat ke arah Zella.

"Zel.. Happy Birthday.. Aku harap kamu cepet sadar... Aku selalu nunggu kamu kok.. Aku akan selalu nemenin kamu.. Maafin aku kalo sering bikin kamu kesel.. Once again, Happy Birthday, Dear.." Brandon mengecup singkat puncak kepala Zella seraya mengusap kasar air mata yang turun membasahi pipinya.

          Brandon hendak bangkit berdiri, namun ada tangan yang menariknya, ia pun melihat siapa yang menarik tangannya, dan betapa terkejutnya Brandon ketika mendapati tangan Zella yang menarik pergelangan tangannya.

"Zella... Kamu udah sadar???" Tanya Brandon yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Bentar aku panggilin dokter dulu.." Lanjutnya seraya memencet tombol darurat untuk memanggil dokter.

          Tak lama, seorang dokter pun datang untuk memeriksa Zella, sedangkan semua orang berada diluar menunggu dokter yang memeriksa Zella keluar. Sekitar 10 menit menunggu, akhirnya sang dokter oun keluar setelah memeriksa keadaan Zella.

"Gimana, Dok??" tanya Ranz khawatir.

"Kondisi putri anda baik-baik saja, Tuan.. Sementara ini, putri anda tidak boleh berpikir terlalu keras, karena keadaan kepalanya masih belum stabil, kemungkinan putri anda diperbolehkan pulang satu minggu lagi.. Kalau begitu, saya permisi dulu." Jelas sang dokter seraya melenggang pergi.

           Semua orang pun kembali masuk ke dalam untuk menemui Zella. Kedua orang tua Zella memeluk putrinya erat, seakan takut kehilangan. Kemudian, dilanjutkan kedua orang tua Brandon dan Azellia yang menghampiri Zella. Brandon hanya menatap Zella dengan senyum manisnya.

"Brandon, tante sama om pulang dulu ya... Tolong jaga Zella sebentar, kami mau ambil barang yang dibutuhkan." Ucap Lala menghampiri Brandon seraya menepuk pundak Brandon.

"Iya tante, om." Sahut Brandon ramah.

          Setelah kedua orang tua Zella pergi, sedangkan kedua orang tua Brandon dan Azellia juga pergi untuk mencari makanan, Brandon datang menghampiri Zella dan membantunya duduk. Brandon memeluk Zella lembut seraya mengecup kening Zella singkat, ia sangat merindukan gadisnya itu.

"Mau makan?" tanya Brandon menatap ke arah Zella. Zella hanya menggelengkan kepalanya menatap Brandon.

"Kamu harus makan, Zel.. Gamau cepet pulang?" Brandon berusaha membujuk Zella untuk makan.

"Aku suapi." lanjut Brandon seraya mengambil semangkuk bubur yang berada di atas nakas, samping tempat tidur Zella.

          Brandon menyuapi Zella dengan sabar dan sesekali ia tersenyum menatap Zella lekat. Sungguh ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu, gadisnya sadar dari koma setelah dua tahun ini. Rasanya Brandon ingin menghentikan waktu saat ini juga agar ia dan Zella bisa bersama seperti ini. Brandon benar-benar merindukan gadis yang beberapa tahun ini mencuri hampir seluruh pikirannya tentang bagaimana keadaannya di rumah sakit akibat kecelakaan yang menimpanya itu.

"Kamu istirahat ya, Zel.. Biar cepet sembuh." Pinta Brandon, ia menaikkan selimut Zella hingga sebatas dada.

          Zella mulai memejamkan matanya setelah Brandon mengusap puncak kepalanya. Brandon menatap wajah pucat Zella yang semakin kurus belakangan ini, namun senyumnya tidak sirna dari wajahnya, Brandon bahagia karena akhirnya gadisnya itu sadar dari komanya.
           Merasa Zella sudah tidur, Brandon pun melipat tangannya di samping ranjang Zella dan meletakkan kepalanya di atas lipatan tangannya. Keduanya tertidur dalam ruang rawat Zella. Ya, tentu saja Brandon sangat lelah, baru minggu kemarin ia kembali ke Las Vegas dan kemarin dia langsung memesan tiket pesawat untuk kembali lagi ke rumah sakit demi mengobati rasa rindunya.

***

Annyeong!
Aku kembali wahai BraZell (Brandon and Zella) Lovers🙃
Nih tagihannya udah kubayarkan dengan update-an ini, semoga suka..
Jangan lupa vote sama komen ya gimana pendapat kalian sama cerita ini:)

My Bad Boy [COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang