MBB - 26

2K 44 0
                                    

          Ketika berada di hadapan Lala, Brandon pun segera melepaskan ikatan saputangan di mulutnya dan melepaskan juga tali ikatan pada tubuh Lala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika berada di hadapan Lala, Brandon pun segera melepaskan ikatan saputangan di mulutnya dan melepaskan juga tali ikatan pada tubuh Lala. Seketika itu juga, Cindy datang bersama lima orang preman dan seorang wanita yang sangat dikenal oleh Brandon.

***

"Tangkap dia!" Perintah wanita itu yang tentu saja bernama Cindy.

Lima orang itu pun menyerang Brandon, memukulnya, dan bahkan hampir saja Brandon tertangkap oleh mereka jika saja ia tidak melayangkan pukulan-pukulannya pada kelima orang itu satu persatu. Sesaat setelah kelima orang preman itu tersungkur, salah seorang preman yang membelakangi Brandon mengambil tongkat kayu dan akan memukulkan kayu itu pada Brandon, namun Lala yang melihatnya langsung berlari menghampiri Brandon sebelum kayu itu mengenai tengkuk kepala Brandon dan melindungi Brandon, sehingga dialah yang terkena pukulan itu dan langsung pingsan, Brandon pun membalikkan tubuhnya menghadap Lala yang tersungkur dan membopongnya, membawanya keluar.
Setelah Brandon keluar, para polisi yang berjaga di luar langsung masuk ke dalam rumah tua itu dan menangkap Cindy bersama kelima orang preman itu. Polisi itu datang bersama Kevin, Arga, dan Zella. Zella yang menatap Lala pingsan pun ikut khawatir dan segera mengikuti langkah Brandon untuk membawanya menuju rumah sakit.

***

Sudah berjam-jam Brandon, Zella, Axel, Azellia, Jonatan, Xaxa, dan Ranz menunggu di depan ruang operasi. Sejak kedatangan Azellia, Axel, Jonatan, Xaxa, dan Ranz, Brandon menceritakan semua kejadian yang terjadi dan seketika itu juga, Ranz menamparnya, bagaimana tidak? Karena mantan Brandon yang kurang ajar itulah Lala jadi celaka, hampir membahayakan nyawa seseorang yang disayanginya. Setelahnya tidak ada percakapan apapun di antara Ranz dan Brandon, Brandon pun sudah mencoba untuk meminta maaf pada Ranz tetapi Ranz tidak menjawab dan hanya diam, Brandon tahu ini memang sangat menyakitkan melihat orang yang disayanginya dalam keadaan seperti saat ini.
Sekitar 10 menit kemudian, pintu ruang operasi pun dibuka, Ranz dan yang lainnya langsung menanyakan keadaan Lala.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok??" Tanya Ranz dengan wajah khawatir.

"Iya, istri anda baik-baik saja, operasinya berjalan dengan lancar, semoga istri anda cepat pulih. Baiklah, saya pergi dulu, masih banyak pasien yang harus saya urus, permisi..." Ujar dokter seraya meninggalkan Ranz dan yang lainnya.

Setelah Lala dipindahkan ke ruang rawat inap, dengan langkah cepat, Ranz menghampiri Lala yang berbaring di tempat tidur, Lala mengenakan alat penyangga leher, karena tengkuk lehernya sempat mengalami keretakan akibat pukulan balok kayu saat itu. Ranz menggenggam tangan dingin Lala seraya mengusapnya pelan dan menempelkannya pada pipinya yang hangat, dia berusaha menghangatkan tubuh Lala yang lemah ini. Ya, Lala memang sudah sadar dari pingsan, tetapi masih terlihat lemah dan tampak lesu.

"Sayang, kamu baik-baik aja kan??" Tanya Ranz kemudian seraya memecah keheningan dalam ruangan dengan aroma obat-obatan yang pekat ini dan hanya dibalas anggukan pelan oleh Lala.

"Kamu jangan banyak gerak dulu ya... Kamu masih lemah, jadi jangan banyak gerak dulu ya..." Ujar Ranz lagi seraya menatap Lala lembut.

Tidak lama kemudian terdengar decitan pintu ruang rawat Lala, tampak Brandon, Azellia, Axel, Jonatan, Xaxa, dan Zella dibalik pintu ruang rawat yang terbuka, Brandon terlebih dahulu memasuki ruangan tersebut dan menghampiri Ranz serta Lala.

"Om, Tante, maafin Brandon ya... Brandon tau Brandon salah, karena Brandon Tante jadi kayak gini. Brandon janji gak akan ulangi kesalahan yang sama... Brandon minta maaf ke kalian, tolong maafin Brandon... Cindy udah ditangkap polisi atas tuduhan penculikan dan pembunuhan dan akan dipenjara selama kurang lebih 10 tahun penjara... Sekali lagi, Brandon minta maaf, Om, Tante, Brandon emang kurang ajar, maafin Brandon..." Pinta Brandon dengan wajah tampannya yang nampak gusar dan menunduk lemah, Ia tersungkur di kaki Ranz seraya terus melontarkan kata maaf, dan saat ini yang lainnya sudah menghampiri Ranz dan Lala, mereka hanya bisa diam melihat rasa penyesalan di mata Brandon.

"Udah Tante maafin kok, Sayang..." Ujar Lala dengan suara seraknya.

"Makasih, Tante... Om, maafin Brandon kan??" Tanya Brandon pada Ranz yang masih termenung.

"Iya karena yang bersangkutan udah maafin kamu, ya mau gimana lagi?? Yaudah..." Ujar Ranz kembali hangat.

"Makasih, Om... Makasih banget! Brandon janji, Om, Tante, semuanya, Brandon bakalan berubah... Kecuali untuk jadi anak nakal + jahil di sekolah, apalagi ke Zella hehehe..." Ujar Brandon yang dibalas tawa ria seluruh penghuni ruangan itu.

Setelahnya, Brandon mengajak Zella untuk pergi ke kantin rumah sakit, karena Zella memang tidak mau makan sejak mengetahui Mommy-nya berada di rumah sakit dan dalam keadaan urgent, jadilah sekarang Brandon mengajak Zella untuk makan sebentar.
Di sepanjang lorong menuju kantin rumah sakit, banyak pria yang menatap Zella dengan tatapan misterius, Brandon yang melihatnya pun segera merangkul pinggang Zella dan merapatkan tubuh Zella dengan Brandon.

"Lo ngapain sih??" Bisik Zella yang bingung akan tindakan Brandon.

"Tuh, daritadi di jalan banyak yang liatin lo mulu! Gue bukannya apa, kalo lo diapa-apain sama mereka, gue salah lagi!" Ujar Brandon yang tentu saja tidak jujur sepenuhnya, sebenarnya Brandon juga merasa sedikit cemburu dan kesal dengan para pria yang menatap Zella seperti itu.

"Hm.." Jawab Zella yang mulai merasa lemah, karena cacing-cacing di perutnya yang memberontak.

"Kamu laper ya???" Tanya Brandon tepat sasaran.

"Kok lo tau sih?? Kan gue gak ngomong!" Sahut Zella yang sedikit terkejut karena kepekaan Brandon.

"Iya aku peka! Kamunya gak!" Jawab Brandon asal, bermaksud memberi kode sesuatu pada Zella.

"Hih paansi! Udah ah, lama lo! Gue tinggal ya, dahhh..." Ujar Zella seraya berlari kencang mendahului Brandon menuju kantin rumah sakit, sedangkan Brandon yang ditinggal pun memilih untuk berlari mengejar Zella yang sudah berlari jauh, dan jadilah mereka berlarian di lorong rumah sakit yang tentu saja menarik perhatian banyak orang.

***

Yoooo!!! Maapkeun ges!! Mau update tapi lupa guenya! Sorry banget, gue udah bilang sih waktu itu mau update 2 hari lagi paling lama, tapi gue kelupaan please maapin author🙏🏻🙏🏻🙏🏻Komen ya, gimana menurut kalian??? 1 komentar berharga ges! Love...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoooo!!! Maapkeun ges!! Mau update tapi lupa guenya!
Sorry banget, gue udah bilang sih waktu itu mau update 2 hari lagi paling lama, tapi gue kelupaan please maapin author🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Komen ya, gimana menurut kalian??? 1 komentar berharga ges!
Love y'all

My Bad Boy [COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang