14. sleepover?

21.5K 3.6K 118
                                    

"Sayang, udahan ya marahnya? Daddy gak kuat begini terus," bujuk Jaehyun pada anaknya yang tengah makan malam.

  Jaehyun tahu benar mengapa Jake sangat menyayangi guru pianonya itu. Tak lain tak bukan adalah karena ia memiliki aura keibuan yang kuat dan sangat mengayomi anak kecil.

  Mengajar piano balita bukanlah hal yang mudah, apalagi ketika mereka banyak maunya. Jaehyun sudah berkali-kali memasukkan anaknya ke tempat kursus musik karena memang keinginan anaknya sendiri—dan ternyata tidak bertahan lama. Pernah waktu itu Jake tidak mau kursus lagi hanya karena gurunya menyentak sedikit, padahal mereka baru saja memulai pertemuan pertama.

  Sebuah kesimpulan telah Jaehyun ambil bahwa Jake adalah seseorang yang pemilih. Sulit bagi bocah itu untuk berinteraksi dengan orang baru. Maka ketika Jake begitu mengagumi sosok Zea hingga dirinya membela perempuan itu dan mendiami ayahnya sendiri berhari-hari, Jaehyun berpikir bahwa memang Jake telah menemukan sosok yang ia cari selama ini—sosok yang sudah mulai mengisi kekosongan putra semata wayangnya itu.

"Jake mau maafin Daddy tapi ada syalatnya," ucap bocah itu sambil mengunyah apel yang telah dipotong-potong.

  Mata Jaehyun berbinar, "Sebutkan saja, Jake."

Jake memasukkan sebuah potongan besar apel ke dalam mulutnya, "Jwaike maeo—"

"—Jake telan dulu baru bicara," tegur Jaehyun.

"—Jake mau Ms. Jea nginep di sini, temenin Jake bobo, main sama Jake. Sekaliiiiii aja ya, Daddy? Boleh?"

  Jaehyun tersedak kentang rebusnya. Apa-apaan ini? Mengapa permintaan anaknya itu nyeleneh sekali?

"Sayang, kalau itu Daddy gak—"

"—Tadi kata Daddy telselah Jake mau apa."

  Mati kutu sudah.

"Tapi kalau Ms. Jea gak mau, gimana?"

"Ms. Jea pasti mau."

Jaehyun menghela nafas panjang. Memang permintaan anak kecil itu selalu aneh-aneh.

"Okay, Jake."

***

  Perut Zea terasa geli. Apa? Jake memintanya untuk menginap semalam di penthouse Jaehyun? Menurutnya itu sangat lucu. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana pasrahnya Jaehyun saat menuruti keinginan anaknya itu.

"Jadi? Malam Sabtu nanti, mau?"

  Zea tertawa kecil, "Aku tidak bisa menolak, 'kan?"

"Oh, Thank God," Jaehyun bernafas lega, menyandarkan kepalanya di setir. Setidaknya beban pikirannya hari ini berkurang satu. Dari tadi malam ia memikirkan bagaimana caranya menyampaikan ini pada Zea.

"Ya sudah, aku pergi duluan, ya?" Izin Zea setelah melepas sabuk pengaman. Sebenarnya mobil Jaehyun sudah terparkir rapi sejak tadi, tetapi ia mengulur waktu untuk menanyakan permintaan anaknya itu pada Zea.

"Okay."

"—Do well, take care, see you..."

"—When I see you," potong Zea lalu tersenyum pada Jaehyun yang masih berada di dalam mobil.

  Kedua mata Jaehyun tidak lepas dari perempuan itu sampai ia benar-benar masuk ke dalam gedung dengan selamat.

  Batinnya bertanya-tanya, jika Jake saja sudah bisa menerima kehangatan baru yang memeluknya, mengapa tidak dengan dirinya?

***

A/N : DOUBLE UPDATE NIH YA ALLAH SENENGNYA AKU 😭😭 Terima kasih banyak atas dukungannya selama ini. Semoga kalian suka & jangan sungkan untuk beri kritik/saran sama cerita ini karena aku juga butuh suara kalian guyss huhuu

Anw, selamat malam minggu semuanya!

My Melody✔️Where stories live. Discover now