57. freeze

14.6K 2.3K 308
                                    

"Terima kasih."

Wanita itu menutup pintu dengan kakinya. Karangan bunga yang diterimanya sore ini sangatlah besar, hampir menutupi seluruh badannya. Untuk siapa lagi karangan bunga tersebut kalau bukan untuk majikannya, Jung Jaehyun?

Hari ini adalah hari-H gala dinner. Akhirnya setelah melalui proses yang cukup panjang, semua urusan baik tamu undangan maupun gedung telah selesai dan hanya tinggal menghitung jam sampai acara tersebut dimulai. Jaehyun telah pergi duluan ke lokasi sejak 2 jam yang lalu karena ia ingin mengecek semuanya ulang. Pria itu mau memastikan tidak ada nama tamu undangan yang salah dan susunan acara sudah tersusun dengan tepat.

Telepon rumah berbunyi. Segera Riley meletakkan karangan bunga itu di sebelah piano dan bergegas untuk mengangkat panggilan.

"Halo, selamat sore."

"Halo, Riley. Bisa tolong siap-siap sekarang? Acara akan dimulai 30 menit lagi. Bawa Jake kemari, supirku sedang dalam perjalanan ke sana," perintah Jaehyun dari seberang sana. Pria itu tengah berada di kamar mandi—mengganti kaosnya dengan kemeja putih dan jas berwarna hitam. Rambutnya sudah ditata rapi dari rumah sehingga ia tidak perlu pusing mengenai hal tersebut.

Riley celingukan, seperti mencari sesuatu lalu berbicara di telepon setengah berbisik, "Baik, Tuan. Kalau begitu saya berarti juga ikut menjaga Jake? Bagaimana dengan Nona Choi?"

"Ia tetap di rumah."

Baik keluarga Jaehyun maupun keluarga Jieun telah membicarakan tentang hal ini. Nyonya Choi ingin anaknya hadir di acara, namun Jaehyun mengatakan tidak. Perut Chilla memang masih terbilang rata di usia kehamilannya yang hampir menginjak 3 bulan, tapi Jaehyun merasa ada baiknya bila ia istirahat di rumah saja.

  Riley langsung menuju kamar Jake usai panggilan berakhir. Bocah tersebut ternyata tengah duduk silang di depan lemari pakaiannya yang terbuka. Tangannya menopang dagu seakan-akan sedang berpikir keras.

"Jake? Lagi apa, sayang?" tanya Riley sambil menutup pintu kamar.

"... Bingung mau pakai baju yang mana, bibi Liley," jawabnya singkat. Entah mengapa bocah itu tampak murung. Wajahnya seolah-olah mengatakan bahwa ia sedang banyak pikiran, banyak pertimbangan.

"Bibi sudah persiapkan baju Jake, kok. Yang ini bagus, kan?" ucap wanita itu sambil menunjuk setelan yang telah disetrika dan digantung di sebelah pintu.

  Jake terdiam untuk beberapa saat, sebelum akhirnya berkata, "Bibi Liley keluar, ya? Jake mau ganti baju dulu."

  Riley hanya mengangguk sembari tersenyum kecil lalu meninggalkan kamar. Ia lalu mematikan listrik yang masih menyala dan mengecek setiap ruangan sambil menunggu Jake. Dirinya sendiri sudah siap dan tinggal menanti dijemput saja. Selang beberapa lama, bocah itu juga tak kunjung keluar dari kamar.

"Jake? Sudah siap, Nak?"

***

  Bibir Zea mengerucut setelah mendengar omelan dari Winwin. Dirinya bersikeras untuk ikut ke gala dinner bersama Milly, namun lelaki itu melarangnya karena alasan yang menurutnya terlalu dibuat-buat. Rasanya ingin memutar bola mata saja, tapi pasti Winwin akan mendiamkannya bila ia melakukan hal tersebut.

"Ko, aku udah bawa baju bagus, udah bawa make-up, udah bawa sepatu hak tinggi—"

"—Memangnya siapa yang suruh kamu bawa itu semua? Bukannya perjanjian kemarin di rumah, kalau kamu cuma nganter Milly sampe hotel aja, ya? Sekarang banyak maunya."

  Ia menghela nafas pendek dengan kasar, "Coba sekarang bilang ke aku, kenapa Ko Winwin yang harus ikut sama Milly ke gala dinner?"

  Winwin akhirnya mengambil cuti setelah Milly terus membujuknya. Wanita itu mengatakan bahwa tidak akan ada yang menjaga Zea selama mereka berdua di Seoul. Zea sendiri tidak keberatan harus menunggu sendiri, kalau bisa, ia juga ikut bersama Milly pun tidak masalah. Namun Winwin dengan berjuta alasannya—mengatakan bahwa Zea tidak boleh kelelahan. Oh ayolah, jarak hotelnya dengan lokasi gala dinner hanya terpaut 700 meter. Ia tidak akan pingsan karena itu.

My Melody✔️Where stories live. Discover now