hack-10

1.7K 252 8
                                    

Warning! Chapter ini bakal panjang, jadi kalo bosen bilang.

Happy reading! ^^
.

Keesokan harinya, nama Min Yoongi jadi buronan seorang Park Jimin. Tentu saja karena Jimin ingin menagih apa saja yang direkam kamera ponsel Taehyung selama dua hari belakangan.

Tapi hingga hampir menjelang tengah hari Jimin belum menemukan sosok pucat itu. Jimin sudah mencari teman-teman terdekat Yoongi untuk ditanyai kemana anak itu, tapi tidak satupun dari ketiga temanya yang tahu.

Hampir saja Jimin putus asa dan memilih pulang, eh dia menemukan laki-laki yang dicarinya berjalan malas menuju kelas, ternyata Yoongi barusaja datang.

Astaga. Harusnya aku melihat jadwalnya, Jimin berdecak karena merasa menyia-nyiakan waktunya hanya untuk mencari seorang Min Yoongi.

"Yoongi!" Yoongi langsung tahu apa yang Jimin mau, Yoongi mengisyaratkan Jimin agar mengikutinya ke perpustakaan, kebetulan Yoongi harus pinjam buku.

"Lo ada flasdisk?" Jimin segera membuka tasnya setelah mengangguk, sementara Yoongi berusaha mencari colokan agar bisa menyalakan laptopnya.

"Nih," menerima flashdisk dari Jimin, Yoongi duduk dengan tenang, menunggu laptopnya reboot, setelah desktop muncul, baru dia menancapkan benda kecil itu.

"Soal kemarin-" Jimin menatap Yoongi penasaran dwngan kelanjutan kalimatnya, "lo nggak marah kan?"

"Yang mana?" Jimin menggigit bibirnya.

"Yang waktu kemarin lo telepon gue-" bak dicolokan stop kontak, Jimin baru ngeh dan nyambung apa yang dibicarakan Yoongi.

"Jadi kalian bener tidur berdua di kosan?" Jimin balas bertanya, Yoongi hanya menanggapinya dengan anggukan selagi dia mencari folder dimana dia menyimpan video rekaman ponsel Taehyung.

"Seranjang?" Yoongi mengangguk kaku, bagaimana tidak? Dihadapannya ini seorang Park Jimin bro, yang sekali senggol kena bacok, Jimin nggak segan ngebentak, marahin bahkan ngajak berantem.

"Oh, nggak papa. Tapi— kalian beneran cuman tidur, kan? Bukan tidur dalam arti lain, kan?" Yoongi menatap Jimin gugup kemudian menggeleng cepat.

"Yakali, gue masih waras kali, sekalipun gue udah belok," Jimin menganggukan kepalanya, Yoongi mencabut flashdisk pemberian Jimin dan mengembalikannya.

"Thanks ya Yoon!" Jimin meninggalkan perpustakaan dengan pekikan girang, khas anak yang sedang kasmaran.

Yoongi merapikan laptop dan barang-barang lainnya kemudian berjalan meninggalkan perpus dan masuk ke kelas.

"Kuk, kayaknya lo udah deket banget sama kak Jimin, dia orangnya kayak gimana sih? Selama kenal dia, gue cuman tahu nama, rumah sama rambut dia doang," Taehyung bertanya sambil menopangkan dagu diatas tangan kanannya.

Sedangkan Jungkook yang sedang makan, mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Taehyung menunggu. "Dia orangnya baik kok, ramah, bantet, ucul kalo lagi ngambek, kkk" Jungkook terkekeh sebentar kemudian melanjutkan, "tapi kalo dia marah, lebih ngeri dari hulk, tapi gue seneng sih kalo liat dia marah, mukanya merah minta diuyel-uyel gitu," itu semua keluar dari bibir tipis Jungkook, Taehyung cukup mendengarkan saja, dan mengamati.

Saat kedua bola mata Jungkook membulat dan berbinar ketika mengatakan semua itu.

Bel berbunyi, Jungkook yang sudah selesai makan mengajak Taehyung untuk kembali ke kelas, di perjalanan, Taehyung nanya lagi.

Hacker - [TAEGI]✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu