hack-12

1.7K 254 6
                                    

Jimin berjalan dengan gelisah, entah apa yang mengganggunya, Jimin tidak suka perasaan ini, baru saja keluar dari supermarket perasaannya tidak enak.

Ia menoleh kekanan dan kiri, siapa tahu dia menemukan apa yang membuat perasaanya seperti ini. Dirasa tidak ada siapapun yang mengawasi, Jimin mengenakan topi putihnya kemudian berjalan menjauh dari depan supermarket.

"Mas Jimin!" Jimin menoleh, mendapati seorang kasir dengan rambut cepolnya mengangkat benda berharga milik Jimin.

"Eh, dompet gue astaga!" Jimin buru-buru menghampiri kasir tersebut.

"Makasih ya mbak," kata Jimin.

"Lain kali dompetnya jangan ditinggal, orangnya aja," kata mbak kasir itu kemudian berlari kedalam karena malu.

Jimin hanya menggeleng sambil terkekeh memaklumi, "Ya gitu kalo nggak pernah liat orang ganteng,"

Ngomong-ngomong soal orang ganteng, "Taehyung lagi ngapain ya?"

"Lo, ma-mau ngomong ap-apaan?" Yoongi bertanya gugup, jantingnya berdetak tidak nyaman karena, demi Tuhan beberapa menit lalu Taehyung menciumnya, dibibir!

"Deketan sini dong," Yoongi menggeleng ketika Taehyung dengan wajah mesumnya menepuk sisi kasur yang kosong disebelahnya, Yoongi sebisa mungkin menjaga jarak dengan anak itu.

"Yaudah, aku kesit-"

"Nggak, nggak usah. Disitu aja kenapa sih?" Bohong kalau Yoongi tidak gugup, dia gugup melebihi apapun, dan hanya dengan melihat Taehyung bergerak, kenapa dia jadi tambah jantungan?

"Nggak enak kak, kalo nggak deketan." Taehyung tetap berjalan menuju sofa, dn Yoongi sebisa mungkin menghindari Taehyung, mereka kini mirip seperti kutub magnet yang saling tolak menolak.

"Udah disitu aja kak, Tae disini kok," Taehyung meraih tangan Yoongi yabg hendak meninggalkan sofa.

"Kapan ngomongnya kalo kakak pergi mulu?" Yoongi menghela nafas besar, mwn oba menetralkan detak jantungnya yang menggila sejak tadi.

"Ya-ya udah cepet ngomongnya,"

Taehyung melirik Yoongi yang raut wajahnya masib menampilkan ketakutan. "Maaf kak,"

"So-soal apa?"

"Yang tadi, aku kelepasan." Demi neptunus, kenapa Taehyung terlihat begitu tenang, batin Yoongi setelah Taehyung mengatakan hal itu.

"Lo, homo?" Taehyung melirik Yoongi, sudut bibirnya sedikit menyunggingkan senyum mengetahui wajah Yoongi tidak setakut tadi.

Taehyubg mengangguk, Yoongi kehilangan pegangan dan jatuh.

Dukk!

"Argh, sial-" Yoongi membekap bibirnya ketika mengetahui dia terjatuh dengan tidak elit.

"Santai aja kak, lagian aku cuman mau bilang itu doang, tapi ternyata kakak udah bisa nebak," Taehyung terkekeh.

IYALAH BEGO, LO UDAH CIUM GUE BANGSAT- batin yoongi emosi 2k18.

Yoongi menghela nafas panjang, "Iya gue tahu sejak lo nanggepin Jimin, ya gue sih nggak masalah, toh siapa jodoh lo yang nentuin lo sendiri," katanya.

"Kakak- ng-nggak marah?"

"Buat apa, toh lo sama kayak gue," Yoongi yang sudah berdiri dari jatuhnya membekap bibirnya malu.

"Apa kak?"

"Nggak, lupain. Udah malem, gue mau tidur," kata Yoongi mencoba menutupi wajahnya yang mulai memerah.

"Oh ya tet, mama lo tahu?"

"Enggak, nah ini yang sebenernya aku mau omongin," Taehyung berdiri kemudian duduk dipinggiran kasur Yoongi.

"Aku bingung ngomongnya ke mama gimana, Tae takut kalo setelah Tae ngomong, mama nggak mau anggep Tae sebagai anak lagi. Kakak tau kan hal kayak gini masih tabu?"

Yoongi yang awalnya memunggunggi Taehyung, berbalik menghadap bocah itu ketika mendengar nada suaranya menurun.

"Tau kok, pasti mama udah pernah nanyain ke elo kapan bawa cewe kerumah, ya gak?" Taehyung mengangguk.

"Terus lo jawab apa?"

"Tae nggak punya temen cewek,"

"Duh, pasaran kalo itu mah, mama lo bakal curiga, ya nggak mungkin lah lo nggak punya temen cewek,"

"Tae punya kok, dia cowo tapi cantik,"

"Lah ada emang?"

"Ada, nih liat," Taehyung memberikan cermin pada Yoongi.

"Ya! Tau ah bodo," Yoongi memerah, dia memilih menyembunyikan wajahnya dibawah bantal sambil mendengar samar Taehyung yang tertawa lucu.

Tok tok tok

"Mama lo kali," Yoongi menyahut.

Taehyung menghembuskan nafas kemudian berdiri dan membukakan pintu.

"Kak Jimin?"

"Loh Tae? Bukannya rumah lo disini?" Taehyung mengangguk membenarkan.

"Kenapa malem-malem kesini?" tanya Taehyung tanpa basa-basi.

"Mau ketemu Yoongi,"

"Udah tidur, lagian udah malam juga,"

"Oh, yaudah besok aja kalo gitu. Lo belum tidur jam segini?" Jimin merasa konyol menanyakan hal seperti itu.

"Tadi mau tidur tapi kakak ketok pintu,"

Jimin meringis, "Sorry. Ya udah sleepwell," kata Jimin kemudian kabur dari sana.

Taehyung menggelengkan kepalanya maklum, "Kak tadi di cari,"

"Biarin,"

Taehyung tersenyu jail kemudian naik ke kasur dan berbaring. "Kak, peluk ya?"

"Gak."

Hening beberapa saat, Taehyung juga sudah membalikkan badannya berlawanan dengan arah Yongi, karena sudah mendapat gertakan dari yang lebih tua.

Tapi tanpa diduga, ebelum Taehyung benar-benar berlabuh ke pulau kapuk, dia merasakan lengan melingkar di pinggangnya, juga sebuah gumaman.

"Gue aja yang peluk."

Hacker - [TAEGI]✔Where stories live. Discover now