Trench 3 : Crazy Rich Ocean

24.2K 3.5K 1.1K
                                    

"Pengobatanmu gratis. Kau bisa pergi sekarang." Eric mengalihkan pembicaraan.

"Sok-sokan ngalihin pembicaraan! Benar, kan? Kau mau ke palung setan itu!" Awsten menuding Eric.

Eric memukul tangan Awsten yang menudingnya hingga ia mengaduh, sadis memang.

"Bukan urusanmu, sekarang pergilah," Eric menahan marah.

"Sudah kubilang jika tebakanku benar akan menjadi urusanku, dan memang benar! Eric, aku tahu kau benci padaku, tapi yang harus kau tahu satu hal tentang palung itu-" Awsten memberi jeda.

"Apa?" Eric penasaran.

"Aku ikut, hehe." Awsten tersenyum nyengir dan berpose peace.

Eric tidak mau main-main, ia berbalik meninggalkan ruangan jika Awsten memang tidak mau keluar ruangan.

"Hei, hei! Bercanda! Satu hal mengenai palung itu-" nada bicara Awsten menjadi serius.

Eric menghentikan langkahnya dengan posisi masih tetap membelakangi Awsten.

"Seberapa kuat kau menyelaminya, seberapa keras usahamu untuk tetap mencapai dasar palung, itu hanya akan sia-sia, kecuali keberuntungan jika memang memihak padamu-"

"Maka akulah keberuntungan itu," Eric menoleh, "Usaha tidak akan mengkhianati hasil."

"Goblok! Tapi bukan usaha untuk Palung itu!" Awsten geram.

"Kau tahu James Cameron? Bahkan seorang mantan kapten tim penyelam angkatan laut saja tidak bisa mencapai kedalaman 3 kilometer. Itu sebabnya mungkin dia merekrut banyak penyelam lain, walau banyak yang mati disana," jelas Awsten.

"Tunggu, James Cameron katamu?" Eric mengangkat sebelah alisnya.

"Uhum. Dia pernah menawariku proyek ini, ekspedisi palung Mariana tahun 2016. Tentu saja aku menolaknya. Memang aku juga seorang penyelam sepertimu, tapi bagian dari laut itu sangat tidak bersahabat dengan manusia. Kau tahu maksudku," ucap Awsten.

"Semuanya, mati?" Eric menelan ludah.

"Tidak semua, beberapa penyelam berhasil lolos walau sedikit. Berita terakhir yang kudengar lewat radio, ada dua penyelam yang berhasil menjelajah hingga kedalaman 5 kilometer. Namun sampai kini, tak ada kabar apapun dari mereka berdua,"

Eric mengalihkan pandangan, cerita Awsten membuatnya ragu, untuk lanjut atau berhenti.

"Kau kira dengan ceritamu bisa mempengaruhiku, hah? Aku akan tetap pergi!"

"Allright,  Kalau begitu aku ikut," Awsten nyengir.

"Kau mau naik apa untuk ke Guam?" Eric meremehkan.

"Kau sendiri?"

"Australian Airlines, tentu saja!"

"Australian Airlines, tentu saja!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Palung Mariana (2) | TERSEDIA DI GRAMEDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang