Trench 14 : Hybrid

14.5K 2.5K 850
                                    

Auto keinget 3D.

-

Eric berjalan sambil mengucapkan sumpah serapah setelah kedua orang itu pergi. Jadi dalang dibalik semua ini adalah James? Shit, bahkan dia tak bisa bicara sama sekali! Dan apa katanya, Hybrid?  Makhluk persilangan DNA yang awalnya dibuat oleh NASA  sebagai salah satu aset  hasil inovasi penelitian mereka, namun kini malah semakin berkembang.

Ia tak bisa menyimpan hal ini sendirian, siapa yang berhak tahu? Taylor, maybe?  Atau bahkan Awsten? Ah, si bobrok itu mungkin malah lebih memahaminya dibanding dengan Taylor.

Eric segera menghubungi Awsten, persetan dengan egonya, karena mau tidak mau proyek ini harus tetap dilanjutkan walau harus berputar haluan. Ia tidak mau melepas gelarnya secara cuma-cuma, James harus membayar semuanya.

"Antelope, temui aku disini dalam 3 menit."

"What did you say?  Disini?  Beritahu spesifik lagi! Karena aku juga berada disini!"

"..."

"Ohiya, tumben kau menelepon, menghabiskan deadline gratis nelpon, kah?"

"Berbaliklah, aku bahkan bisa melihat rambutmu dari sini!" kata Eric sambil memandang rooftop  sebuah sauna. Disana terlihat Awsten sedang mengangkat teleponnya.

"On the way," Awsten menutup telepon, lalu berjalan turun dan menghampiri Eric yang berada di tempat parkir kapal.

"Now, ada apa?" tanya Awsten sambil membuka tudung hoodie-nya.

"Right, " Eric berjongkok diatas pasir, "Ini sangat rahasia." Lanjutnya.

Mau tak mau Awsten juga berjongkok didepan Eric, "Jika aku mendengarnya maka bukan lagi sebuah rahasia, goblo"

"Justru itu, stupid!  Rahasia ini tidak boleh menjadi rahasia lagi!"

"Kata-katamu rumit, nah. Langsung saja!"

"Aku mengikuti Jason dan Paquito di dermaga tadi-"

"Sekurang kerjaan itukah dirimu?"

"Jangan menyela, Antelope!  Menyela pembicaraan orang lain dapat meningkatkan aliran darah menuju frontal cortex, akibatnya seseorang akan kehilangan kemampuan berpikir rasionalnya walau sedikit! Atau dengan kata lain, hal ini disebut marah."

"YA TINGGAL BILANG SAJA KALAU KAU MARAH, SIALAN!"

"Nah, kini kau yang marah, bukan aku."

"fakuy"

"efek kemarahan juga akan menyebabkan kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon adrenalin dan hormon stres-"

"Holy shit, katakan saja topik di awal tadi! Apa yang dilakukan Jason dan Paquito?!"

"This creature."

"Makhluk yang menyeret anjing Lily?" tanya Awsten, "Oh, dan jangan menyanyi setelah aku menyebutkan namanya,"

"James adalah dalang dibalik semua ini, itu inti percakapan mereka berdua barusan," jelas Eric.

"Selain membuntuti, kau juga menguping ternyata. Dan sekarang, kita berdua membicarakan mereka? Ghibah." Awsten mengayunkan telapak tangannya ke udara.

"Berhenti mengatakan hal yang tidak berguna atau aku akan ceramah lagi!"

Awsten segera mengunci suaranya.

"Kurasa, dapat kuambil kesimpulan dari apa yang kau katakan saat awal kita menginjakkan kaki disini. Seseorang menanam bom di karang Mariana. Untuk apa?  Bom itu pasti untuk meledakkan makhluk itu!" tukas Eric.

Palung Mariana (2) | TERSEDIA DI GRAMEDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang