Prolog

1.2K 153 16
                                    

Bunyi lantai kayu yang dipijak terdengar, beriringan dengan suara suatu benda yang diseret sepanjang jalan. Pelakunya adalah seorang pria yang mengenakan topeng bewarna putih. Topeng sederhana yang menutupi bagian depan wajahnya. Di dunianya yang sekarang, penampilan seperti itu dianggap biasa saja. Tak ada yang merasa aneh jika dia memakai topeng kemana-mana. Bahkan, tak ada yang ngeri ketika dia menyeret sebuah senapan.
Langkahnya menuntun dia ke sebuah ruangan yang selalu diliputi keheningan.

Ia tiba di depan pintu yang tingginya mencapai 4 meter. Tangan kirinya memutar gagang pintu dan membukanya. Dia masuk kedalam ruangan tersebut dan disambut oleh sesosok mahluk asing.

Wujudnya seperti seorang manusia, akan tetapi ia tidak memiliki wajah yang sempurna alias tanpa mata, hidung dan mulut, postur tubuhnya tinggi menjulang dan dia memiliki sesuatu dipunggungnya. Penampilan menyeramkan itu tidak membuat si pria bertopeng ketakutan, dibandingkan takut, gerak geriknya malah seperti sedang berhadapan dengan seorang bos di kantor.

"Oh, sir Masky." Sebuah suara menggema. Penuh wibawa.

"Something is wrong," ucap pria bertopeng yang ternyata bernama Masky tersebut. Dia terdiam sejenak lalu lanjut berbicara.

"Saya menemukan sekumpulan bangkai serigala di perbatasan hutan Creepypasta. Sejumlah pohon tumbang dan dedaunan pohon berserakan,"

Mahluk tanpa wajah itu masih melihat lurus kedepan.

"Lalu?" tanyanya.

Masky membenarkan topeng kemudian menjawab, "Saya ragu bahwa ini adalah ulah the rake. Lagipula, sekarang bukan musim gugur."

"Baiklah, anda boleh kembali ke aktivitas anda."

Dengan begitu, Masky berbalik dan meninggalkan ruangan Slenderman.

***

Suara pintu yang diketuk terdengar. Ketukan itu menggema ke seluruh penjuru ruang tamu mansion Creepypasta. Seorang wanita dengan kulit seputih salju dan sepasang mata tak normal yang secara kebetulan sedang duduk di ruang tamu menoleh kearah pintu.

Siapa yang mengetuk pintu?

Ia meletakkan sebuah pisau yang tadinya sedang ia bersihkan diatas meja dan bangkit.

Tidak ada anggota creepypasta yang membutuhkan izin untuk keluar masuk dan repot-repot mengetuk pintu. Wanita itu melangkah lambat, mendekati pintu.

Dia menebak, ini pasti hanya trik seseorang yang iseng. Wanita itu berdiri di depan pintu mansion, enggan untuk membukanya.

"Open it..." suara khas wanita yang lembut nan tegas terdengar.

Jane menautkan alisnya satu sama lain. Dia menghafal suara-suara para member creepypasta. Ingatannya terlalu tajam sehingga dia tahu bahwa seseorang dibalik pintu bukanlah member creepypasta. Akan tetapi, jika memang bukan, mengapa dia bisa tiba di depan pintu? mengapa dia bisa menembus hutan ini? dan mengapa dia masih hidup?

Kesimpulan yang dapat Jane tarik adalah, dia seorang member creepypasta baru.

Wanita itu mengulurkan tangannya ke gagang pintu.

Krak!

Bunyi pintu yang ditembus oleh sesuatu terdengar, kejadian itu berlangsung dalam kurun waktu dua detik. Jane tidak dapat mengelak, hal itu terlalu cepat dan wanita itu menatap kebawah. Pada perutnya yang ditembus oleh sesuatu yang tajam, otomatis wanita itu terbatuk. Darah keluar dari mulutnya, dia terhuyung ketika benda yang menembus perutnya itu bergerak. Menggelitik organ dalamnya.

Jane menahan rasa sakit itu mati-matian, regenerasinya tidak cukup cepat untuk memperbaiki luka tersebut. Sebab sebelum dia sempat menarik dirinya dari tusukan itu, pintu terbuka. Wanita itu berusaha memisahkan diri dari tusukan tersebut, ketika benda itu tercabut, darah mengucur deras.
Sepasang kaki wanita itu bergetar, namun dia masih sanggup berdiri. Ia menatap seseorang di hadapannya.

Seorang wanita yang mungkin lebih muda dengan penampilan menyerupai seorang manusia. Akan tetapi, ketika Jane berusaha menganalisis wajah wanita itu, benda tadi melayang kearahnya.

Dia sempat melihat sesuatu yang terukir di wajah itu.

Sebuah senyuman.

***

Tok. Tok.

Slenderman menoleh pada pintu ruangannya yang terketuk. Dia bisa merasakan atmosfer berat memenuhi ruangannya seketika. Seseorang dibalik pintu bukanlah manusia biasa. Entah dia harus senang atau merasa kesal, karena kedatangan seseorang.

"Come in."

Pintupun terbuka, menampakkan seorang wanita yang penampilannya menyerupai manusia normal. Dia terlihat cantik bahkan dengan model rambut yang tidak lazim.

Slenderman berdiri dari kursinya.

"Sweetheart,"

Wanita itu tersenyum, sungguh senyuman yang misterius.

"Aku berubah pikiran," Dia menyelipkan sehelai rambutnya ke belakang telinga, lalu menambahkan sebuah panggilan yang membuat Slenderman yakin kalau semua kekacauan yang dilaporkan oleh Masky adalah ulahnya.

"Paman."

***

Hey guys, Sequel Deathly Love is here! dengan judul Invisible. Agak aneh aja gitu kalau buat Deathly Love season 2. Jadi saya nyari judul baru.

Apakah prolognya kepanjangan ?
Apakah ada yang menunggu ini ?
Apa kesan kalian saat membaca prolog sequel Deathly Love ini ?

Ataukah ada yang kebingungan dengan beberapa diksi di prolog ini? jika ada banyak hal yang membingungkan di bagian prolog ini, simpan dulu pertanyaan yang ingin ditanyakan. Biarkan chapter-chapter selanjutnya menjawab.

-FarraaY

INVISIBLE [Jeff The Killer x Reader]Where stories live. Discover now