Chapter 0.5 : Jane, out.

577 96 41
                                    

[Y.N] melangkah pelan menuju kamar Jane The Killer. Tidak ada rasa takut ataupun ragu seperti dulu lagi ketika ia berhadapan dengan pembunuh cantik tersebut. Karena memang seharusnya, ia tidak takut pada siapapun kecuali Lord Zalgo dan Slenderman. Dulu, mengapa ia 'tampak' takut? karena yah, dia ingin melihat apakah ada yang melindunginya dari perempuan itu?

Tangan [Y.N] terulur membuka knop pintu, tanpa mengetuk terlebih dahulu, ia masuk kedalam kamar milik Jane. Jane sedang duduk di tepi tempat tidur, merajut sesuatu. Kepala Jane tertoleh kearah [Y.N]. Wanita berambut [H.C] itu tersenyum kemudian menyapa dengan lembut.

Alis sempurna milik Jane bertautan satu sama lain, ia membuang wajahnya kemudian berdiri. Rajutan yang setengah jadi, ia letakkan di atas nakas, sementara jarum rajutnya tetap ia pegang.

"Maaf untuk yang kemarin," ujar [Y.N] dengan penuh rasa bersalah.

Perempuan berambut wavy hitam di depan [Y.N] melipat tangannya di depan dada kemudian menaikkan dagu angkuh. "Lain kali, kau tidak perlu menusuk orang lain jika ingin masuk. Lagipula, kau hanya tamu dan itu tidak sopan." Hardik Jane.

[Y.N] menggigit bibir bawahnya, ia menggoyangkan kaki tidak enak. "Ha-habisnya, ada yang nyuruh aku."

"Siapa?" tanya Jane heran.

"Nina." Jawab [Y.N], penuh dengan kebohongan.

Jane mendecih, ia dan Nina saling bermusuhan. Meski saat berpas-pasan Nina berusaha kelihatan ramah, Jane yakin kalau perempuan itu membencinya. Tentu saja karena dia tergila-gila pada Jeff, sementara Jane pernah hampir membunuh lelaki itu. Masuk akal jika Nina berusaha menggunakan [Y.N] untuk menjadi tamengnya. Toh, dari segi manapun, [Y.N] kelihatan seperti mahluk mortal yang lemah. Akan tetapi, Jane tahu bahwa apa yang menusuk perutnya kemarin bukanlah senjata ataupun hewan melainkan bagian dari [Y.N]. Karena, suara dibalik pintu itu adalah suaranya.

Jadi, siapa [Y.N] ini sebenarnya?

"Apa kau kenal dengan Nina?" tanya Jane.

[Y.N] menggelengkan kepalanya pelan, "Aku mengetahui namanya dari Masky."

Jane mengerutkan dahi. Tunggu, apa Masky memperkenalkan Nina kepada [Y.N] atau [Y.N] tidak sengaja berjumpa dengan Nina dan Masky memberitahu? kalau salah satunya iyapun, bagaimana [Y.N] mengenal Masky?

"Nina menyuruhku, dia bilang kalau apa yang ada di balik pintu kemarin adalah sosok yang membahayakanku." Jane mendekati [Y.N] kemudian mengayunkan jarum rajut itu kedepan wajah gadis di hadapannya.

"Akulah yang berhak mengatakan itu." Balas Jane sengit.

[Y.N] mengangkat sebelah tangannya dan membiarkan jarum tersebut menggores lengan tersebut hingga menimbulkan garis bewarna merah. Sedetik kemudian, tetesan darah mengalir. Jane tersenyum miring, ketika ia hendak menyambar dan mengayunkan jarumnya lagi, tubuhnya secara mengerikan terlempar semeter hingga menabrak permukaan dinding kamarnya. Jane merasakan kesakitan yang teramat sangat, punggungnya bagaikan remuk seketika. Dengan sisa-sisa tenaga, ia mengadahkan kepala dan melihat siapakah keparat yang melemparnya.

"Pa-paman, aku, hiks... hiks...," Jane terkejut mendapati [Y.N] yang tengah memegang lengannya seraya menangis, perempuan itu mengeluarkan air mata tepat setelah Jane menyadari kalau sosok yang membuatnya terlempar adalah Slenderman.

Perempuan itu terbatuk-batuk dan darah mengalir dari mulutnya.

Slenderman menarik perlahan tentakel-tentakel hitam yang menempel di punggungnya dan mendekati [Y.N]. [Y.N] terus menangis dan keluar dari kamar Jane The Killer.

Mahluk yang dipanggil paman oleh [Y.N], beralih menatap Jane kembali.

***

Di tengah hutan, bermeter-meter dari mansion Creepypasta, seorang wanita berdiri. Wanita itu tak lain adalah [Y.N] yang sudah pergi dari kamar milik Jane beberapa menit yang lalu. Ia berdiri sambil menyenderkan bobot tubuhnya pada batang pohon berukuran besar, wanita itu terdiam beberapa saat, mengingat rentetan kejadian yang terjadi di kamar Jane dan akhirnya ia tertawa. Tawa itu memecah kesunyian hutan, mendatangkan hawa berat dan mampu membuat merinding orang biasa yang mendengarnya. Setelah puas tertawa, ia menjilat lengannya yang tadi berdarah akibat tergores oleh jarum rajutan.

Sebelum pergi ke kamar perempuan itu dan bertemu dengan BEN, tempat yang ia kunjungi adalah ruangan Slenderman. Ia mengatakan kalau ia merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan kepada Jane saat pertama kali(lagi) dia sampai disini. Kemudian, perlahan-lahan, [Y.N] menceritakan kisahnya selama berada di luar Creepypasta dan berakhir dengan dia yang meminta Slenderman mengorbankan seseorang untuknya. Slenderman larut dalam cerita dan sinar yang tadinya redup kembali menyala. [Y.N] tidak tahu betapa besar efek kehadirannya bagi Slenderman. Wanita itu tidak menyadari bahwa dalam setiap tingkah laku dan gerak-geriknya, Slenderman selalu memperhatikan. Dan dia tidak akan pernah sadar betapa besar kasih sayang Slenderman terhadapnya.
Bagi [Y.N], Slenderman hanyalah mahluk pesuruh Lord Zalgo dan dia membenci semua fakta tentang Creepypasta sekaligus tempat naungan ini.

Alasan mengapa [Y.N] menerima ajakan Slenderman untuk masuk kedalam mansion ini adalah untuk menemukan korban selanjutnya. Akan tetapi, alasan Slenderman tak lain adalah untuk mengajarkan [Y.N] bersosialisasi, mahluk itu berharap, [Y.N] akan menemukan temannya disini.

Semula, [Y.N] bersikap normal, bahkan kelihatan terlalu lemah. Slenderman mencoba mengerti, barangkali kepribadian baru gadis ini muncul. Sebagai ayah bagi para penghuni mansion Creepypasta, Slenderman memperlakukan mereka setara, menurutnya, selagi mereka tidak saling membunuh satu sama lain, mereka dapat bebas melakukan apapun. Jadi, kepribadian ganda bukan suatu masalah bukan?

Slenderman bersabar, mengikuti permainan [Y.N] dan diapun mengutus Masky, yang sejak awal sudah menaruh perhatian kepada [Y.N], untuk mendekati perempuan tersebut. Namun, diluar dugaan, Jeffrey Woods hadir dan menggaet [Y.N] entah bagaimana caranya.

[Y.N] tidak pernah menemukan sesuatu yang lebih menarik, maka ketika rasa penasaran itu muncul, perlahan, [Y.N] tertarik pada Jeff.

Kehadiran Masky seolah menjadi penghalang. Namun sialnya, dia menemukan fakta dari diary milik [Y.N]. Kalau sedari awal gadis itu masuk ke mansion ini, tak lain adalah untuk mengorbankan orang-orang di dalam, untuk dirinya sendiri.

Satu hal yang unik, [Y.N] benar-benar menandai Jeffrey Woods sebagai kesukaannya. Sementara Jeff yang sedikit demi sedikit sadar kalau gadis ini bukan sekedar keponakan jadi-jadian Slenderman, tampak tertarik dengan permainan yang dibuat oleh perempuan tersebut. Jadilah mereka terikat berdua.

Slenderman mengira, [Y.N] tidak akan kembali. Terlebih setelah ia mengetahui kabar bahwa Homicidal Liu bersamanya. Ya, selama dua tahun belakangan, mereka bersama.

Anehnya, rasa itu tetap tidak berubah. [Y.N] tetap memikirkan Jeff dan terus berkhayal bagaimana bahagianya jika nanti mereka dapat mati bersama.

***

Buka lapak untuk bertanya~ tapi kalau misalnya bertanya sesuatu yang bersifat spoiler, ga dijawab ya.

-FarraaY

INVISIBLE [Jeff The Killer x Reader]Where stories live. Discover now