Tentang kisah mereka yang penuh cerita,
Tentang kisah mereka yang sangat melelahkan,
Tentang kisah mereka yang melatih kesabaran,
Dan yang pasti mengajarkan kepekaan.
Dua insan remaja yang dipertemukan karena takdir. Mereka, Davian Alanzo Anderson d...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•JANGAN LUPA VOTE & KOMEN•
Akan ada masanya kau mengerti bahwa cinta itu bukan satu hal yang pantas untuk dipermainkan.
🌿🌿🌿
Acara pesta dirumah Davian adalah jam 8 malam, dan sekarang jam di dinding kamar Becca sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam. Berarti masih ada waktu satu setengah jam lagi untuk menyiapkan segalanya.
Becca sudah mandi sejak tadi, sekarang tugasnya untuk memoleskan make up ke wajahnya. Untung saja dirinya sangat handal dalam urusan wanita yang satu ini, jadi ia tidak perlu repot-repot untuk meminta bantuan ke Mamanya atau pun orang lain.
Setelah beberapa menit, dirinya telah selesai dan menatap pantulan dirinya sendiri di kaca yang cukup besar di dalam kamarnya, ia merasa terlihat sudah perfect malam ini. Sekarang terakhir hanya tinggal menata rambutnya, ia tidak ingin ribet-ribet dalam menata rambutnya itu. Ia hanya membuat rambut bagian bawahnya curly tetapi tidak dengan bagian atasnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah semuanya dirasa telah selesai, Becca segera mengambil tas selempang berwarna putih yang senada dengan warna sepatunya dan juga corak di bajunya. Ia segera memasukkan dompet dan juga ponsel miliknya kedalam tas selempangnga itu. Dan jangan lupakan, kado yang telah dibelinya untuk Davian juga ia bawa.
Lalu ia pun berjalan keluar kamarnya dan turun dari lantai atas ke lantai bawah untuk menemui Bibinya untuk berpamitan, dirumah sedang tidak ada siapa-siapa, jadi ia hanya bisa berpamitan dengan Bibinya saja.
"Bi." panggil Becca sambil berjalan kearah dapur. Dan sesampainya disana, ia melihat Bi Sari sedang membersihkan dapur.
"Bi Sari." panggil Becca sekali lagi.
Bi Sari pun menoleh melihat Becca yang sudah siap dan tentu juga sudah cantik.
