RICEVERE : Part 50

10.8K 312 57
                                    

Hai! Maaf ya kalo kadang-kadang ngilangnya lama.

Aku lagi gak sibuk loh, kan lagi libur panjang, tapi gak tau kenapa setiap buka laptop terus pas mau ngetik rasanya langsung males bangeeet wkwk.

Ditunggu ya komennya, karena jujur aja, bacain komenan dari kalian mau apapun itu moodboster bangettttt.

Ditunggu ya komennya, karena jujur aja, bacain komenan dari kalian mau apapun itu moodboster bangettttt

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN

Aku yang selalu menemani kamu disaat sedih. Tapi mengapa, disaat bahagia kamu selalu bersamanya?

🌿🌿🌿

Neta berjalan di koridor sebuah apartemen. Raut mukanya terlihat sedang tidak mood untuk melakukan apapun, kakinya berhenti melangkah pada sebuah pintu yang bernomerkan 125. Ia segera memencet bel yang ada dan tidak lama kemudian pintu tersebut terbuka dan menampakkan seorang lelaki yang sedang menguap dengan lebar dan terlihat baru saja bangun dari tidurnya.

Mata lelaki itu langsung terbuka lebar ketika melihat kekasihnya sedang berdiri tepat dihadapannya dengan muka yang masih menunjukkan kekesalannya.

"Loh, kamu ngapain kesini?" tanyanya bingung.

Neta berdecak kesal mendengar pertanyaan tersebut, ia langsung mendorong pelan dada lelaki tersebut dan masuk ke dalam apartemen yang sangat sepi. Karena memang kekasihnya itu hanya tinggal sendirian.

Rafka, cowok itu segera menutup pintu apartemennya dan menyusul Neta yang sekarang sedang duduk manis di sofa ruang bersantainya dengan tangan yang melipat di bawah dada.

"Kamu ngapain kesini?" tanya Rafka yang baru saja duduk di sebelah Neta, ia kembali menanyakan sekali lagi karena pertanyaannya tadi belum dijawab oleh Neta.

"Kamu gak suka aku dateng kesini?" Neta balik bertanya dengan sewot.

"Bukan gitu maksudnya, sayang. Aku kan cuman nanya sama kamu."

"Oh." Dengan cepat Neta memeluk Rafka dan menyenderkan kepalanya di dada bidang milik Rafka. "Aku lagi kesel. Mau curhat sama kamu."

Rafka mengernyitkan dahinya. "Ada apa?"

"Mami mau nikah lagi."

"Apa?!" Rafka tentu saja terkejut. "Emang kapan cerainya?"

Neta berdecak kesal sambil melepaskan pelukannya. "Mereka gak pernah cerai sama sekali, bahkan berantem aja jarang."

"Terus, kenapa tiba-tiba Tante Maya mau nikah lagi?"

"Kamu tau kan aku gak pernah dianggap sama Kakek Nenek aku?"

Rafka mengangguk karena Neta pernah menceritakan hal tersebut kepada dirinya.

"Jadi ceritanya gini..." Mulut Neta terus menceritakan semua hal yang ia dengar kemarin di kafe ketika Maminya itu bertemu dengan Fadil dan juga Qaila, ia benar-benar menceritakan dengan detail dari awal sampai akhir. "Dan kamu tau?"

RICEVEREWhere stories live. Discover now