kedua

4.8K 574 26
                                    

"langsung ditulis Vin!" Kata Alfa yang melihat Vindra sibuk mainin handphone.

"Muhun a, si Agam lagi buat tulisannya."
(Iya kak)

"Lu ga ikutan nulis?"

Vindra melipat kedua tangannya di depan dada. "Itu sebagai penebus kesalahan dia tadi."

Alfa mendecak. "Kesalahan habis nraktir lu baso?"

Mata Vindra langsung membulat. Padahal dia tadinya tidak mau menerima ajakan Agam. Tapi apalah daya perutnya yang sudah meraung. Rejeki masa ditolak, iya kan?

"a Alfa tau dari mana?"

"Story WhatsApp nya si Agam." Alfa menunjukkan foto yang diunggah Agam ke hadapan Kavindra. Itu membuat cowok yang lebih muda darinya kaget.

Vindra buru-buru untuk menghampiri Agam di ruangan sebelah yang tersekat oleh korden. Dia menyembulkan kepalanya untuk melihat Agam. "Woi Agam! Hapus WhatsApp story lu yang tadi!"

Agam mendongak untuk melihat Kavindra. "Yang mana?"

"Foto gue yang lagi makan baso."

"Udah sih biarin aja."

Vindra mendekat ke tempat duduk Agam. "Nanti kalo pada tanya macem-macem gimana?"

"Emang tanya apa?"

"Ntar dikira gue lagi kencan."

"Yaudah bagus dong kalau dikira kita kencan."

"Gelo!" Vindra memukul Agam. "Urang ga mau pacaran sama maneh!"

"Belum, bukan ga mau Vin! Mending lu bantuin gue aja sini!"

"No! Itu balasan buat lu!"

Vindra langsung memundurkan tubuhnya dan memilih untuk memperhatikan Agam yang udah mulai mengetik lagi. Dia jadi ingin menjahili cowok yang sering jadi partner liputannya itu. Jujur saja, Vindra masih kesal dengan Agam.

"Eh lagi ngapain Vin?" Tanya Agam yang melihat jari-jari lentik Vindra mengotak atik keyboard di komputer yang sedang dia gunakan.

Vindra mengabaikan ucapan Agam yang juga sedang berusaha menyingkirkan tangannya dari keyboard. "Diem kek, ini gue kan lagi bantuin lu!"

Agam mendengus kesal. Bantuan katanya. Tapi dia tak kehabisan akal. Dia langsung menarik Vindra hingga jatuh duduk di pangkuannya. Tangannya langsung melingkar di perut Vindra.

"Ngapain sih, lepasin ga!" Kata Vindra sambil berusaha menyingkirkan tangan Agam.

"Katanya mau bantuin gue kan? Yaudah ayo bantuin!"

"Ya engga gini juga Agam! Lepasin, gue bisa ambil kursi kosong."

Agam meletakkan kepalanya di pundak Vindra. "Buat apa ambil kursi kalau lu bisa duduk di pangkuan gue?"

Vindra menelan ludahnya susah payah. Tubuhnya mendadak merinding dan seperti tersengat saat merasakan deru nafas Agam di lehernya.

"Ngapain lu berdua? Katanya nulis liputan?"

Agam dan Vindra mendongak untuk menatap Ady yang sedang memperhatikan mereka.

"Ada apaan Dy?" Tanya Alfa yang tiba-tiba masuk.

"Noh anggota kesayangan lu, malah mojok gini."

"Engga!" Teriak Vindra. "Ini si Agam tadi-"

"Vin, lebih baik lu temenin gue ke toko beli perlengkapan buat ultah organisasi." Kata Ady.

Vindra memukulkan tangannya ke paha sambil mengangkat dan menjatuhkan tubuhnya lagi yang masih berada di pangkuan Agam. "Nah iya ulangtahun!"

Agam meringis saat merasakan tekanan keras dari bokong Vindra. "Masa depan lu Vin!"

Vindra langsung berdiri dan menjauh dari kursi Agam. "M-maaf Gam, sakit ya?" Vindra langsung mendekat lagi dan membungkuk.

"Heh mau ngapain lu Vin? Mau pegang punya Agam?" Kata Ady yang melihat tangan Vindra hampir menyentuh milik Agam.

Vindra langsung menarik tangannya dan membalikkan tubuhnya. "Ayok Dy, kita ke toko aja!"

"Eh Vin, sakit loh ini! Ga jadi disembuhin?" Teriak Agam yang melihat Vindra dan Ady langsung pergi begitu saja. Setelahnya dia langsung tertawa yang justru dapat pukulan dari Alfa.

"Kerjain bego!"

Agam mengusap kepalanya yang terasa nyeri. "Iya a, ini juga gue kerjain."

"Ngomong-ngomong gimana rasanya tadi Gam?"

Agam kali ini ketawa kenceng sampai dapat tendangan juga pukulan dari Alfa. "Maaf a, lu bisa coba sama Ady."

"Mungkin bisa nanti gue minta Ady."

Agam cekikikan lagi setelah melihat Alfa keluar. Yah, cukup dia saja yang tahu bagaimana rasanya.

-----------------*---++---*--------------

Alfa Arsenio - Min Yoongi
Ravind Adyatsa - Park Jimin

AV SS || KookV ✓Where stories live. Discover now