kelima

2.9K 516 5
                                    

Agam melihat Vindra yang kaya tidak semangat. Padahal dia tau kalau udah urusan organisasi pasti cowok yang punya paras cantik itu tidak akan pernah melewatkan momen sedikitpun. Dia jadi lebih fokus buat memperhatikan Vindra yang lagi bantu-bantu menata karpet.

"Vindra!"

"Hm?"

"Coba liat sini!"

Vindra noleh ke arah Agam. "Ada apa?'

"Lu ga tidur ya?"

Vindra mengernyitkan dahinya. "Iya, kan lagi nata karpet ini."

Agam sebenarnya mau tertawa tapi dia tahan atau nanti bisa lupa mau ngomong apa ke Vindra. "Itu mata lu."

"Oh, item ya?"

"Iya, mikirin gue mulu ya jadi ga tidur?"

"Ngapain sih mikirin lu, tugas gue yang perlu dipikirin juga banyak kali!"

Agam sekarang akhirnya ketawa. Dia melihat Vindra yang masih aja beres-beres saking rajinnya. Padahal Alfa udah bilang untuk break dulu sebentar.

"Tidur sanah Vin!"

"Mana bisa! Kan habis ini gue jadi moderator."

"Gue gantiin, lu tidur aja mending."

"Tapi kan lu jadi moderator habis gue, emang udah tau materi nya?"

"Reportase kan? Apa perlu gue kasih tau nilai mata kuliah reportase gue dapet apaan?"

Vindra mendengus kesal. "Mentang-mentang nilainya bagus! Beneran ga nih?"

Agam mengangguk. Dia mendekati Vindra dan mendorong tubuh cowok itu untuk masuk ke dalam kamar yang digunakan sebagai ruang istirahat. "Udah sanah tidur aja! Jangan dipikirin tugas moderator nya, ntar gue yang bilang ke a Alfa. Pokoknya lu sekarang istirahat aja ya!"

Vindra kasih senyum ke Agam. "Iya, makasih. Gue tidur dulu ya!"

Agam ikut kasih senyum juga buat Vindra. Dia buru-buru menutup pintunya setelah Vindra masuk. Rasanya lega setelah nyuruh Vindra istirahat. Walaupun dia juga capek, tapi bakal lebih capek lagi kalau liat cowok yang dia suka capek. Ya bukan cuma capek fisik aja, tapi hati Agam juga bakal capek karena terlalu khawatir.

AV SS || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang