keempat

3.1K 518 6
                                    

Kavindra menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Dia melihat jam di handphonenya yang menunjukkan sudah hampir tengah malam. Rasanya lelah sekali bagi Vindra dua hari belakangan ini.

Sebenarnya saat Agam mengantarnya pulang, dia ingin minta tolong untuk ditemani liputan. Tapi rasanya tidak enak dan akan merepotkan jadi Vindra membatalkan niatnya untuk meminta tolong pada Agam.

Dua hari ini Vindra menggantikan tugas Ady untuk liputan. Ady bilang ada urusan keluarga jadi harus pulang kampung. Vindra mau nolak tapi tidak enak juga tidak berani karena Ady atasannya. Padahal Vindra juga sedang banyak tugas kuliah. Mau tak mau jatah tidurnya yang dikorbankan.

Alfa ketua
Besok berangkat dari pagi kan?

Vindra menghela nafas. Ketuanya itu memang kasih pertanyaan ke dia tapi kesannya malah emang menuntut harus berangkat pagi. Kalau bisa Vindra ingin istirahat saja besok.

Kav Abinaya
Muhun a
Ada yang perlu gue urus dulu?

Alfa ketua
Engga. Ini gue lg ngedata aja yang berangkat pagi, kan butuh banyak orang

Kav Abinaya
Siap pak ketua, urang dari pagi kok

Alfa ketua
Jangan lupa bawa ganti atau jajanan yang banyak. Soalnya gue mau selama acara lu ga turun ke bawah

Kavindra memijit dahinya. Padahal kesempatan bagi dia agar bisa istirahat sebentar kalau emang dia bisa kabur dari tempat acara ultah organisasi nya.

Kav Abinaya
Iya a, siap!

Alfa ketua
Pahamin juga materi besok, lu kan jadi moderator juga di materi nya kang Naufal

Kav Abinaya
Muhun a Alfa, materi besok udah selesai urang pelajarin

Alfa ketua
Ok

Vindra meletakkan handphone di sampingnya. Dia berusaha memejamkan mata setelah membaca chat Alfa itu. Tapi ternyata handphone nya getar lagi. Ada panggilan masuk dari Agam.

"Ada apa nelpon gue tengah malem?"

Vindra justru disambut sama suara ketawa Agam lebih dulu.

"Besok berangkat sama siapa? Mau bareng sama gue ga?"

"Lu kosong emang?"

"Selama lu belum nerima gue ya masih kosong Vin."

Vindra menghela nafas. Dia tahu sebenarnya kalau Agam ini suka sekali menggoda dia. Tapi Vindra tidak tahu niat Agam itu beneran atau emang cuma bercanda aja.

"Bcd sia Gam! Yaudah besok lu jemput gue ke kosan."

"Siap 69 sayang!"

"86 gblk!"

Kali ini Vindra merasa kalau telinganya nya sakit karena mendengar ketawa Agam yang kelewat kencang itu.

"Yaudah tidur sana Vin, biar besok ga capek."

"Hm."

"Atau lu masih pengen telponan sama gue?"

"Gue ngantuk Gam, besok jangan telat jemput gue. Bye!"

Setelahnya Vindra menonaktifkan handphonenya. Karena dia tahu kalau Agam tahu dirinya belum tidur pasti akan terus-terusan nge chat. Walaupun Vindra juga suka chatan sama Agam tapi sekarang dia harus istirahat. Kalau tidak besok pasti dia akan kelelahan.

AV SS || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang