Whiskey

2.5K 199 41
                                    

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Don't forget Vote + Comment !!!





Dentingan gelas kaca terdengar nyaring di penjuru ruangan berlampu redup tersebut, para pengunjung yang datang kemari sibuk dengan kegiatan mereka masing – masing.

Ada yang datang bersama pasangan atau teman, ada yang datang mencari pasangan, dan ada pula yang datang sendiri hanya untuk bermain-main.

Club bintang lima dikawasan pusat kota seoul tersebut terlihat ramai pengunjung, namun dilantai paling atas inilah merupakan lantai yang cukup tenang, karna tempat ini begitu private dan yang datang kelantai ini hanya untuk orang-orang yang berkantong tebal saja.

Dan yang lebih tepatnya lantai tiga ini seperti bar dari club malamnya.

Seulgi memutar kecil gelas berisikan wisky miliknya, dengan posisi duduk di depan meja bar.

“ Ayolah seul kali ini apa lagi?” tanya seorang pria berseragam yang berdiri tepat dihadapannya dengan meja bar sebagai penghalang percakapan diantara keduanya.

“ Klien sialan, aku mendapatkan pesanan dari seorang ahjumma rewel yang tak berhenti-hentinya mengeluh.” Seulgi berkata cepat seraya meluapkan emosinya.

“ Bukannya kau sering mendapatkan klien seperti itu.” Komentar pria tampan bername tag Lee Minki di dada sebelah kanannya.

“ Iya, tapi kali ini lebih menyebalkan. Rasanya kepalaku mau pecah, apalagi saat ini banyak sekali pesanan yang minta dipercepat.” Ucap Seulgi frustasi seraya meneguk wisky miliknya sekaligus.

“ Kau harus bersabar, lagi pula ini hanya sementara.” Minki batender tampan tersebut memberikan masukan untuk perempuan ini yang sudah ia kenal sejak zaman kuliah dulu.

Seulgi diam tak membalas, dirinya sibuk menuangkan botol wisky pada gelasnya, yang kemudian ia teguk kembali.

“ Seul sepertinya dari tadi ada yang memperhatikanmu.” Minki kembali bersuara seraya menatap kearah pengunjung lain.

“ Siapa?” tanya Seulgi acuh dan masih fokus pada minumannya.

“ Pria arah jarum jam sembilan, dia dari tadi memperhatikanmu.”

“ Oh.” Jawab Seulgi tak minat.

“ Kau tidak ingin melihatnya?”

“ Untuk apa aku tak peduli.”

“ Pria bersetelan jam hitam dengan tampang... yah.. menurutku lumayan.” Komentar Minki memancing Seulgi untuk menengok kearah pria tersebut.

“ Paling juga player, oppa harus ingat aku tak suka pria seperti itu.”

“ Ok terserahlah, tapi kau harus tau pria yang kau sebut player tadi sedang berjalan kearah sini.” Ucap Minki seraya tersenyum meledek dan mulai meninggalkan Seulgi sendiri di meja bar.

ETHEREAL | PJM.KSGWo Geschichten leben. Entdecke jetzt