31

4K 555 48
                                    

"Tolong maafkan aku, hyung" pinta Jungkook dan mengatup kedua tangannya.

"Tidak!! Aku tidak akan memaafkanmu!!"tolak Yoongi  dan lagi ia ingin mendorong Jungkook, hanya saja ia merasa pandangannya berputar hingga Yoongi hampir rebah. Untung saja Jungkook sigap dan menopang tubuh kakaknya.

"Lepas!" ucap Yoongi terdengar lemah namun nada bicaranya masih ketus.

"Kau sakit,hyung. Kau demam." ucap Jungkook, lalu ia menggendong tubuh Yoongi di punggungnya.

Yoongi ingin berontak. Tapi ia tidak memiliki tenaga. Hingga ia terpaksa membiarkan Jungkook menolongnya.

"Maafkan aku,hyung" ucap Jungkook sambil membawanya menuju UGD.

"..."Yoongi hanya diam. Sebenarnya Yoongi merasa kasihan padanya. Tapi ia masih belum bisa memaafkan Jungkook atas semua yang pernah ia lakukan pada Seokjin.

"Maaf, Jungkook. Hyung masih belum bisa sepenuhnya memaafkanmu" batinnya

Jungkook meneteskan airmatanya sewaktu ia menggendong Yoongi dengan tubuhnya yang terasa panas karena demam.

Jungkook tahu,  jika Yoongi tidak akan pernah bisa memaafkan kesalahannya.  Namun ia akan terus berusaha agar memperoleh maaf dari kakaknya.

Dua orang perawat membantu Jungkook untuk memindahkan Yoongi ke bangsal darurat. 

Yoongi menerima infus untuk menurunkan demamnya.  Jungkook duduk di kursi setelah seorang Dokter menyuntikkan obat melalui selang infus yang terpasang di lengan kiri kakaknya.

"Bagaimana keadaan hyung saya, Dok?" tanya Jungkook.

"Saudaramu hanya kelelahan dan kurang istirahat saja. Besok juga akan pulih, jika hari ini ia istirahat total." jawabnya.

"Terima kasih, Dok. Saya akan pastikan agar hyung saya beristirahat" ucap Jungkook seraya beranjak dan membungkuk di depannya.

"Sudah kewajiban saya membantu pasien saya" jawab Dokter tersebut, kemudian meninggalkan Jungkook seorang diri.

Jungkook memandangi wajah pucat kakaknya.  Ia merasa bersalah padanya.

"Maafkan aku hyung. Jika bukan karena ku.  Seokjin tidak akan koma,  dan hyung tidak jatuh sakit seperti sekarang.  Semua adalah salahku" gumamnya.

Jungkook berpikir bahwa Yoongi sudah terlelap. Padahal ia masih terjaga, hanya saja ia enggan membuka matanya.

"Aku...sangat menyayangimu, hyung.  Dan aku...juga menyayangi Seokjin,  tapi..." Jungkook menjeda kalimatnya dan ia menghela napas pendek,"Aku...egois. Aku cemburu padanya, padahal...aku memiliki segalanya.  Aku yang bersalah padanya..."

"Aku janji...aku tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah aku lakukan pada Jin,"

"Meski kau tidak akan percaya padaku dan sulit untuk memaafkanku..."

"Aku akan tetap berusaha agar kau percaya padaku, hyung" lanjut Jungkook.

"Seandainya saja...aku yang celaka.  Mungkin keadaan akan berbeda, hyung"

"Mungkin...sekarang Tuhan sedang menghukumku dan aku harus kehilangan kepercayaan dari orang-orang yang ku sayang"

"Yah...karena aku memang bersalah" gumamnya di depan Yoongi.

Yoongi berusaha menahan airmatanya. Meski tenggorokannya terasa tercekat dan dadanya sesak setiap mendengar perkataan Jungkook yang terdengar sangat-sangat menyesal.

Jungkook ingin memegang tangan kakaknya. Tapi ia khawatir jika kakaknya terbangun. 

"Aku sangat menyayangimu, hyung.  Maafkan aku..." gumamnya,  kemudian Jungkook beranjak dan ia berencana untuk menjenguk Seokjin.

Twins JinKook (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang