45

3.3K 420 24
                                    

"Kau jangan khawatir. Aku dan Ken, akan berusaha untuk membuat Jihoon mengakui kesalahannya." ucap Jungkook. 

"O iya.  Ini..." Jungkook membuka tas miliknya, lalu ia mengeluarkan sepaket buku sketsa dengan pensil mekaniknya. Ia meletakkan buku itu di atas meja nakas. 

"Untuk apa buku itu?" tanya Seokjin bingung.

"Aku membeli buku sketsa ini,  agar kau tidak jenuh.  Aku tahu kau suka menggambar, karena aku pernah melihat hasil gambaranmu beberapa bulan lalu" ujar Jungkook padanya.

Baru saja Seokjin ingin mengucapkan terima kasih padanya. Yoongi tiba-tiba masuk dan membuka kasar pintu ruang rawat Seokjin, kemudian ia mencengkeram kerah kemeja Jungkook, dan melayangkan tinjunya hingga Jungkook terjatuh dari kursi.

"Hyung!!!" teriak Seokjin tidak terima karena Yoongi memukul Jungkook begitu saja. 

"Hyung..." Jungkook menyeka sudut bibirnya yang berdarah. 

"Kenapa kau memukul Jungkook!" marah Seokjin padanya.

Yoongi tidak menjawab pertanyaan adiknya. Ia justeru menarik lengan Jungkook,  lalu mengusirnya dari kamar rawat Seokjin.

"Hyung!!" seru Seokjin yang tampak kecewa pada kakaknya.

Jungkook tersungkur ke lantai,  setelah Yoongi mendorongnya keras. 

"Hyung..." gumam Jungkook,  dan ia meneteskan airmata setelah kakaknya mengusirnya. 

"Kau!  Jangan pernah menjenguk Seokjin lagi!" ucapnya terdengar kasar.

Kemudian Yoongi masuk dan menutup pintu ruang rawat Seokjin. Sedangkan di luar, Jungkook hanya menatap sedih sekaligus kecewa,  karena dirinya tidak tahu,  ia berbuat salah apa,  dan Yoongi mengusirnya begitu saja.

Jungkook menitikkan airmatanya.  Ia beranjak dan berjalan dengan langkah gontai meninggalkan area ruangan di mana Seokjin di rawat.

-
-
-

Yoongi berdiri di sisi adiknya.  Awalnya ia hanya diam saja,  dan dengan mata berkaca-kaca,  Yoongi memegang tangan kiri Seokjin,  namun Seokjin menepisnya.

"Maafkan hyung" ucapnya.

"Kenapa hyung memukul Jungkook?!  Apa salahnya?! Apakah karena-ku,  hyung masih membencinya?! Kenapa hyung tidak bisa memaafkan Jungkook?!" tanyanya bertubi-tubi dan meluapkan kekecewaannya.

Yoongi meneteskan airmatanya.  Ia meraih ponsel, kemudian ia mengetik sesuatu, lalu menyerahkan ponselnya,  agar Seokjin membacanya.

-
-
-

Jungkook berkali-kali menyeka airmatanya.  Dadanya terasa sesak. Ia menghentikan langkahnya sejenak,  dan ia menatap sosok yang ia kenal,  berjalan menghampirinya.

"Jungkook. Kau kenapa?" tanya pemuda yang tak lain adalah Jihoon.

"Aku baik-baik saja" bohongnya

"Benarkah?  Tapi, bibirmu kenapa?  Kau seperti dipukul seseorang"

"Ah-ini...bukan masalah besar" jawabnya,  seraya memegang sudut bibirnya.

"Apa kau menjenguk Seokjin?" tanyanya.

"Iya.  Tapi hanya sebentar"

"Oh..." ucap Jihoon.

Jungkook dapat melihat smirk yang disunggingkan Jihoon walau hanya sekilas. Jungkook berpikir, apakah Yoongi memukulnya tanpa sebab,  karena Jihoon berada di Rumah Sakit ini untuk mengawasinya.

"Kau tidak pergi ke sekolah?" tanya Jungkook.

"Tidak.  Aku sedang malas" sahutnya.

"Lalu, kau sendiri?" tanya Jihoon padanya.

Twins JinKook (Complete) Where stories live. Discover now