BAGIAN 14 (REAL)

8.5K 869 36
                                    

[ Jangan lupa Follow, Comment,
dan Vote! ]

Author pov.

Jungkook, Taehyung, Yoongi, Jimin, dan Namjoon terlihat tengah latihan basket bersama. Jungkook memutuskan untuk mengajak Yoongi dan Namjoon masuk ke dalam tim. Sedangkan Taehyung mengajak Jimin. Mereka tampak begitu serius.

"Oper bolanya Jimin! Jangan ragu!" teriak Yoongi.

Jangan ragukan kemampuan Yoongi dalam urusan basket. Itulah kenapa saat disekolah lamanya, ia memiliki banyak penggemar karena ia adalah kapten tim baskes andalan.

Mendengar itu membuat Jimin langsung melemparkan bolanya ke Namjoon tanpa ragu. Sejenak ia memandang kagum Yoongi yang tampak serius itu.

"manis," gumam Jimin.

"Yakk bantet! Jangan pernah melamun dalam arena pertandingan bodoh!" bentak Yoongi membuat Jimin berdecak kesal.

"Sia-sia memujinya," runtuk Jimin dengan langsung berlari mengejar bola. Sedangkan Yoongi yang mendengarnya hanya bisa mengerutkan keningnya bingung.

Brukkk!

Bunyi keras itu langsung membuat Yoongi mengalihkan tatapannya. Ia melihat sosok yang sangat dikenalnya tengah tersungkur di sana sambil mencengkram bahunya.

"Bodoh! Bukankah aku sudah mengatakan padamu, jangan terlalu memaksakan diri!" seru Namjoon kesal sambil berlari mendekati Jungkook. Namun sebelum ia sampai di tempat Jungkook, seseorang sudah membantunya terlebih dahulu.

Namjoon langsung menghentikan langkahnya. Begitupun Yoongi yang tadi berniat membantu Jungkook.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya orang itu.

"Jangan berlagak sok baik di hadapanku Kim," jawab Jungkook dingin sambil beranjak menuju pinggir lapangan. Ya, orang itu adalah Kim Taehyung.

"Maaf," seru Taehyung berhasil membuat langkah Jungkook berhenti. Kemudian ia menambahkan, "Aku mewakili sahabatku untuk meminta maaf padamu."

"Hahahaha ...," tawa Jungkook seketika meledak. Ia langsung berbalik dan menatap tajam Taehyung.

Melihat hal itu, Yoongi, Namjoon, dan Jimin langsung mendekati mereka. Takut hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Aksi saling memukul kembali misalnya.

"Oh Kim. Lihatlah, kau sangat lucu. Kau meminta maaf akan kesalahan sahabatmu, seakan-akan kau tak berdosa di sini. Seharusnya kau yang lebih mengerti bahwa kau, orang yang lebih brengsek lebih dari sahabat pengecutmu itu!" seru Jungkook dingin.

Taehyung hanya bisa membatu. Benar, dibandingkan dengan mewakili Hoseok meminta maaf, ia jauh lebih brengsek karena sempat membully saudara kembar sosok di hadapannya ini.

"Kau tau, aku bisa saja membunuhmu atau membuatmu membusuk di penjara dengan sangat mudah. Tapi tak kulakukan sampai saat ini karena aku masih menghargai Baekhyun, hyung mu. Kulihat-lihat kau sangat menyayangi hyungmu begitupun sebaliknya. Seharusnya saat kau akan membully orang lain, kau pikirkan lebih dahulu bagaimana jika itu terjadi pada hyung tercintamu. Apa kau akan terima begitu saja?" ucapan Jungkook membuat Taehyung sulit bernapas sejenak. Benar, ia sangat menyayangi hyungnya sampai-sampai tak berani membayangkan apa yang telah ia lakukan pada Jeongguk terjadi pada hyung tercintanya itu.

"Maafkan aku," sesal Taehyung.

"Latihan hari ini cukup sampai disini!" ucap Jungkook.

Jungkook mengabaikan ucapan maaf dari Taehyung dan langsung beranjak mengambil tasnya meninggalkan lapangan. Melihat hal itu Taehyung hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Jungkook tunggu!" teriak Yoongi mengejar Jungkook.

Sebelum Namjoon ikut mengejar, ia menatap Taehyung dan Jimin sejenak. Ia langsung mendekati mereka berdua.

"Aku harap kau bersungguh-sungguh meminta maaf padanya. Tenang saja, aku sangat mengenal Jungkook. Jika memang kau serius dalam perkataanmu, aku harap kau tak mengulanginya lagi. Minta maaflah pada Jeongguk. Karena sejujurnya, Jeongguk adalah kunci satu-satunya saat ini. Jika ia memaafkanmu, maka sudah pasti Jungkook juga akan memaafkanmu. Kim Namjoon, bukankah kita belum berkenalan dari awal," jelas Namjoon dengan mengulurkan tangannya. Melihat itu Taehyung langsung membalas uluran tangan Namjoon.

"Kim Taehyung," ucap Taehyung.

"Park Jimin," tambah Jimin sambil menjabat tangan Namjoon.

"Baiklah. Aku harap kedepannya kita bisa memperbaiki hubungan kita semua. Kalau begitu aku akan menyusul mereka," seru Namjoon sambil mengambil tasnya dan tas Yoongi. "Ah benar, salamkan salamku pada Baekie hyung. Katakan padanya jangan terlalu kejam, bisa-bisa Chanyeol hyung kabur dan mencari yang baru. Hehehe ...," setelah mengatakan hal itu Namjoon langsung berlari menyusul Jungkook dan Yoongi.

Seperti yang ia duga, ia mendapati Jungkook dan Yoongi berada di parkiran sekolah. Jungkook tampak sedikit kacau. Terbukti dari air mata yang sudah mengalir begitu saja dari mata indahnya itu.

"Kenapa kau menangis?" seru Namjoon sambil menyerahkan tas Yoongi pada pemiliknya. "Ada apa dengannya?" tanya Namjoon pada Yoongi. Yoongi hanya bisa mengerdikkan bahunya.

"Bukankah aku benar-benar menggelikan?" seru Jungkook tiba-tiba. Mendengar itu mereka berdua langsung menatap bingung Jungkook. "Aku berbicara dengan mudahnya tentang ia yang membully kembaranku dan menyuruhnya untuk membayangkan jika hal itu terjadi pada hyungnya. Namun aku dengan tak sadar dirinya melupakan fakta, bahwa seorang Jeon Jungkook lebih brengsek dari seorang Kim Taehyung. Aku membully dan berkelahi sesuka hatiku. Tanpa memikirkan mereka memiliki keluarga ataupun saudara yang akan mengkhawatirkan mereka. Mungkin yang terjadi pada Jeonggukie hyung adalah karma untukku. Ini semua salahku. Karena dosaku, saudaraku mengalami hal ini," tangis di sela-sela tawa mirisnya.

"Apa yang kau katakan? Jangan berpikiran yang tidak-tidak bodoh!" seru Namjoon sambil mengelus kepala Jungkook.

"Ini semua bukan salahmu bocah. Ini hanyalah takdir tak mengenakkan yang terjadi di sekeliling kita," ucap Yoongi sambil membantu Jungkook menghapus air matanya. "Ada apa denganmu? Akhir-akhir ini kau berubah menjadi Jungkook yang lemah!" tambah Yoongi sambil menatap tajam Jungkook.

"Benar! Aku seperti kehilangan adikku yang kuat," sahut Namjoon. Mendengar itu Jungkook langsung menatap kedua sahabatnya.

"Aku ingin berhenti," ucap Jungkook serius. "Aku ingin berhenti menjadi brengsek," tambahnya.

"Apapun untuk adik kecilku," balas Yoongi sambil mengusak rambut Jungkook.

"Begitupun aku," sahut Namjoon sambil merangkul Jungkook.

"Ayo temani aku jalan-jalan untuk menghibur diri!" usul Jungkook.

"Dengan senang hati manis," jawab Namjoon. Yoongi hanya menganggukkan kepalanya, tanda setuju.

.

.

.

"Taehyung, apa pikiranmu sama dengan pemikiranku?" seru Jimin.

"Ya. Mari kita akhiri semuanya disini. Aku juga lelah menarik perhatian pak tua brengsek itu dengan cara seperti ini. Menjadi brengsek sepetinya hanya untuk menarik perhatiannya, adalah kesalahan besar yang pernah kulakukan. Aku tak ingin berubah menjadi sepertinya. Lagi pula sekarang Eomma jauh lebih baik tinggal dengan Baekkie hyung."

"Aku juga lelah harus bersikap dingin dan kasar setiap hari. Itu benar-benar bukan gayaku. Aku menyerah. Biarkan saja sikap orang tuaku seperti ini. Aku tak ingin perduli lagi," balas Jimin.

"Haruskah kita pergi meminta maaf pada orang-orang yang pernah kita tindas?"

"Sepertinya seperti itu ...."

_____________
_______

TBC!!

Walaupun tripel up malam ini, aku tetep nagih voment kalian😉

✔️The Twins [Taekook/Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang