BAGIAN 24

7.2K 812 112
                                    

[ Jangan lupa Follow, Comment,
dan Vote! ]

Author pov.

Terlihat beberapa orang tampak menunggu dengan gelisah di ruang tunggu ICU. Ya, sejak tadi Baekhyun dan dokter lainnya yang menangani Jungkook belum juga keluar. Lampu tanda operasi sedang berlangsung masih menyala. Membuat mereka menghela nafas berat berkali-kali karena cemas.

"Tenanglah. Jungkook akan baik-baik saja. Lebih baik kau dan Taehyung mengobati luka kalian terlebih dahulu. Dan Taehyung, ganti bajumu yang penuh darah itu." seru Namjoon.  "Dan kau Jin hyung, lebih baik istirahat saja. Kau belum sehat betul," tambahnya tegas.

"Tidak! Aku akan menunggu Kookie di sini!" jawab Jeongguk keras kepala.

"Aku juga," tambah Jin.

"Kalian keras kepala ...." Pasrah Namjoon.

"Tae, obati dulu bahumu. Aku tau bahumu sedang terluka," sahut Hoseok.

"Tidak hyung. Aku akan menunggu Baekhyun hyung," jawab Taehyung.

'Bilang saja kau penasaran akan kondisi kelinci liar itu bodoh!' Batin Jimin.

"Cih!" decak Yoongi.

Drrttt ... Drrttt ....

Ponsel Jeongguk tampak bergetar. Melihat siapa yang menelponnya, ia langsung buru-buru mengangkatnya.

"Appa ...," lirih Jeongguk.

'Kenapa kau menelpon appa hm?' Suara laki-laki paruh baya terdengar di seberang sana.

"Kookie ... Appa Kookie ...," tangis Jeongguk.

'Ada apalagi dengannya? Apa dia membuat masalah lagi?'

"Dia terluka appa. Kookie masuk rumah sakit," tangis Jeongguk.

'Terluka? Apa yang terjadi? Apa dia berkelahi lagi?Apa kau juga terluka?'

"Tidak. Kookie tidak berkelahi. Aku juga tidak terluka appa. Tapi Koo__"

'Baguslah kalau kau tidak terluka. Kalau begitu appa akan mematikan telponnya. Appa sedang sib__'

"Kookie sekarat appa!! Bagaimana bisa kau masih memikirkan pekerjaanmu?!" teriak Jeongguk emosi.

Semua orang langsung melemparkan tatapan bingung dan penasaran padanya.

"Kalau kalian tak ke rumah sakit sekarang, akan aku pastikan kalian tak akan melihatku dan Kookie lagi!" Ancam Jeongguk dengan langsung mematikan telponnya.

"Jeong__"

Praakk!

Ucapan Jin seketika terhenti karena Jeongguk tiba-tiba membanting ponselnya keras. Ia tampak begitu frustasi.

"Jeonggukie ...," lirih Jin dengan langsung mendekati Jeongguk.

Sedangkan yang lain masih cengo menatap ponsel Jeongguk. Jeongguk yang selama ini mereka kenal sosok yang halus dan lemah lembut, kini ia tampak berbeda. Ia terlihat sangat kacau.

Sedangkan Yoongi dan Namjoon hanya bisa menghela nafasnya pelan. Ia terlampau hafal dengan sifat kedua orang tua sahabatnya itu.

"Tak seharusnya Kookie lahir di keluarga yang kacau ini. Tak seharusnya Kookie lahir sebagai kembaranku. Tak seharusnya ia memiliki saudara yang tak berguna sepertiku ... Aku ... Aku ...." Melihat itu, semua langsung mendekati Jeongguk. Sedangkan Jin langsung memeluk Jeongguk.

Air mata sudah mengalir di kedua pipinya yang berisi. Ia tampak begitu kacau, sehingga mengundang simpati mereka.

"Hei Jeonggukie ... Hei lihat aku!" seru Namjoon melepaskan Jeongguk dari pelukan Jin, lalu menarik wajah Jeongguk agar menatapnya.

Namjoon sudah sempurna berjongkok di hadapan Jeongguk. Ia menggenggam kedua tangan Jeongguk yang terasa dingin itu.

"Dengarkan aku! Jungkook tak suka kau seperti ini. Kau tau kan, seberapa besar Jungkook menyayangimu? Bagi dia hanya kau, kami, dan tentu saja Seong ahjumma yang ia punya. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Keberadaanmu berguna untuk Jungkook, Jeonggukie. Bahkan sangat berguna!" ucap Namjoon panjang lebar.

Mendengar itu tangis Jeongguk semakin terdengar. Jin dan Yoongi yang melihatnya langsung memeluk Jeongguk. Sedangkan Taehyung dan Jimin hanya bisa menatap nanar Jeongguk. Jujur saja mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang. Kecuali Hoseok yang dulu sempat mengenal Jungkook.

"Apa yang terjadi?" bisik Jimin.

Hoseok pun menceritakan apa yang ia tau tentang keluarga Jungkook. Sedangkan Taehyung dan Jimin setia mendengarnya.

"Wah! Apa mereka benar-benar orang tua Jungkook? Tega sekali!" ceplos Jimin.

"Bodoh!" desis Yoongi sambil menatap tajam Jimin.

"Kenapa kau tak bisa menjaga mulutmu bodoh!" bisik Hoseok.

"Maaf," gumam Jimin sambil meringis kecil.

"Dasar cebol!" ucap Yoongi.

"Tinggiku dan tinggimu hanya beda sedikit hyung!" balas Jimin tak terima.

"Kalian ini," gumam Namjoon sambil menggelengkan kepalanya.

Namun perdebatan mereka terhenti saat melihat Baekhyun keluar dari ruang ICU.

Jeongguk langsung bangkit berdiri dan mendekati Baekhyun.

"Baekki hyung, bagaimana keadaan Kookie?" tanya Jeongguk khawatir.

"Apa dia baik-baik saja hyung?" tanya Namjoon.

"Maaf Jeonggukie ...."

_______________________
___________________

TBC!!

Jengjeng!
Untuk yg komen di chapter 22 maaf ya, aku gak sempat balas. Tapi aku baca komentar kalian semua kok. Seneng banget yang komen ampe 40an😣

(Gini, aku mau buat bonus bagi kalian yang penasaran sama chapter 25. Aku mau kirim chapter 25nya lewat pesan wattpad, wa atau line juga boleh. Tapi syaratnya kalian harus follow aku dulu, ntar aku cek. Batas waktu sampai besok jam 11 malam. Kalau lewat, tenang. Kalian masih bisa baca minggu depan😉
Mau? Chat aja langsung di wattpad. Ribet? Gak maksa kok😜
Kenapa aku gak langsung up aja? Itu karena aku mau menghargai orang yang follow atau mau follow aku😍)

See you👻

✔️The Twins [Taekook/Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang