BAGIAN 26

7.7K 799 74
                                    

[ Jangan lupa Follow, Comment,
dan Vote! ]

Author pov.

Matahari mulai menampakkan wujudnya. Burung-burungpun ikut mengeluarkan kicauannya.

Di ruangan serba putih itu, terlihat Jeongguk masih tertidur pulas di kursi samping ranjang tempat Jungkook terbaring tak sadarkan diri. Tak lama kemudian, seseorang terlihat berjalan memasuki ruangan itu. Ia tampak menatap Jeongguk iba saat melihat pemuda manis itu tidur dengan sedikit tak nyaman.

Ia melangkahkan kakinya mendekati Jeongguk dan mengangkatnya pelan ala bridal style agar tidurnya tak terusik. Membawa tubuh Jeongguk ke sofa yang ada di ruangan itu dan menidurkannya di sana.

"Eung ... Kookie-aa ...," igau Jeongguk.

Orang tadi hanya bisa tersenyum melihat keadaan Jeongguk yang terlihat sedikit berantakan itu.

"Maaf karena pernah melukaimu. Aku benar-benar laki-laki brengsek karena melukai sosok baik seperti kalian berdua. Ijinkan aku untuk melindungimu kedepannya. Aku berjanji akan menciptakan senyuman di wajahmu itu untuk menebus puluhan tangis dan ringisan karena perbuatanku Jeonggukie," lirihnya sambil melepaskan jaket dan menyelimutkan jaket itu ke tubuh Jeongguk.

Setelah itu, ia langsung beranjak meninggalkan ruangan. Hanya menyisahkan Jeongguk yang masih terlelap dan Jungkook yang tak kunjung sadar.

.

.

.

"Maaf Namjoon-aa. Aku jadi merepotkanmu," ucap Jin pada Namjoon yang tengah merepotkan diri untuk menjemputnya itu.

"Tak apa hyung, santai saja. Lagi pula kebetulan aku juga ingin mengunjungi Jungkook. Jadi kupikir tak ada salahnya kita pergi bersama," jawab Namjoon sambil tesenyum memperlihatkan lesung pipinya yang manis.

"Thanks," sahut Jin merasa tak enak hati.

"Jangan sungkan padaku," balas Namjoon.  "Masuklah," tambah Namjoon sambil mempersilahkan Jin memasuki mobil mewahnya itu.

"Ya," jawab Jin sedikit malu karena mendapat perlakuan manis dari Namjoon.

Namjoon langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal. Jika biasanya ia akan membawa mobil itu ugal-ugalan saat bersama kedua sahabatnya, berbeda saat ia bersama Jin. Entah kenapa ia ingin memastikan sosok cantik di sampingnya itu tiba dengan selamat sampai tujuan.

"Apa Yoongi-ssi tak ikut menjenguk Jungkook?" tanya Jin memecah keheningan.

"Dia bilang kita akan bertemu di sana. Entahlah, ia hanya mengatakan bahwa manusia bantet tengah menculiknya."

"Yoongi-ssi diculik? Apa kau tak khawatir?" seru Jin kaget.

"Tenanglah hyung. Yoongi pasti akan baik-baik saja. Lagi pula siapa juga yang berani menculik beruang pemarah sepertinya? Bisa-bisa sebelum menculik, orang itu sudah diterkamnya terlebih dahulu. Hehehe ...," jawab Namjoon sambil terkekeh kecil.

Mendengar itu mau tak mau membuat tawa kecil tercipta dibibir Jin.

"Kau dua kali lipat lebih cantik saat tertawa hyung," ucap Namjoon tiba-tiba, sehingga berhasil membuat Jin membeku dengan desiran aneh pada dadanya.

.

.

.

"Kenapa kau lelet sekali saat membawa mobil bodoh?!" teriak Yoongi kesal pada sosok bantet di sampingnya itu.

"Aku harus memastikan kita sampai tujuan dengan selamat hyung," jawab Jimin tenang.

"Kau berjalan sangat lambat Park Jimin!! Bahkan lebih lambat dari pada sepeda! Apa kau ingin kita besok baru sampai di rumah sakit hah?!" kesal Yoongi.

Bagaimana tak sebal. Pagi-pagi sekali sang ibu sudah membangunkannya, mengatakan padanya bahwa temannya tengah menunggu di bawah. Orang itu adalah Park Jimin. Dan sialnya lagi, ternyata Jimin adalah anak dari sahabat orang tuanya. Terpaksa karena desakan sang ibu, ia harus ikut Jimin memakai mobilnya untuk ke rumah sakit menjenguk Jungkook.

Orang tuanya melarangnya membawa mobil untuk sementara waktu. Dan yang lebih menyebalkannya lagi, Jimin mengendarai mobilnya dengan sangat lambat. Lebih pelan dari sepeda, bisa kau bayangkan itu?

"Aku bisa gila!" runtuk Yoongi sambil mengacak-acak rambutnya. Beberapa menit kemudian, ia langsung melemparkan tatapan tajamnya pada Jimin yang berada di sebelahnya itu.

"A-apa?" seru Jimin was-was.

"Hentikan mobilnya!" perintah Yoongi.

"Apa? Tapi hyung__"

"Hentikan atau aku akan memilih naik taksi!" ancam Yoongi.

Karena tak ingin Yoongi memilih naik taksi, dengan terpaksa Jimin menuruti perintah beruang favoritnya itu. Tanpa basa basi Yoongi langsung menarik Jimin keluar dari mobilnya itu. Ia mendudukkan dirinya di kemudi mobil yang mana tadinya ditempati oleh Jimin.

"Aku yang akan menyetir. Cepat naiklah!" perintah Yoongi. Jimin hanya menganggukkan kepalanya dan langsung mendudukkan dirinya di samping Yoongi.

"Tapi hyu__"

Sebelum Jimin menyelesaikan ucapannya, mobil yang mereka naiki itu sudah melaju dengan kecepatan gila yang seketika membuat Jimin menutup mulutnya. Ia mengeratkan genggamannya pada sabuk pengaman yang dipakainya itu.

Dalam hati, ia hanya bisa merapalkan beberapa doa dan berharap mereka bisa sampai di rumah sakit dengan selamat.

"Pegangan!" setelah mengatakan itu Yoongi langsung menambah kecepatan laju mobil yang dibawahnya itu, sehingga berhasil membuat Jimin menahan nafasnya.

"Kau benar-benar gila hyung ...," ucap Jimin sedikit gemetar.

______________
__________

TBC!!

Aku lupa kalau punya janji up ke kalian hari jum'at! Maaf ya😭😭😭

Ah, hari ini alien absen dari syuting "TT" dulu.

Dia bilang mau persiapan untuk minggu depan, dimana dia bakal mulai banyak scene bareng si kelinci mbul.

Oke sampai jumpa👋😜

✔️The Twins [Taekook/Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang