23:41 pm

3.3K 653 178
                                    

"i'm your biggest fan, ashton." 


***  


"andy, let go of me," kata ashton, tak menanggapi ucapan andy barusan. 

"why would i? i get the chance to hug the ashton irwin and now i'm just going to let him go? no," kata andy sambil mempererat pelukannya. 

"don't make me do stupid things i'll regret," ucap ashton.

andy tidak menjawab dan masih belum melepas pelukannya. ashton bisa saja melepaskan diri dari gadis itu, namun hati kecilnya berkata itu akan percuma. gadis itu akan memeluknya lagi dan begitu seterusnya sampai ashton mati ketakutan. oh, kenapa juga ashton berpikir tentang 'ketakutan'? ini hanya andy, kan? 

lalu ashton teringat sesuatu.


"you're like a celebrity, you know that, ashton? everything you did or do, the whole school always notice." 

"i really want to get a picture with you again but it's too dark." 

"god, ashton. i didn't know you're so talk-active."

"you go to practice only on monday and thursday."

"have you ever liked someone and it hurts your chest so much?" 

"sorry, you just smell so good."

"is that true you're dating alisha davery?"

"i like watching you sleep."

"i know it's past your bed time. you should probably go to sleep again."

"no. i want to talk to you."

"you're so beautiful up close."

"if i gave you my phone, promise you won't ignore me at school."

"i love your house, though. and your room, it's so clean and comfortable."

"a fan always knows everything." 


"...bitch," gumam ashton setelah dia tidak tersesat lagi dalam pikirannya. 

"sorry, hun?" andy kali ini menjauhkan wajahnya beberapa senti dari wajah ashton yang kini memerah karena amarah. 

"how long have you been stalking me, andy? how long?!" 

andy tidak merasa terkejut sama sekali, melainkan hanya terkekeh pelan sambil mengusap-usap bahu ashton dengan kedua tangannya yang halus.

"oops. maybe for years. i don't know. one night your dog, sam, barked so loud that you couldn't sleep, right? that was me. i was in your garden, watching your room's light went off. and sorry about sam's death, it was me too. he just won't shut up." 

ashton merasakan matanya melebar sampai-sampai terasa hampir copot dari kelopaknya, dan matanya memanas. tidak, dia tidak boleh menangis. ashton berusaha menahan air matanya, karena dia tidak ingin kematian sam menyebabkannya menjadi gila lagi.

"that was creepy as fuck! if i only knew," ujar ashton sambil mendorong bahu andy dan menyingkirkan badannya dari andy sejauh mungkin. "sam died because of you. do you know how much i loved him? do you know that he meant the world to me? fuck it, andy, you're sick. don't talk to me ever again after we finally get out of here. don't." 

dan sebagai jawaban, andy hanya mengangkat bahunya.

"well, you haven't kissed anyone because alisha rejected you when you guys were having a movie night," kata andy sambil duduk bersila dan menatap ashton santai, mengganti topik pembicaraan secepat detak jantung ashton sekarang. "you could've kissed me instead, but you didn't know me back then." 

"stop," ashton menggeram sambil menatap andy yang mulai berkeringat. hal yang sama juga terjadi pada ashton. dari mulai dahinya hingga punggung, ashton berkeringat lumayan deras.

"you listen to taylor swift when you're mad at something about alisha," andy tersenyum. "that's gross. you're so-a-guy, go listen to metallica or something!" 

"fuck. stop it." 

"no. you make me wait for years, just to talk to you. who do you think you are? a celebrity?" andy menggeleng-geleng sambil tersenyum kecut. "i hate you so much, but you're lucky i love you." 

"love?" ashton terkekeh pahit dan memasang wajah jijik. "fuck you and your love thing. go date yourself, because i'm not gonna date a stalker, a murderer, and maybe a psycho." 

"good. because maybe you're not going to date anyone too, anyway. we're dead," kata andy sambil menatap keatas, melihat angka di tabung oksigen menunjukkan 00:57. "fifty seven seconds? that's a very short time for anyone to come to help us." 

"shit," ashton menggeram panik lalu menekan tombol emergency lagi berulang-ulang dengan kasar. "go call someone! fuck, i'm too young for this." 

"thirty nine seconds," ucap andy yang belum melepas tatapannya dari tabung oksigen. 

"god dammit andy call someone right now!" teriak ashton sambil menarik tangan gadis itu sehingga andy sekarang dalam posisi berdiri. 

"eleven seconds." 

ashton mulai menangis, dalam arti dia benar-benar menangis. ditekannya terus menerus tombol emergency sampai tangannya mulai gemetar. sesekali ashton mengelap pipinya yang basah tanpa mengeluarkan sedikit suara pun. 

"two seconds..." 

ashton kali ini menjatuhkan dirinya ke lantai, diikuti dengan andy melakukan hal yang sama. kini yang terdengar hanyalah deru suara nafas mereka berdua yang terdengar semakin memberat. 

"ash- if we're going to die today, i'm happy because at least i'm laying beside you." 

dan hal terakhir yang ashton lihat hanyalah senyuman lemah andy.


end.


*** 

shit that escalated quickly 

masih ada 1 chapter lagi tapi chapter flashback yoooOoO

ashton's dead btw 

*justin bieber's sad voice* oooH :( 

fan | a. irwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang