7th STORY

17.9K 613 20
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMENTAR SESUDAH/SEBELUM MEMBACA]
.
.
.
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
.
.
Irene masih berjalan dengan takut-takut dibelakang Sehun yang berjalan dengan tenangnya dilorong yang akan menuju pada halaman belakang.

Angin semilir sudah mulai Irena rasakan diwajah cantiknya, namun justru angin dan aroma dari daun maple kering ini membuat bulu kuduknya merinding mengingat kejadian satu jam yang lalu

"Sehuuun..." Irene berhenti dan manarik seragam olahraga belakang Sehun dengan pelan sambil melongokkan wajah ketakutannya pada halaman luas nan sunyi didepannya

"Kenapa?" Tanya Sehun dengan wajah datar, aslinya dia menahan perih saat seragam olahraganya bergesekkan dengan lukanya. Irene -_-

Melihat wajah Irene yang terlihat resah itu membuat darah dalam diri Sehun berdesir, mungkin jiwa dominan pada dirinya kembali mengalir melihat wajah cantik bak dewi itu mengkerut resah dengan bibir tertekuk kebawah.

Seringainya muncul begitu saja mengingat beberapa kalimat cerita yang Jongin katakan jika beberapa siswa maupun siswi takut untuk kehalaman belakang ini dikarenakan rumor hantu wanita bernama Gong Ahjuma. Dan sepertinya Irene telah mengetahui rumor picisan seperti itu.

'Ini akan sangat menyenangkan.' Gumam Sehun dalam hati dengan licik

"Tak ada apa-apa bahkan disini sangat tenang," Sehun kembali berjalan hingga masuk area koridor halaman belakang

Mata elangnya ia edarkan keseluruh tempat yang nyatanya asing juga untuk dirinya yang belum pernah kemari. Hanya Jongin, yah Jongin gabut mungkin hingga mengetahui tempat ini

"Tadi aku digoda hantu saat duduk disana.." Irene menunjuk pinggiran lantai koridor yang lumayan tinggi dari rumputnya

Sehun membalikkan tubuhnya kearah Irene dan menatap gadis itu dengan wajah cemberut.

Irene mendongak dan bingung dengan tatapan pria tinggi didepannya

"Kenapa?" Tanya Irene penasaran

"Kenapa hantu itu bisa menggodamu? Apa kau menunjukkan sesuatu pada hantu itu?" Ok nada Sehun terdengar sedikit cemburu dengan lontaran kalimat beruntun

Irene mendadak pusing, haduh Sehun. Kenapa juga Irene harus repot-repot menunjukkan sesuatu pada hantu yang ingin mendengar saja enggan

Irene mendorong tubuh Sehun pelan agar dirinya dapat menuju halaman disana serta membersihkan dedaunan maplenyang jatuh meranggas.

"Kau mungkin terbentur keras pada lantai tadi ya?" Tanya Irene yang sudah memegang sapu lidi yang tingginya lebih pendek sedikit darinya

Sehun mengangkat bahunya dan melipat kedua tangannya didepan dada, tubuh tinggi bidangnya ia senderkan pada jagak beton koridor itu. Sangat tampan

"Terpukau? Cepat kerjakan." Perintah Sehun dengan nada yang sangat menyebalkan ditelinga Irene

"Hissshh ini semua gara-gara kau, mulutmu itu sangat berdosa Oh Sehun!" Kesal Irene

Tubuh mungil gadis itu dibalikkan ke arah pohon dan mulai menyapu sedikit demi sedikit dedaunan kering yang terlihat begitu menyebalkan dimatanya

Ekor matanya ia bawa untuk melihat pria yang katanya akan 'Mengawasi'nya namun mata Irene mendadak terpaku pada pemandangan yang menurutnya tidak biasa.

"Tampan" entah sadar atau tidak Irene mengucapkan kalimat itu begitu lirih yang teredam dengan suara gemerisik dedaunan yang tertiup angin ringan yang menyejukkan.

Irene masih memperhatikan bagimana sempurna wajah pria Oh itu yang terdiam dengan memejamkan mata, sangat memikat semua orang bahkan Irene sendiri merutuki jantungnya yang berdentum sangat keras.

BASTARD BOYS | HUNRENEWhere stories live. Discover now