21th STORY

7.5K 234 54
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMENTAR SESUDAH MEMBACA YA♡]
.
.
.
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
.
.
Malam ini Chanyeol sedang suntuk, entah kenapa mulutnya saat ini ingin menenggak bubble tea rasa bubble gum. Rasanya yang halus membuat Chanyeol dibuat nyaman olehnya. Yah begitulah sekiranya pemikiran Chanyeol.

Chanyeol menatap layar ponselnya dan melihat-lihat tempat mana yang sekiranya tepat untuk berkuliner malam. Yah walaupun sendirianpun bukan masalah yang besar.

"Hongdae, yap!" Ujarnya senang.
Tangan panjangnya meraih sebuah kunci mobil dari nakas disebelahnya dan langsung beranjak pergi ke daerah Hongdae.

Chanyeol cenderung suka menikmati suasana yang santai, tidak pernah mengendarai mobil dengan laju yang sangat cepat. Tapi itu berlaku untuk saat-saat ini, berbeda dengan saat dirinya masih bergerombol dengan Sehun.

"Hm, Sehun" ujar Chanyeol, terkadang dia rindu bocah kecil itu. Tetapi semenjak hal itu, Chanyeol malas untuk memberikan toleransi lagi. Sekiranya Chanyeol masih memiliki kesempatan untuk mendekati gadis cantik itu bukan?
.
.
.
.
.
"Ahhhnnn..."

Bulu-bulu halus Sehun meremang, gila desahannya bukan dikatakan sebagai desahan yang pelan. Bahkan Sehun tidak menyangka dengan suara bariton yang akan dikeluarkannya itu begitu sangat lantang.

Sehun menatap tajam pada gadis cantik yang dengan santainya malah memangku wajahnya dengan tangan kanannya, dengan kepala yang ditelengkan kekanan. Seolah-olah tengah memandangnya dengan takjub.

"Ada apa?" Ujar Irene dengan santai..

"Ahhssss....hmmmmmm....." Sehun kembali mendesah. Sehun tahu jika Irene ingin dirinya segera untuk mengaku, karena sebenarnya Sehun tahu jika Irene telah memergokinya.

Sehun menundukkan kepalanya dan matanya menatap nyalang pada selangkangannya, bukan karena apa ataupun bukan karena kehendaknya yang cabul. Tapi-

ADA SEBUAH JEMARI KAKI!
Ada jemari kaki yang tengah dengan sengajanya menyenggol dan mengusak-usak selangkangan Sehun dari luar

"Waw, kau sungguh kuat tuan Oh" ujar Irene dengan senyuman yang masih ia pampangkan didepan Sehun. Sehun kini memundurkan tubuhnya untuk menghindari jemari kaki Irene yang bermain-main pada selangkangannya.

"Ish curang!" Ujar Irene dengan sedikit cemberut. Irene tampak mengeluarkan seringainya dan memajukan kursinya dan-

"Aahhhhhsss siaall!!" Gerutu Sehun ditengah-tengah desahannya yang kembali tersulut.

Sehun tidak dapat berfikir jernih untuk saat ini, hasratnya yang lama ia urungkan dipaksakan untuk keluar hingga dia blank dan menikmati setiap sentuhan jemari kaki gadis cantik didepannya itu menjamah selangkangannya.

Irenepun tampak menikmati apa yang ia lakukan, padahal ini tidak ada dalam skenarionya untuk membuka kedok pria tampan yang sangat ia rindukan ini. Tapi, melihat wajah memerah dan tertahan seorang Oh Sehun entah kenapa membuat seluruh tubuh Irene kecanduan untuk terus menggaruk selangkangan yang keras itu.

"Wow, apa aku terlalu lambat?" Ucap Irene dengan sedikit desahan. Gila, Irene diluar kendali dengan permainannya sendiri.
Alas kakinya yang telah ia lucuti dari sepatunya hingga dapat merasakan sebuah benda tegang yang hangat pada selangkangan menggembung Sehun.

Sehun menggeram menahan dua hasrat, hasrat ingin melepaskan nafsunya dan hasrat ingin memeluk gadis didepannya itu.

Dengan brutal Sehun melepaskan masker hitamnha hingga robek, Irene dengan sangat jelas dapat melihat bibir memerah mengkilap Sehun yang menganga menahan desahan yang ingin pria itu geramkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BASTARD BOYS | HUNRENEWhere stories live. Discover now