14th STORY

13.7K 403 66
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMENTAR SESUDAH MEMBACA♡]
.
.
.
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
.
.
Mereka tidak memberitahu, memberitahu hal yang semua terkait pada Chanyeol. Bahkan tentang perjanjian itu. Keparat pada semuanya yang telah menutup mulut mereka dan menghindarkan semua perjanjian itu alih-alih sebuah kejutan? Ah tidak, ini bahkan sangat menyesakkan.

Perjanjian macam apa yang mengaitkan hutang besar pada sebuah pernikahan? Apa Appanya pikir dia tengah hidup dijaman kerajaan?

Maaf, bukannya menolak ataupun menerima, tapi Chanyeol harus benar-benar tau tentang hal yang baru saja Ahjussi Kim mengatakan jika ia akan dijodohkan dengan putri kakaknya bahkan yang Chanyeol tidak ia ketahui bagaimana rupa dan sifat calonnya itu.

Mobilnya membelah jalanan dengan deruman keras hingga memekakan telinga, tanpa ia peduli banyak lampu lalu lintas yang ia langgar demi cepat menuju rumah

'Persetan dengan polisi' begitulah pikir Chanyeol

Yang ia pikirkan sekarang ialah, bagaimana cara membatalkan perjanjian nikah sialan. Pokoknya harus batal dengan siapapun dia menikah.
.
DRUUUMMMMMM!

Geraman mobil sport mahal Chanyeol berhenti tepat saat kendaraan mewah itu terparkir tak patut didepan rumah megah dengan aksen modern barat yang begitu kental. Langkah besar dan wajah keras Chanyeol membuat penjaga rumah yang ingin menyapanya seperti biasapun harus mereka urungkan, sudah paham denhan aura hitam yang tengah tuan besarnya bawa itu.

BRAK!

Ia tendang pintu besar kayu jati berbelah dua itu dengan kaki panjangnya, ia tatap sekeliling yang nyatanya tepat diruang utama terdapat ayahnya yang tengah terduduk manja dengan pelacurnya

"DIMANA SOPAN SANTUNMU HAH!?" Appa Park yang terkejut dengan kedatangan tak sopan anaknya mendadak naik pitam. Tak biasanya Chanyeol melakukan hal itu bahkan ketiia dia sangat marah padanya

"Biarkan pelacur itu pergi, aku ingin bicara padamu!" Ketus Chanyeol dan bergegas begitu saja kearah kamarnya, mandi mungkin bukan hal yang buruk
.
.
.
.
.
"Aaww sakit...hiks"

Irene terisak kecil ketika rasa sakit menjalar begitu saja pada pergelangan kaki kanannya, mungkin terkilir karena terkejut tadi.

"Maaf"
Pria tampan berjas putih itu berjongkok didepan Irene terduduk dan menyingkirkan tangan Irene yang tengah memegangi pergelangan kakinya yang sakit.

"Aawwww..."
Irene mengerang kesakitan saat jari-jari panjang pria didepannya itu sedikit mengurut pergelangan kakinya yang terkilir

"Terkilir, mari kubantu untuk duduk disofa." Ujar pria tampan berjas putih dengan menatap Irene yang masih memajang wajah nyeri kesakitan

Pria itu termenung memandangi wajah cantik Irene, wajah cantik yang sangat berbeda dengan wajah-wajah yang sering ia temui sebelumnya.

"Hiks ini sakiitt..." Irene merengek kesakitan saat ia berusaha berdiri namun tak sanggup, Irene melirik pada pria berjas putih didepannya yang hanya diam sambil menatapinya

'Apa ada yang salah dengan wajahku?' Pikir Irene dengan meraba wajahnya

"Permisi, emm bisakah?"

Pria itu mengerjabkan matanya dan tersenyum kikuk begitu pikiran normalnya kembali sepenuhnya. Ia meraih pergelangan tangan Irene dan menuntun gadis itu kearah sofa yang tak jauh dibelakang.

Irene mengerang sedikit ketika pria berjas putih itu kembali menilik pergelangan kaki kanannya yang sekarang sedikit memerah temaram karena bengkak.

Irene menatapi pria ini, pria yang mengejutkannya dan pria-

"EH!? Emmm apa anda kakaknya Sehun?"

BASTARD BOYS | HUNRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang