《14》

40.2K 9.1K 6.1K
                                    

"Di depan pasti ada yang halangin nih. Makanya susah didobrak."

Jaemin yang dari tadi bagian dobrak pintu sama Haechan langsung duduk sambil sandaran ke tembok dengan nafas ngos-ngosan.

Hwall? Dari tadi dia cuma duduk santai di kursi sambil main game di ponselnya.

"Woi, pintunya udah kebuka dikit nih!" Seru Jaemin girang sendiri.

"Hwall, bantuin ngapa!" Teriak Haechan sambil bantu Jaemin dorong pintu.

Hwall berdiri dari duduknya lalu bantu dorong pintu. "Hitungan ketiga, dorong yang kuat."

"Satu."

"Dua."

"Tiga!"

Pintu langsung kebuka lebar. Meja dan kursi yang halangin pintu langsung kegeser sampai jatuh.

"Ke ruang siaran sekarang. Gue takut mereka kabur."

"Tapi, gue mau cek suara ledakan yang tadi."

Hwall yang baru aja mau jalan menoleh ke arah Haechan.

"Ya udah, emangnya lo tau arah suaranya dari mana?"

Haechan mengangguk. Dia langsung lari ke koridor di sebelah kirinya. Dia yakin kalau suara ledakan itu berasal dari dekat ruang guru.

"Heh, Chan. Menurut lo Jinyoung beneran pasang bom?" Tanya Jaemin.

"Enggak, gue yakin dia yang pasang bomnya."

"Kalo gitu, mending kita pergi aja deh. Gue gak mau ikutan di bom sama dia."

"Lo pikir aja, dia lagi jalan-jalan cari Jinyoung. Kalo ketauan kita bisa mati."

"Kalian berdua diem. Lo liat ke depan sana."

Haechan dan Jaemin langsung mengalihkan pandangannya ke depan sesuai perintah Hwall.

Disana kacau, daerah di sekitarnya hancur.

Dapat mereka lihat ada darah di lantai.

"I-itu Jeno?" Tanya Jaemin terkejut.

Haechan juga sama kagetnya. Bahkan dia sampai jatuh bersimpuh karena kakinya terasa lemas.

"K-kok k-kepalanya misah dari badannya?"

"Pasti kena ledakan tadi," jawab Hwall santai lalu melangkah maju. "Gue penasaran, jejak darah ini mengarah kemana, ya?"

Jaemin membantu Haechan berdiri lalu mengikuti Hwall. Mereka bergidik ngeri melihat kondisi Jeno yang luar biasa mengerikan untuk dilihat.

"Hwall, kalo Jeno ada disini, berarti ada Hyunjin sama Felix juga," kata Haechan tiba-tiba.

"Iya, makanya gue mau cari. Mereka pasti belom jauh dari sini."

Bener aja, nggak berapa lama mereka jalan. Mereka menemukan Felix yang tergeletak di lantai.

Pakaiannya compang-camping dan banyak luka di badannya. Di lehernya, terdapat darah yang mengucur deras membasahi pakaiannya.

"Jejaknya berhenti di Felix," ucap Hwall datar.

Jaemin memberanikan diri untuk mengecek. Dengan ragu dia mengarahkan jarinya untuk memeriksa denyut nadi Felix.

"Hwall, Chan, Felix udah mati."

Hwall mangut-mangut. "Menurut lo, Hyunjin kemana?"

"Mungkin dia ketimpa reruntuhan atau hancur kena ledakan," jawab Haechan asal.

"Ya udah, kita cari Jinyoung. Gue denger suara bentakkan orang dari arah lapangan."

"Gak semudah itu!"

[1.5] 18.00 | 00line ✓Where stories live. Discover now