11 / heartbreak

10.8K 2.9K 364
                                    

jeno melirik sanha dan jaemin bergantian setelah ia menghabiskan lontong sayurnya. di lain sisi, vampire dan banshee itu bingung, gak tahu harus ngapain.

jinyoung gak ngasih tau cerita panjangnya ke jaemin, jeno juga tampaknya udah nahan kesel. sanha sama jaemin berasa nyamuk disini.

tapi ada satu yang bikin mereka seneng, yaitu fakta kalau jeno ternyata adalah demigod aphrodite.

sebelum jeno sampe rumah jaemin, jaemin nelpon sanha supaya ikut dateng. jaga-jaga kalau tiba-tiba jeno ngamuk kayak yang dia lakuin ke jinyoung. mana jaemin denger jeno punya kekuatan hipnotis, kan serem.

lalu sanha dengan tampang tengil dateng ke rumah jaemin sambil bawa dua bungkus lontong sayur.

"no? lagi mikir apaan?" ceplos jaemin tiba-tiba.

kayaknya tadi jeno ngelamun, cowok itu kaget pas denger lengkingan suara sanha.

"eh gak mikir apa-apa, san."

sanha nyikut jaemin. "otaknya ilang kali, jaem."

"adanya juga otak elu yang ilang!" sambar jeno.

"bukan ilang, cuma sembunyi doang dibalik tulang." balas sanha.

jeno hanya mengangkat bahu. demigod dewi cinta dan kecantikkan yunani itu kemudian menghela nafas.

"kalian mau bantuin gue nggak?"

matanya menatap sanha dan jaemin. sedangkan yang ditatap malah melongo karena bingung.

"gue pengen minta bantuan renjun supaya mutar balik waktu. renjun mau nggak, ya?"

"eum—"

jaemin baru saja akan berbicara, namun jeno memotongnya.

"renjun bisa dibujuk kan? pake apa ya? hina?"

"masalahnya, hina mana mau bantu kita." ujar sanha.

jaemin menggeleng. "salah, san! yang bener hina mana mau bantu elo. bantu jeno mah, dia mau!"

"kurang ajar." desis sanha.

"ah, tapi lama kalau lewat hina."

"t-terus? pake apa?" tanya sanha gagap.

"charmspeak, it's easier." jawab jeno sekenanya.

otomatis, sanha dan jaemin saling lirik. sang vampire itu mendekatkan diri pada sanha, lalu berbisik di telinga si banshee.

"maksud dia pake hipnotis?" tanyanya.

sanha menggeleng tidak tahu. "serem, jaem, temen kita."

"ayo ke rumah renjun, tunggu apalagi? kalian mau bantuin gue kan?" jeno bertanya lagi.

"e-eh tapi no—"

jeno menggeleng, pemuda itu tiba-tiba tersenyum lalu berucap. "sanha, jaemin, bantuin gue mau, ya?"

"oke." jawab keduanya secara bersamaan.

:::


siyeon memekik kaget saat pintu kamar jeno tiba-tiba dibuka oleh seseorang. kumpulan foto yang ia pegang hampir saja jatuh saking kagetnya saat ia melihat siapa yang membuka pintu.

bukan jeno maupun lami. melainkan, seseorang yang sangat tidak mungkin siyeon duga akan datang ke rumah jeno.

kim seungmin—dengan hoodie jingga dan jeans biru tuanya itu memandang siyeon curiga. pemuda itu menyipitkan mata lalu menutup pintu kamar.

"dimana jeno?" tanya seungmin. alis pemuda itu tertutup poni saat ini, namun siyeon tahun kalau salah satu alisnya terangkat.

siyeon menggeleng sembari memasukkan kembali kumpulan foto tadi ke dalam box. ia buru-buru beranjak, namun belum sempat mendekat ke pintu, seungmin menahannya.

"mau kemana? lo habis ngapain?"

"g-gue cuma ngambil charger yang ketinggalan kemarin, udah izin juga kok ke jeno." jawab siyeon jujur.

"charger lo ada di kamar jeno?" lagi-lagi seungmin bertanya, seakan ia tidak percaya kalau siyeon kemari hanya untuk charger.

"i-ya, bener kok! gue kemarin habis kesini. ada sepupunya jeno juga!"

"sepupu? cewek?" tanya seungmin.

entah sudah berapa kali seungmin melontarkan pertanyaan untuk siyeon, dan siyeon juga sudah berkali-kali menjawabnya dengan jujur.

siyeon mengangguk. "namanya lami."

"dimana dia sekarang?"

"gak tahu. mungkin main sama jeno keluar?" siyeon menebak. "cousin's day, maybe?"

seungmin terkekeh pelan saat mendengar itu. "cousin, huh?"

"iyalah, lo pikir apaan? saudara kandung?" balas siyeon. gadis itu udah muak diinterogasi sama seungmin.

"hubungan mereka nggak sesederhana itu, siyeon. lami itu adek gue, not jeno lil sister." kata seungmin. "do you think we are cousins?"

siyeon mengedipkan matanya lalu menggeleng. "no."

saat itu—entah kenapa, hati siyeon mencelos.


:::


they never walk alone di repub ya! :)
btw, double up gaaak nih

perchè : [6] charmspeakWhere stories live. Discover now