14 / another one

10.2K 2.9K 486
                                    

siyeon menatap seungmin tidak percaya. gadis itu bergetar, mana mungkin jeno bohong sama siyeon? lagipula untuk apa?

"maaf kalau ngecewain lo, tapi ada satu hal lagi yang harus lo tau, yeon." ucap seungmin.

siyeon mengangkat alisnya. "apa?"

"jeno bukan 100% manusia."

"terus apaan? setan? lo kalo mau bohong, pinteran dikit dong!" sungut siyeon.

menurutnya, ucapan seungmin tadi sama sekali nggak masuk akal. bagaimana bisa ada manusia setengah-setengah? emangnya seungmin pikir ini film fantasi?!

gubrak!

suara gebrakan pintu depan membuat kedua orang ini menoleh. seungmin tidak menjawab pertanyaan siyeon, pemuda itu memilih keluar kamar. siyeon pun mengikutinya, gadis itu berlari dengan tergesa-gesa ke ruang tamu. namun, ia memilih sembunyi saat melihat siapa yang ada di sana.

"kak jeno, kakak ada di rumah??"

itu lami, masih memakai pakaian yang sama dengan yang siyeon lihat kemarin. wajahnya penuh debu, kaus kuning gadis itu robek di bagian ujungnya.

penampilannya lebih parah di banding kemarin.

siyeon melirik seungmin yang juga diam di balik lemari jati milik jeno, belum mau menampakkan wujudnya di depan gadis yang ia klaim sebagai adiknya. namun, pemuda itu langsung melangkah saat mendengar suara lami yang parau.

"kak jeno kamu nggak ada." kata seungmin.

siyeon dapat melihat ekspresi kecewa lami dengan jelas. gadis itu juga terlihat kaget saat mendapati seungmin yang menghampirinya, bukan kak jeno yang ia cari.

"semua orang nyariin kamu, lam! kamu kemana aja? kenapa kemarin kamu kesini? kenapa gak ke rumah kakak aja? saudara kamu itu aku, bukan jeno." ucap seungmin panjang lebar. "karena kamu suka jeno, iya 'kan?"

hati siyeon benar-benar mencelos saat mendengar itu. namun ia memilih untuk tidak menampakkan diri saat ini, nanti saja, siyeon belum siap.

lami menggeleng. "a-aku nggak kesini kemarin, kak. aku disuruh ares untuk ngambil kalung persephone, istrinya hades."

siyeon mengernyit saat mendengar itu. bohong. lami jelas berbohong. siyeon ingat dengan jelas kemarin lami datang kesini, mandi serta memakai kamar tamu di rumah ini, dan bahkan memakan cheesecake buatan siyeon. tapi tunggu--gadis itu menyebut nama ares? ares dewa perang yunani itu? yang mengendarai kereta perang dengan 4 kuda? dan hades si dewa kematian itu?

gadis park itu tiba-tiba teringat lukisan yang ia lihat tadi, seorang perempuan eropa dari abad pertengahan yang dikelilingi angsa dan bunga mawar.

aphrodite?

tadi, seungmin bilang jeno bukan 100% manusia 'kan? lalu? ah, siyeon bingung.

"tapi pacarnya jeno bilang, kamu kesini kemarin, lam." balas seungmin.

"pacar? kak jeno punya pacar? setau aku, kak jeno gak mau punya pacar. sesuai aturan yang dibuat anak aphrodite, mereka harus matahin hati pacar pertamanya." tanya lami.

siyeon benar-benar nggak percaya dengan apa yang lami ucapkan, tapi ia benar-benar penasaran. maka dari itu, siyeon memutuskan keluar dari tempat persembunyiannya.

"anak aphrodite? jeno anak aphrodite?"

lami kaget saat siyeon menghampirinya, sementara seungmin mengangguk. selama ini, jeno selalu bilang kalau ibunya sudah meninggal sejak ia bayi. tapi ternyata ibunya itu aphrodite!

"kakak siapa?" tanya lami bingung.

"dia pacarnya jeno." bukan siyeon yang menjawab, melainkan seungmin.

"bukan. gue bukan pacar jeno." bantah siyeon.

"iya intinya kalian saling suka."

yang itu, siyeon gak bisa membantah.

"sebentar," sela siyeon. "kemarin kamu datang kesini juga. aku inget! kamu bilang kamu mau nginep disini!"

lami menggeleng. "sumpah demi apapun aku baru datang hari ini! aku mau minta tolong karena kalungnya hilang!"

"jangan-jangan..." seungmin membuka suara. "yeon, jeno ada dimana? kita harus nyamperin dia sekarang."

"tadi sih, dia bilang ada di rumah jaemin." jawab siyeon. "tapi bisa tolong jelasin ke gue nggak sebenernya ada apa?"

"gue jelasin di jalan."

seungmin menarik tangan siyeon dan lami untuk mengikutinya. mereka keluar dari rumah jeno. namun saat mereka ingin menaikki mobil seungmin, dua orang pemuda dari rumah seberang menghampiri.

"loh kok laminya ada disini? katanya ada di rumah renjun????"

itu jinyoung dan haechan, dua sobat jeno.

:::

jinyoung jadinya nggak berdua doang sama haechan, tapi bareng seungmin, siyeon, dan lami juga. tadi jaemin sempet nge-line jinyoung, nyuruh pemuda bae itu ke rumah renjun bareng haechan. katanya lami udah ketemu, ada di rumah renjun, dan mereka butuh bantuan.

jinyoung sebenernya males, apalagi pas tahu kalau dia harus jemput haechan dulu di sekolah sihir. kalau haechan sih, bukan males lagi. tapi males kuadrat. dia masih kesel karena jeno ngelaporin dia ke sekolah sihir. temen macem apa tuh?

tapi mereka dibuat bingung pas ngeliat lami tiba-tiba ada sama seungmin dan siyeon. ini si jaemin gak lagi ngelindur kan?

"aduh pusing gua! jadi lami ada dua gitu?" teriak haechan.

"yang sama kita ini lami yang asli." jawab seungmin.

"terus lami yang sama jeno? lami yang ke rumah gua malem-malem itu apaan? jurig?" tanya jinyoung.

"lo kok nanya jurig ke orang sih, young! temen-temen lo kan jurig semua! itu tuh si jihoon, iwung, siapa lagi tuh?" haechan nenggul jinyoung.

"heh penyihir gagal, diem ya lu! gue sumpel juga lama-lama!"

"awas lu gue sihir nanti jadi ayam kayak neng somi!"

"tongkat lo kan disita gobl*k!"

"ohiya lupa!" haechan cengengesan. "yaudah maap."

sementara siyeon di jok belakang makin bingung. "kalian ngomongin apa sih?"

"aduh yeon, kasian amat sih gak dikasih tau apa-apa sama jeno. pokoknya mah ya, siap-siap aja nanti pas di rumah renjun lo ngeliat darah atau ngedenger suara aneh." balas haechan.

"kayaknya lo yang harus siap-siap, chan. lo nggak tahu siapa lami yang disana itu 'kan?" ucap seungmin.

:::





perchè : [6] charmspeakWhere stories live. Discover now