Part 57✓

3.2K 161 7
                                    

Radit, Arya dan Rezvan sudah sampai di rumah sakit, rumah sakit malam ini lumayan sepi. Entah itu memudahkan mereka untuk menemukan Alisha atau makin mempersulit.

Kata David, Alisha duduk di ruang tunggu bersama seorang laki-laki. Dan saat ini Radit dan kedua temannya sedang berada di ruang tunggu untuk mencari gadis itu, namun tak ada, di sini hanya menyisahkan beberapa orang saja. Lalu, Radit, Arya dan Rezvan harus mencari ke mana.

Tidak mungkin mereka mengecek satu-persatu ruangan yang ada di rumah sakit semegah ini.

"David boong kali," celetuk Rezvan sambil meletakan kedua tangannya di pinggangnya.

"Gue tau David Van, dia gak mungkin boong," jawab Radit tanpa melihat ke arah Rezvan karena matanya terus-menerus menelusuri sekitaran rumah sakit.

"Lah itu si David sama Azelia!" Pekik Arya ketika melihat David dan Azelia yang tengah berjalan di lorong rumah sakit. Segera Radit, Arya dan Rezvan pun berlari menghampiri David.

David yang tengah mendorong kursi roda yang diduduki oleh kekasihnya itu pun terkejut ketika melihat Radit, Arya dan Rezvan berlari ke arahnya.

"Lho, kakak ngapain di sini?" Tanya Azelia sambil menatap Radit yang berada di depannya.

"Balik kapan Zel?" Tanya Radit tanpa menjawab pertanyaan Azelia tadi.

"Tadi kak," jawab Azelia.

"Aduh neng, ini kenapa pake kursi roda gini?" Tanya Arya sambil meringis melihat Azelia .

Azelia hanya cengengesan saja melihat raut wajah kakak kelasnya itu, "Gak kenapa-napa kok kak, cuma kecelakaan kecil aja."

Plak

Rezvan tiba-tiba saja memukul kepala David kencang. Sontak David pun menatap tajam ke arah Rezvan yang baru saja memukul kepalanya.

"Lo jadi pacar gimana si, bukannya dijagain. Kalo lo udah gak mau, kasih gua aja sini!" Kata Rezvan kesal.

David memutar bola matanya malas, "Gak sudi gue sumbangin cewek gue sama lo!" Jawab David ketus.

"Alisha mana?" Tanya Radit sambil menatap intens ke arah David.

"Tadi gue liat dia di ruang tunggu Dit, emangnya gak ada?" Tanya David.

"Enggak ada, apa dia udah pergi?"

"Gak mungkin kalo dia pergi secepat itu, tadi waktu gue mau anter Azelia ke Dokter, Alisha masih ada di sana," jawab David.

Semuanya pun terdiam bergelut dengan pikirannya masing-masing, Walaupun banyak orang di sini, tapi tetap saja mempersulit semuanya, dan sekarang apa yang mereka dapatkan? Gak ada sama sekali.
Sesuatu yang sangat mereka harapkan keberadaannya kini telah pergi.

"Kak Nathan udah dikabarin?" Tanya Azelia pada Radit.

Radit mengangguk lemah, memang ia sudah menghubungi Nathan. Menelfonnya sampai berpuluh-puluh kali dan mengirimkan pesan yang begitu banyak pada Nathan. Namun, tak ada jawaban dari Nathan.

Radit juga bingung harus apa, ini seharusnya menjadi kabar bagus untuk Nathan. Tapi kalau kejadiannya seperti ini, apa masih bisa dibilang menjadi kabar bagus?

"Jadi gimana?" Tanya David menatap teman-temannya.

"Kenapa kita gak tanya petugas di sini aja?" Tanya Azelia tiba-tiba.

Semuanya pun sontak menatap ke arah Azelia, benar juga apa kata Azelia. Kenapa mereka sampai tidak kepikiran ke arah sana. Segera mereka berlima berjalan beriringan menghampiri salah satu petugas rumah sakit.

Best Day Ever (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang