#38

1.9K 200 5
                                    

Budayakan VOMENT...!.

"Apa kau masih khawatir pada cheonsa?" tanya seok jin yang melihat ji won cemas.

"Ne..." ji won menjawabnya dengan penuh cemas.

"Kau sudah melihatnya dia baik-baik saja tadi." ucap seokjin yang mencoba menenangkan ji won.

"Aku mengenalnya sudah lama,dia memang terlihat baik tapi dia tidak seperti yang kita kira." ucap ji won.

"Yoongi bersamanya... Jika kau terus memikirkannya maka kau juga bisa sakit nanti." ucap seokjin yang cemas dengan kekasihnya itu.

"Ne... Kau benar yoongi bersamanya..." ucap ji won yang mencoba untuk tenang.

"Ponselmu berdering..." ucap seokjin yang fokus pada jalanan malam.

"Oh... Ottoke...?" ucap ji won terkejut yang melihat layar ponselnya.

"Ada apa?" tanya seok jin bingung.

"Ibunya cheonsa menelfon..." ucap ji won yang bingung. "Apa yang harus aku katakan...?"

"Angkatlah dan dengarkan apa yang di bicarakan ibunya." ucap seok jin yang menghentikan mobil di tepi jalan.

Ji won menerima telfon dari ibu cheonsa dan menyalakan speaker agar seok jin dapat mendengar apa yang ibunya cheonsa katakan.

"Ya bibi..." ucap ji won yang sedikit gemetar.

"Apa tadi cheonsa menemui bibinya seperti biasanya?" tanya seorang wanita dari sebrang yang terdengar khawatir.

"Aku tidak tau bibi..." jawab ji won dengan lembut.

"Apa dia baik-baik saja?" tanya wanita itu lagi terdengar sangat cemas. "Apa aku bisa bicara dengannya?"

"Cheonsa tidak tinggal bersamaku lagi." ucap ji won yang sedikit ragu.

"O... Apakah dia sudah pindah...? Dia tidak memberitahu padaku." ucap wanita itu terdengar kecewa.

"Anni... Cheonsa hanya tinggal sementara di rumah dari perusahaannya..." ucap ji won menjelaskan dengan cepat. "Dia juga baik-baik saja."

"Kau tahu sejak kecelakaan 18 tahun lalu bibinya selalu membuatnya buruk jika bertemu dengannya." mendengar ucapan ibunya cheonsa ji won menjadi semakin khawatir pada sahabatnya itu.

"Bibi tenang saja... Dia baik-baik saja,aku tidak pernah melihatnya sebaik ini sejak terakhir kali dia bertemu dengan bibinya." ucap ji won yang mencoba menenangkan ibu cheonasa.

"Khamsahamida... Kau selalu menjaganya... Kau sudah menjadikannya seperti saudarimu sendiri." ucap wanita itu sebelum mematikan panggilannya.

"Apakah bibinya cheonsa begitu mengerikan hingga cheonsa seperti dalam bahaya?" ucap seokjin dengan wajah polosnya.

"Aku tidak tahu... Aku saja tidak pernah bertemu dengan bibinya." ucap ji won yang meletakan ponselnya kembali ke dalam tas.

"18 tahun lalu... Cheonsa mengalami kecalakaan berarti itu saat umurnya 5 tahun." ucap seokjin yang kembali melajukan mobilnya.

"Ne... Itu benar..." ucap ji won yang menyandarkan tubuhnya di jok mobil. "Dan yang aku tahu saat itulah cheonsa mendapatkan transplantasi ginjal."

"Apakah karna kecelakaan itu begitu buruk hingga satu ginjal yang dia miliki rusak dan mendapat transplantasi." ucap seok jin yang masih fokus pada jalanan yang ada di depannya.

"Sepertinya begitu,dan sampai sekarang ia tidak tahu siapa yang memberikan ginjal itu padanya!." ucap ji won.

"Lalu kenapa bibinya begitu membencinya?" tanya seok jin.

The cold boss is my future (Revisi Version)Where stories live. Discover now