7 : baku hantam

7.6K 1.7K 260
                                    

"FELIX WOI!!"

Guanlin segera berlari menghampiri Nakyung dan Felix setelah melihat apa yang laki-laki itu lakukan pada Nakyung. Yang Felix lakukan itu termasuk kekerasan, kan? Apalagi tidak ada CCTV yang menyorot gudang.

"Minggir lo bangsat!" seru Guanlin, kemudian mendorong kasar tubuh Felix hingga hampir menghantam tembok gudang.

Guanlin menarik Nakyung dan merengkuh gadis itu, sambil matanya menatap Felix tajam. Jika kehidupan ini adalah meme, mungkin dari mata Guanlin akan keluar laser.

"Jauh jauh ya lo dari Nakyung, jangan beraninya sama cewek lo!!" seru Guanlin lagi.

Tanpa diduga-duga, Felix bangkit dari posisinya dan justru memukul Guanlin brutal dengan tangannya, sama seperti apa yang ia lakukan pada Nakyung barusan. Bedanya, Guanlin di sini melindungi Nakyung dan melindungi dirinya sendiri dari pukulan Felix.

"Anjir kocak malah mukulin gue woi!!" seru Guanlin sambil berusaha menangkis pukulan Felix dengan tangannya.

Felix semakin tidak terkontrol. Ketika tangan kanannya sibuk memukuli Guanlin, tangan kirinya justru meraih rambut Nakyung dan menariknya kembali. Situasi benar-benar chaos, dan tidak ada siapapun yang berniat untuk sekedar menolong mereka.

"Minggir lo anjir!!" seru Guanlin, kemudian mendorong Felix sekali lagi hingga terhempas. Melihat Felix yang tidak berusaha bangkit, Guanlin segera berinisiatif untuk melarikan diri sebelum Felix semakin gila.

"Ayo pergi," kata Guanlin.

Tanpa aba-aba, Guanlin memapah tubuh Nakyung dan membawanya berlari meninggalkan gudang. Gadis itu tidak memiliki pilihan lain selain melingkarkan tangannya di leher Guanlin sambil menutupi wajahnya pada bahu lebar Guanlin, atau seisi sekolah akan mengolok-oloknya lagi.

"Guanlin awas jatooh!!" pekik Nakyung tertahan.

"Diem, daripada Felix ngejar kita lagi," ucap Guanlin.

Nakyung semakin menyembunyikan wajahnya ketika Guanlin dengan kurang ajarnya memilih untuk berjalan melewati lapangan dalam untuk mencapai deretan kelas 11 IPA.

"Turunin anjir, malu!" ucap Nakyung tanpa mengangkat kepalanya.

"Bentar lagi sampe," ucap Guanlin.

Nakyung dapat merasakan langkah kaki Guanlin saat mereka menaiki tangga. Ia tidak tahu harus lega atau panik, karena setelah ini ia akan segera sampai di kelasnya, namun teman-teman sekelasnya akan melihat tingkah bodoh Guanlin yang menggendongnya. Astaga, rasanya Nakyung ingin pulang saja.

"Udah sampe, mau turun apa mau digendong terus?" tanya Guanlin.

"Turun lah anjir," jawab Nakyung.

"Yaudah, tangannya lepas dong. Kalo meluk leher aku terus, gimana turunnya?"

"Kalo dilepas, nanti jatoh!"

"Enggak,"

"Iya,"

"Enggak,"

"Iya!"

"Enggak. Ya udah sih kalo gak mau lepas, kita turun lagi ke 11 IPS,"

Nakyung buru-buru melepaskan tangannya dari leher Guanlin, dan beralih berpegangan pada bahu laki-laki itu sambil berusaha turun. Ingat, Guanlin setinggi itu.

"Anjir lah, malu!" ucap Nakyung sambil menutup wajahnya, sesaat setelah ia berdiri dengan kakinya sendiri.

"Gak usah dengerin omongan orang," kata Guanlin. "Maaf, barusan marah-marah gak jelas. I didn't mean to,"

Guanlin melirikkan matanya ke sekitar, kemudian mengacak-acak rambut Nakyung asal. "Bye," kata Guanlin, kemudian turun ke koridor 11 IPS.

Sepeninggal Guanlin, Nakyung sedikit menjambak rambutnya. Dunia ini sangat suka bercanda.

Nakyung menghela nafasnya, hingga sudut matanya menangkap sosok Felix yang berjalan di koridor 11 IPA, gadis itu segera berlari masuk ke dalam kelas dan menutup pintunya rapat-rapat. Sudah cukup bermainnya hari ini, Nakyung lelah.

hayo siapa kena jebakan betmen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

hayo siapa kena jebakan betmen

AKU GEMESSSSSSSSSSSSSSSS

Selamat menikmati malam Minggu. Mati lampu sialan. 

[✔] The Lost : Habitual Strange  (00ㅡ01L)Where stories live. Discover now