10 : ruqyah beneran

7.6K 1.7K 146
                                    

"ANJIR KOK BISA??"

Rupatama mendadak heboh setelah Daehwi mengangkat teleponnya. Ada apa?

"Gimana gimana?" tanya Haechan.

Daehwi segera menekan tombol merah di layar ponselnya. "Gak ngerti gue sama temen-temen gue, dipanggilin ustadz dong ke kelas gue," jawab Daehwi sambil memegang dahinya.

"Temen-temen lo? Maksudnya?" tanya Choerry.

"Eh, maksud gue anak musik. Gedeg juga gue sama Eunbin, ngapa-ngapain gak dipikir dulu," jawab Daehwi.

"Bentar bentar, jelasin dulu. Anak musik kenapa, ada ustadz segala itu apaan?" tanya Jinyoung.

"Anak musik manggil ustadz ke kelas gue buat Felix?!!" jawab Daehwi.

"Huft, baru aja diomongin," ucap Kim.

"Mending kita ke kelas lo dulu, kalo Felix nyerang ustadznya kan bahaya," ucap Jeno, diikuti oleh anggukkan seisi ruangan.

Dipimpin oleh Jeno, kesebelas remaja itu segera berlari menuju ruang kelas Daehwi. Untungnya koridor rupatama menyambung dengan koridor 11 IPA, sehingga mereka bisa dengan cepat sampai di kelas Daehwi.

Seperti yang telah diramalkan, situasi kelas amat-sangat kacau. Ada ustadz yang sedang merapalkan ayat-ayat suci, ada Felix yang sedang dipegangi oleh teman-temannya agar tidak memberontak, dan ada anak musik yang justru menonton mereka. Super chaos.

"Stop, stop!!" seru Sunwoo dan Jeno.

Situsi agak mereda setelah dua pemimpin yang cukup disegani oleh para siswa tersebut angkat bicara. Jinyoung dan Daehwi meminta maaf pada ustadz tersebut dan meminta dengan sopan agar mereka berbicara di luar, sedangkan Nakyung dan Kim mencoba memahami suasana.

"Gak ada apa-apa, kan? Yang ada mah pada ngumpul sini gara-gara kepo," ucap Nakyung.

Kim mengangguk. "Bentar, itu ada Heejin, gue keluar dulu," ucap Kim.

Nakyung mengangkat salah satu alisnya. Heejin, siapa? pikirnya.

Di luar kelas, Jinyoung dan Daehwi berbincang-bincang dengan ustadz yang tadi 'hampir' meruqyah Felix

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Di luar kelas, Jinyoung dan Daehwi berbincang-bincang dengan ustadz yang tadi 'hampir' meruqyah Felix.

"Menurut ustadz, teman saya kenapa?" tanya Daehwi.

"Teman kamu memang agak terganggu, tapi bukan karena makhluk halus. Saya lihat di sini mereka baik-baik. Ada sesuatu yang menganggu pikiran teman kamu, tapi saya belum sempat lihat," jawab pak ustadz.

"Mau dilanjutin aja nggak?" tanya Daehwi pada Jinyoung.

Jinyoung menggeleng dengan ragu-ragu. "Lo tau kan Felix makin beringas, takutnya nanti kenapa-kenapa kalo dilanjutin," jawab Jinyoung.

"Berarti pure bukan karena gangguan mistis kan, pak?" tanya Daehwi, pak ustadz tersebut mengangguk.

"Maaf pak, kayaknya sesi ruqyahnya gak bisa lanjut lagi. Kita takut kalo Felixnya makin gak kekontrol, takutnya nyakitin orang," ucap Jinyoung.

Pak ustadz mengangguk paham. "Kalian deketin Felix pelan-pelan. Pasti ada alasan kenapa Felix bertingkah aneh seperti ini,"

"Tapi Felix masih rutin masuk sekolah seperti biasa, gak pernah telat juga. Gak ada yang aneh sama Felix, kecuali tingkahnya yang tiba-tiba absurd," kata Daehwi.

Anggota the lost dan OSIS yang tersisa tampak keluar dari kelas setelah dengan susah payah mereka membubarkan kawanan kepo yang menonton baik di dalam maupun di luar ruang kelas. Begitu pula Kim yang baru saja kembali.

"Barusan Sunwoo chat, katanya kita disuruh balik ke rupatama," ucap Nancy.

"Lah, Felix gimana?" tanya Guanlin.

Nancy mengangkat bahunya. "Kayaknya dibawa ke UKS. Nanti Sunwoo sama Jeno nyusul," jawab Nancy.

"Yaudah, gue sama Minju ke rupatama duluan sambil siap-siap, kalian nyusul ya," kata Choerry.

"Okeee,"

habitual strange tijel banget

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

habitual strange tijel banget

[✔] The Lost : Habitual Strange  (00ㅡ01L)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora