PART 18 : SATU KANTOR

308 12 0
                                    

Selesai melakukan wawancara,Raya tidak langsung pulang ke rumah Raka.Tadi saat ia hendak keluar dari perusahaan itu,Arya mengirim pesan kepadanya agar menunggunya di tempat biasa.

Sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat didepan nya.Tanpa perlu bertanya,Raya sudah tahu siapa pemilik mobil tersebut.Ia berdiri dari posisi duduknya dan mendekat kepada mobil itu.

Seorang pria dengan setelan kantoran turun dari mobil dan berjalna kearah Raya.Dibukakan nya pintu mobil itu untuk gadis manis di depan nya."Makasih kak".Ucap Raya.Arya menutup pintu mobilnya dan berjalan memutari mobil lalu masuk ke pintu yang berada di sebelah kanan.

Didalam mobil keduanya masih sama-sama diam hingga akhirnya Arya memulai pembicaraan diantara keduanya.

"Kamu aneh deh Ray".

Raya mengernyitkan keningnya "Aneh?".Ucapnya dengan wajah yang bingung."Aneh kenapa?"

"Iya kamu aneh.Kakak tawarin pekerjaan di tolak.Tau nya malah ngelamar di sana juga".

"Aku nggak mau menerima tawaran kakak itu karena aku ingin usaha sendiri".

"Mandiri sekali"Cibir Arya.

"Emang kakak nggak suka ya punya pacar yang mandiri?"

"Suka.Cuma kan apa salah nya menerima bantuan orang".

"Aku nggak perlu bantuan orang lain selama aku bisa melakukan nya sendiri"

Arya menahan nafas lalu menghembuskan nya."Terserah kamu Ray"

Setelah itu keduanya hanya saling diam.Arya fokus pada kemudi nya dan Raya fokus pada ponsel di tangan nya.


Sampai mobil yang mereka naiki tiba di depan sebuah restoran Jepang,keduanya masih diam.Mereka masuk tanpa bergandengan tangan layaknya pasangan yang tengah menjalin kasih.Mereka malah seperti orang asing yang baru bertemu.

"Mau makan apa?"Tanya Arya setelah dari keterdiaman nya beberapa saat lalu.

"Apa aja".Jawab Raya cuek.

"Saya pesen sushi sama tempura nya satu dan soba juga boleh.Minum nya Mugicha sama air mineral.Kalau dia mbak tadi denger dia mau makan apa".Pelayan itu nampak bingung.

"Pesen apa ya pak?"

"Apa aja".Pelayan itu pun melihatkan wajah nya yang nampak bingung kembali.

Raya yang mendengar nya pun lansung meletakan ponsel nya.

"Kakak kok gitu?"

"Ya emang kakak harus gimana?Kamu emang mau makan 'apa aja' kan?".

"Ishh...Saya pesen sukiyaki sama tempura aja.Minum nya samain aja".

Raya sudah memesan makanan nya.Dilihat nya Arya yang kini sibuk memainkan ponsel nya.Raya kesal.

"Kalau ngajak makan tapi cuma didiemin mendingan tadi nggak usah ngajak".Sindirnya.

"Kalau diajak makan juga sibuk sama hp nya sendiri mendingan tadi nggak usah".Jawaban Arya menjawab sindiran kekasih nya itu.

"Udahlah aku pulang aja.Makan di rumah kak Raka aja.Daripada disini di sindir sama di diemin aja".Raya beranjak dari duduk nya.Arya ikut berdiri juga.

"Kamu mau kemana?Makanan kan sudah di pesan?Kamu nggak mau nemenin 'orang lain' ini makan siang".Arya sengaja menekan pada kata orang lain.

"Maksud kakak apa sih?Siapa yang orang lain.Kakak kan pacar ku".

"Bukan nya tadi kamu yang bilang kalau 'nggak mau nerima bantuan dari orang lain?'.Jadi kamu anggap kakak ini apa?Orang lain atau pacar?".

Raya terperangah mendengarnya.Mengingat perkataan nya tadi.Saat ingatan itu terlintas,dengan susah payah ia menelan saliva nya.

ARaYA (Arya Dan Raya)Where stories live. Discover now