PART 19 : GALAU

261 12 0
                                    

Berada di tempat yang sama.Bernaung di bawah atap yang sama juga tapi untuk bertemu saja rasa nya susah sekali.

Harus menunggu jam pulang dan ketika kantor sudah mulai sepi.

Hanya bisa saling memandang dari kejauhan.Saling melirik ketika sedang berdekatan.Tak mampu memandang bebas padahal sudah menjadi pasangan.#huftnasipbackstreet😐

"Raya...makan siang nanti di cafe kantor apa keluar?".

"Cafe kantor aja deh.Gue lagi males keluar".

"Oke deh".

Setelah percakapan singkat Raya dengan rekan kerja nya itu kami kembali sibuk dan fokus pada pekerjaan yang memang sedang menumpuk.

"Mau makan apa Ray?".Tanya temen Raya yang tadi mengajak nya makan siang bareng bernama Diana.

Saat ini memang sudah jam istirahat sehingga dua teman sekaligus rekan kerja itu kini berada di kantin.

"Apa ajalah Di.Gue nggak ada pantangan kok".

"Oke deh".Diana menyebutkan pesanan pada pelayan yang sejak tadi menunggu kami.Setelah pelayan itu pergi...."Elo kenapa sih.lemes amat kayaknya?".

"Gue nggak papa kok".

"Kalau ada apaapa mending elo curhat sama gue.Tenang aja aman kok"

"Iya.Tapi gue nggak papa kok.Makasih ya udah perhatian sama gue".

"Tentu.Elo kan sahabat gue".

Aku tersenyum.Diana memang orang yang sangat asyik dan juga ramah plus bawel.Walau baru beberapa bulan kami bersama tapi sikap nya yang seperti itu membuat ku nyaman dan senang memiliki teman + rekan kerja seperti dirinya.

Makanan yang mereka pesan sudah tiba.Raya dan Diana melahap makanan yang sudah ada di hadapan mereka.

Diana terlihat menikmati makanan nya namun tidak dengan Raya.Nasi yang sudah bercampur dengan lauk nya itu hanya di aduk tanpa berniat ia masukan ke dalam mulut.

"Makanan dimakan kali Ray bukan cuma di aduk-aduk gitu doang".

Raya hanya melirik sahabat nya itu dengan bibir yang di manyunkan.

Diana meletakan sendok serta garpunya.

"Apa ini ada hubungan nya dengan pak Arya?"

Mata Raya langsung membulat,dengan cepat ia menggeser kursi yang sedang di duduki nya mendekati Diana.

"Ke....kenapa elo ngomong gitu?".

Diana tersenyum mengejek dan itu membuat seorang Raya tambah ketar ketir.

"Dari mana elo tahu?"

"Gue cuma nebak sih".Diana langsung tertawa."Ternyata bener kan tebakan gue.Elo ada  hubungan ya sama pak Arya".

"Emmmm".Raya terlihat gugup namun karena sudah terlanjur akhirnya ia mengangguk.

"Sejak kapan??".

"Hampir satu tahun".Jawab Raya pelan."Tapi jangan ngomong ke siapa-siapa ya".Ancam Raya.Diana mengangguk setuju.

"Terus kenapa elo galau gini.Apa karena kemaren?".

"Kamu liat?".Diana mengangguk."Kemaren nggak sengaja liat.Pas pak Arya jalan sama cewek kan?".Jawab Diana.

Kemarin memang Raya melihat Arya kembali ke kantor setelah ketemu rekan bisnis nya di luar.Dia hanya melihat saja saat melewati Raya.Itu memang sudah biasa karena mereka ingin lebih Raya saja yang ingin hubungan nya tidak di beritahu kan kepada orang lain.

Yang membuat hati Raya tersentil adalah sosok gadis yang mengikuti Arya.Bahkan saat pulang kantor,Arya yang biasa nya menyediakan waktu untuk Raya untuk pulang bersama kemaren mengirim pesan kepada nya bahwa tidak bisa mengantar pulang setelah mengirim pesan itu ponsel Arya tidak bisa di hubungi lagi.Sampai saat ini.

"Sampai saat ini dia nggak ngehubungi gue Di.Harus nya kan gue ya yang marah kenapa malah dia".

"Mungkin pak Arya ada alasan kenapa dia nggak ngehubungi elo".

"Entahlah".

Selesai makan siang yang tak bisa benar-benar di nikmati itu,Raya dan Diana sudah akan ke ruang kerja nya.

Belum sampai di ruang kerja nya,mata Raya menangkap sosok yang menjadi bahan pikiran nya.

Arya dan wanita kemarin serta Gavin berjalan beriringan.Gavin berhenti,ia mengeluarkan ponsel dari saku celana nya.Arya dan wanita itu lebih dulu menaiki lift.

Raya mengintip dari balik tembok yang ada di dekat lift.

"Kita ngapain sih Ray?"

"Stttt".Raya meletakan jari telunjuk nya di bibir.Diana memanyunkan bibir nya dan memilih diam.

Ia melihat Gavin selesai menerima panggilan dan memasukan ponsel itu ke dalam saku celana nya.

Perlahan dia dan Diana keluar dari tempat persembunyian nya.Ia berjalan cepat mengejar Gavin karena Gavin melangkah dengan lebar menuju lift.

"Kak Gavin!"

Gavin menoleh dan ia berhenti karena adik sahabat nya itu memanggil.

"Kenapa adik kecil??".Tangan Gavin langsung mengusak rambut Raya yang saat ini sudah ada di depan nya.

"Ishhh".Malas rasanya meladeni sahabat kakak nya ini.Tapi demi sebuah info tak apalah."Kakak abis darimana?".

"Abis makan siang bareng sama Arya dan Viona".Jelas Gavin.

Raya manggut-manggut."Viona itu siapa?".Tanya Raya lagi.

"Temen dekat nya Arya".Mata Raya membulat sempurna.'Teman dekat?'.

Raya tak mampu berkata lagi.Dia menarik Diana dan meninggalkan Gavin.

"Yahhh gue di tinggal".Gumam Gavink.

ARaYA (Arya Dan Raya)Where stories live. Discover now