PART 25 : LAMARAN

350 10 0
                                    

Raya menatap penampilan nya malam ini dengan kerutan di dahi nya.Berkali-kali ia berputar di depan cermin memperhatikan penampilan nya.

"Kak Di,ini nggak berlebihan ya?Kita kan cuma mau makan malam".Raya mematut penampilan nya di depan cermin.Sebuah long dress brokat modern berwarna putih.Rambut panjang nya sudah di gelung ke bawah dengan dihiasi hiasan bunga di sisi kiri nya.

"Enggak kok.Ini udah sesuai".

"Tapi..."

"Nggak ada tapi-tapian.Ayo kita keluar om,tante sama Raka udah nunggu di bawah".

Tidak kata-kata bantahan lagi yang keluar dari mulut Raya.Ia mengambil clutch nya berjalan keluar bersama Diandra.

Di bawah lagi-lagi ia di buat heran karena orang tua nya pun memakai pakaian yang sangat formal hanya untuk sekedar makan bersama.Kedua orang tua nya memakai baju batik couple sedangkan Raka ia memakai jas semi formal.Diandra pun sama.Ia memakai long dress berwarna navi.

"Pa,ma apa pakaian kita ini nggak salah.Kita cuma mau makan malam keluarga kan?Bukan mau lamaran kan?".Ucap nya sambil terkekeh.

"Emang kamu udah siap dilamar?".Pak Seno,papa Raya bertanya sambil tersenyum menggoda pada putri nya.

"Ihhh kok Raya sih.Kakak dulu tuh".

"Kalau jamu duluan yang dilamar gimana?".Raya tidak menjawab pertanyaan papa nya.Ia hanya tersenyum yang di paksakan lalu menggeleng.

Semua yang ada disana pun melotot melihat kepala gadis itu yang bergerak ke kanan kiri.

"Kamu nggak mau gitu kalau ada yang mau ngelamar?".Raka berjalan mendekati adik nya dan memegang lengan kecil nya."Kamu bakal nolak?"Lanjutnya.

"Ya enggak mungkinlah aku nolak".Raut kelegaan muncul dari wajah orang-orang yang ada disana.

"Jadi kamu bakal nerima kalau Arya ngelamar kamu?"

"Emang mas Arya mau ngelamar aku?"Tanya Arya balik.

"Ya...emmm ya nanti kan Arya pasti ngelamar kamu.Secara kalian kan pacaran.ya udah yuk berangkat".

Mereka menaiki mobil yang di kemudikan oleh Raka.

Mobil itu berhenti di sebuah café.Cafe yang sangat di kenali oleh Raya.Tempat dimana saat itu Arya mengungkapkan perasaannya."Raya, ayo turun".Ucap mama nya.Raya tersenyum karena ia tidak sadar jika ia sendiri yang belum keluar mobil.

Raya dan keluarganya memasuki café.Meja-meja yang ada sudah di penuhi oleh pengunjung.Hanya tersisa satu meja yang berada paling depan.Raka mengajak mereka untuk kesana.Mereka menduduki meja dengan 5 buah kursi.Raya sedikit bingung mengapa bisa pas sekali dengan jumlah keluarganya di tambah Diandra.Padahal di seliling nya satu meja hanya ada empat kursi saja.

Raya memperhatikan sekitarnya.'Kenapa orang-orang pake topeng ya?Apa sedang ada pesta topeng' pikirnya. Makanan yang di pesan oleh Raka sudah ada di hadapan mereka.Mereka langsung menikmati makanan itu dengan khidmat terkadang diiringi canda tawa.

"Selamat malam"

Raya meletakan sendok serta garpu yang di pegangnya.Tubuh raya tiba-tiba menegang mendengar suara yang tidak asing lagi baginya.Raya langsung mencari sumber suara itu.

Di atas panggung ada seorang pria selalu tampan di mata nya duduk di atas kursi sambil memangku gitar.Di depan nya ada stand mic yang mengarah kepadanya.Penampilan yang selalu keren bagi Raya membuat nya semakin jatuh cinta pada pria itu.

"Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena sudah menganggu waktu anda semua.Izinkan saya untuk menyanyikan sebuah lagu" Arya duduk di kursi sambil memangku gitar."Lagu ini saya persembahkan untuk gadis cantik yang memakai baju putih disana".Arya menunjuk kearah meja Raya.Semua penonton pun memandang kearah yang di tunjuk Arya.

ARaYA (Arya Dan Raya)Where stories live. Discover now