Dua Puluh Empat

1.5K 166 18
                                    

Jin membuka satu persatu kancing baju Sana namun di kancing ketiga, Sana menahannya. Jin menatap Sana bingung.

"Ini gak bener! Kamu belum tentu bakal jadi suamiku.. aku gak mau ngasih sesuatu yang berharga dalam diriku kalo semuanya belum pasti.. Kamu belum tentu jadi jodoh aku" ucap Sana menatap Jin lekat.

"Aku tahu... maaf kebablasan" ucap Jin lalu kembali berbaring di samping Sana dan menghentikan aktivitasnya.

"Kamu marah??" tanya Sana.

"Enggak.. Aku tahu aku salah seharusnya aku menjaga kamu bukan ngerusak kamu... meskipun kamu nanti jadi istri aku tapi aku gak mau mendapatkan itu sebelum menikah.. " jelas Jin.

"Bener! Jangan sampe kita terkalahkan oleh nafsu sesaat.. pacaran boleh tapi sewajarnya" ucap Sana.

"Aku baru tahu ternyata kamu kaya gini... aku pikir kamu---" ucapan Jin terpotong Sana.

"Aku kek perempuan lain yang menjajarkan keperawanannya ke semua orang? Apa karena aku berpenampilan sexi jadi semua orang mengira aku cewek murahan?? Jangan menilai seseorang karena penampilan karena tampilan tak selalu menampilkan sisi kebenarannya" ucap Sana.

"Bener!! Selama ini orang hanya menilai sisi luarnya saja tanpa sedikitpun menengok ke sisi dalam.. aku merasa bersalah telah menilaimu salah" timpal Jin.

"Semua orang berhak beropini dan aku gak memiliki daya untuk menghentikannya... aku sendiri tidak memikirkan hal itu yang penting aku tidak seperti apa yang mereka pikirkan" jelas Sana.

Malam itu Jin yang mulai tersadar kalau selama ini ia kurang mengenal Sana dengan baik.

Sementara di lain kamar, Jungkook-Nayeon. Keheningan menghantui mereka berdua. Mereka berdua saling tidur membelakangi.

Setelah sekian lama berdiam, Nayeon mulai angkat bicara.

"Aku ngerasa ada yang aneh dan hilang sama hubungan ini tapi aku sendiri gak tahu itu apa" ucap Nayeon.

"Cinta... mungkin yang hilang adalah cinta" timpal Jungkook.

"Hehe... mungkin" ucap Nayeon sembari menyeka air matanya.

Tanpa Jungkook tahu, Nayeon telah melihat semua adegan Jungkook dan Dahyun. Namun Nayeon sangat pintar menyembunyikan rasanya. Sedihnya Nayeon akan sangat sulit terlihat karena Nayeon sendiri adalah orang yang ceria. Namun dibalik keceriannya ada tangis yang ia sembunyikan.

"Kok aku ngerasa.. orang itu kamu.. orang yang telah kehilangan cinta itu kamu" lanjut Nayeon.

"Aku mungkin terkesan jahat tapi aku juga takut kalo semakin lama tertahan semakin lama juga aku nyakitin kamu... aku ngerasa kalo kita--" Nayeon memotong ucapan Jungkook lalu berbalik dan menepuk pundak Jungkook, Jungkookpun berbalik menghadap Nayeon.

Nayeon menatap Jungkook lekat hingga Jungkookpun terheran dengan tatapan itu. Kemudian ia menarik tengkuk Jungkook.

Chuppp, Nayeon mengecup bibir Jungkook sekilas. Jungkook terkejut akan apa yang dilakukan Nayeon.

"Aku tahuu... tapi bukan berarti kita gak bisa memperbaikinya" ucap Nayeon.

"Aku... Aku... Tap---"

Chup, Nayeon kembali mengecup bibir Jungkook kini bukan hanya kecupan saja tetapi Nayeon mencium bibir Jungkook bergantian. Perlahan ciuman itu semakin dalam dan dalam. Sementara Jungkook hanya terdiam sembari melebarkan kedua matanya.

Namun itu tak berlangsung lama, perlahan Jungkook terbawa suasana dan membalas ciuman Nayeon. Di tengah panasnya suasana tiba-tiba seseorang mengetuk pintu.

STARLIGHT BOARDING HOUSE [Chat, Instagram and Story Line] ✔Where stories live. Discover now