Tiga Puluh Tujuh

953 137 15
                                    

"Terus... lu gimana??" tanya Jungkook.

"Gimana apanya??"

"Ya... lu nikahkan pasti! kapan??"

"Gue?? nunggu lu lamar gue..."

"Hah??? Nay serius kali!"

"Hehee kalo gue bilang gue serius.. percaya gitu??"

"Nay..."

Jungkook menatap Nayeon lekat, sementara Nayeon malah menunduk. Terlihat air mata menetes dari kedua mata Nayeon.

"Kenapa?? ada masalah?? Cerita ajaa.. aku bakal dengerin.." ucap Jungkook.

"Maafin gue..." ucap Nayeon.

"Hah?? untuk??"

"Gue... gue masih cinta.."

"Nay! lupain gue! gue gak pantes buat lo" ucap Jungkook sembari mengelus-ngelus pundak Nayeon.

"beri aku kesempatan.. sekali aja! sekali buat bikin kamu jatuh cinta lagi sama aku.. sekali buat perbaikin hubungan kita dulu... sekali aja!" ucap Nayeon berderai air mata.

"Nay!!!! cukup.. jangan sakitin diri lu sendiri!" ucap Jungkook.

"Lu yang udah bikin gue gini.. kamu, Jungkook.. kamu.. datang menebar benih tapi kamu malah pergi dan tidak mengurusnya.. tapi benih itu tetap tumbuh meski pemiliknya telah meninggalkan.. seharusnya memang cinta itu mati sejak lama tapi entah kenapa semakin aku coba memangkasnya semakin cinta itu tumbuh.." jelas Nayeon yang terus beruarai air mata.

"Nay, cinta tidak bisa dipaksakan.." timpal Jungkook.

"tapi cinta bisa dipupuk... aku yakin semuanya akan tumbuh kembali" ucap Nayeon sembari meraih tangan Jungkook sementara Jungkook menatapnya bingung.

"Nay... maaf beribu maaf tapi.."

"Lu milih Dahyun?? iyakan??" tanya Nayeon.

"Bodoh!  lu telat! lu terlambat! percuma lu mo minta-minta sekalipun sama dia.. dia gak akan mungkin nerima lu.. dia sahabat gue dia udah janji sama gue gak akan dan tidak akan pernah mau sama lu.. lagian kemana aja lu selama ini hah?? Dahyun tuh gak suka sama lu!! Dia suka sama Taehyung!! lu harus nerima kenyataan itu dan lupain Dahyun!!" jelas Nayeon menggebu-gebu.

"dan lu juga harus tau kenyataannya.. kalo gue udah gak suka sama lu.. gue berharap lu bahagia dan lupain gue.." ucap Jungkook lalu pergi meninggalkan Nayeon.

"AAAAAAAKH!! Kenapa? kenapaaaaa??" kesal Nayeon dibarengi tetesan air mata.

Kemudian Nayeon merogoh tasnya dan mengambil ponsel miliknya. Ia menekan beberapa tombol dan panggilan pun tersambung.

"Halo.. gue butuh bantuan lo!"

Setelah itu Nayeon pergi ke suatu tempat yang tak lain adalah apartemen Jeongyeon. Ketahuilah semenjak Starlight bubar, mereka terbagi menjadi beberapa kubu meskipun semuanya masih berhubungan baik. Jeongyeon dan Nayeon menjadi semakin dekat.

Nayeon menekan bel beberapa kali, keluarlah Jeongyeon yang terkejut akan kedatangan Nayeon.

"Nay, kok lu kesini sih??"

"Emang kenapa?? gue kan sering ke rumah lu.."

"Lu telpon dulu ngapa kalo mo kesini kan gue bisa siap-siap.."

"Ngapain lu siap-siap?? udah ah minggir gue mo masuk!" ucap Nayeon yang kemudian masuk ke apartemen Jeongyeon dan terkejut.

"Nay!!"

"Buset!! lu mo ada acara ya???" tanya Nayeon melihat beberapa bingkisan tergeletak di lantai.

Tak sengaja kaki Nayeon menyenggol sesuatu. Nayeon pun mengambil benda itu.

STARLIGHT BOARDING HOUSE [Chat, Instagram and Story Line] ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon