Tiga Puluh Dua

1.3K 168 42
                                    

Ramon pun masuk ke kamarnya sendiri untuk menengok keadaan Jeongyeon. Sementara yang lain menunggu di luar termasuk Nayeon dan Sana yang tadi membantu Jeongyeon.

Ramon lihat Jeongyeon berbaring di kasur miliknya. Helaan nafaspun menghembus dalam-dalam. Kemudian Ramon duduk di samping Jeongyeon. Ia tatap Jeongyeon dengan hening. Ia pun memberanikan diri menggenggam tangan Jeongyeon.

"Kenapa jadi kek gini??"

Tak lama, Jeongyeonpun mulai membuka matanya. Jeongyeon melihat wajah remang-remang Ramon yang kemudian semakin jelas dan jelas. Jujur saja, Jeongyeon sangat terkejut.

"Kenapa gue bisa disini??" ucap Jeongyeon sembari bangkit dari baringnya.

"Lu pingsan di depan.. kenapa lu pake acara hujan-hujanan segala. Kalo lu mau masuk dan nemuin anak bangtan pencet aja belnya.."

"Gue... guee..."

"Lu bukan orang asing kok.. masuk aja kalo mau masuk"

"Ramon... maafin gue.."

"Buat apa?? Emang lu punya salah??"

"Buat semuanya.. gue gak tahu berapa banyak gue udah nyakitin lu"

"Ah lebay lu.. gue gak ngerasa disakitin kok. Santai aja!" 

Jeongyeon meraih tangan Ramon dan hal itu membuat Ramon terkejut.

"Gue bingung sama perasaan gue.. Akhir-akhir ini gue gelisah"

"Ken-kenapa harus bingung??"

"Gue gak tahu suka sama lu atau takut kehilangan orang yang selalu ngejar gue.. tapi gue gak suka lu sama cewek lain"

"Gue juga gak bisa ngeliat hati lu kek gimana Yeon.. orang yang bisa liat itu semua cuma lu"

"Ramon..... Keknya gue... gue jatuh cinta sama lu"

"Sebaiknya lu jangan ngambil kesimpulan gitu aja.. bisa jadi itu hanya perasaan lu aja"

"Ah lu kok gitu Mon.. bukannya lu nungguin gue ngomong kek gitu??"

"Dulu iyaa.. tapi--"

Jeongyeon memotong pembicaraan Ramon "Gue suka sama lu.. gue jatuh cinta sama lu" ucap Jeongyeon sembari menarik wajah Ramon untuk melihat ke arahnya.

"Tap..."

Entah ada bisikan darimana, tiba-tiba Jeongyeon mengecup bibir Ramon. Tentu saja itu membuat Ramon mematung.

"Sekarang lu percayakan??" tanya Jeongyeon.

"Wahhh... gue gak percaya barusan gue dicium Jeongyeon"

"Aaaa udah-udah!  gak jadi.." ucap Jeongyeon mencoba beranjak dari kasurnya namun dengan cepat Ramon menarik tangan Jeongyeon lalu dengan sigap Ramon menyambar bibir Jeongyeon. Jeongyeon tidak berkutik pada awalnya namun pada akhirnya ia menerimanya.

Setelah Ramon melepas tautannya, wajah Jeongyeon dan Ramon tiba-tiba memerah.

"Jadi kita jadian nih??" tanya Ramon.

Jeongyeon mengangguk malu.

"Tapi jangan kasih tahu yang lain dulu.." ucap Jeongyeon.

"Oke!! Akhirnyaaa usaha gue tidak sia-sia!!" ucap Ramon gembira. 

Ditengah pembicaraan, Jimin tiba-tiba masuk. Jeongyeon dan Ramon sangat terkejut.

"Oh, lu udah sadar!" ucap Jimin datang menghampiri Jeongyeon lalu mencoba mengecek kening Jeongyeon namun Ramon terlebih dulu menahannya.

STARLIGHT BOARDING HOUSE [Chat, Instagram and Story Line] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang