10

1.6K 239 9
                                    

T A L A K

Berita aku hamil sudah sampai ke tetangga. Aku enggak tau johnny bilang gimana saat ketemu ibu ibu di supermarket. Astagaaa.

Kira-kira para tetangga bilang seperti ini, entah saat ketemu aku di rumah atau diluar rumah.

"selamat ya mbak yana, jadi calon ibu nih."

"asik yana semoga bayinya sehat ya sampai lahir."

"wuihh enggak nyangka nih ada calon ibu baru."

Dan yang paling ribet, istrinya yuta—temannya johnny.

"selamat ya yana, semoga sehat kamu dan bayinya, aku gak bisa kasih apa apa nih buat kamu. Jadi aku antar aja foodtruk ke rumah kamu ya."

Iya, istrinya yuta ngasih aku foodtruck. Gak nyangka kan, dia se—excited itu denger aku hamil. Dan dia yang paling.. Hm apa ya, ya gitu deh pokoknya.

Mamah sama papah juga udah ke rumah, bawain buah dan sayur sayuran.

Kenapa ya semua orang tuh ribet banget pas tau aku hamil, contohnya mamah. Ya aku tau mamah tuh seneng banget aku hamil, ya mungkin bukan seneng banget tapi bahagia.

"kamu harus rajin rajin periksa ke dokter ya, biar tau perkembangan anakmu gimana, kamunya vit atau enggak."

"nanti yang lahir cewek apa cowok ya?."

"kalau sudah 7 bulan, kamu jangan lupa beli peralatan bayi. Jangan lupa siapin tas buat di bawa ke rumah sakit. Karna kan kita gak tau kapan kamu kontraksinya, bilang sama suamimu ya."

Dan aku cuma bisa bales "iya mamahku."

Aku yang hamil aja tuh enggak seribet itu, bukan berarti aku gak bersyukur atau gimana. Tapi aku ngerasa bahwa ngerepotin kalian banget.

T A L A K

Hari ini johnny terlalu banyak diam. Enggak tau dia mikirin apa, dan aku juga gak mau mengganggu acara berfikirnya itu.

Euforia banget johnny berfikir, maksudnya raut mukanya enggak bisa dibohongin, biarpun dia sudah berbicara sebanyak apapun, tetap saja ketara.

"yana" panggilanya johnny sambil menepuk tempat kosong di sampingnya.

"kenapa" jawabku sambil jalan mendekat ke arahnya.

Ku tatap matanya lamat lamat. Ku perhatikan ada raut cemasnya.

Jangan katakan hal buruk apapun john.

"kalau kerjaku di pindah ke luar kota gimana?." tanyanya sambil mengelus perutku yang mulai berisi ini.

"ya gak apa apa. Mau di pindah ke mana emangnya?." tanya ku sambil mengusap pipinya.

"Lombok, kamu mau ikut?. Aku disana 5 bulan, ini proyek besar, apa aku tolak aja kali ya"

"aku disini aja, lagian kalau aku ikut kamu nanti aku enggak gak tau soal kehamilan, iya memang 5 bulan enggak lama. Tapi nanti pas aku lahiran kan kamu sudah pulang—

Jadi ambil aja ya proyek di sana."

"aku berangkat minggu depan."

Rasanya baru saja sembuh dari luka jatuh tapi sudah jatuh kembali. Ya memangnya aku harus apa, aku akan dukung suamiku semampuku. Lagian proyek di sana menguntungkan untuk perusahaannya.

Tapi aku semakin takut, memikirkan kepergian johnny minggu depan. Memikirkan hal yang tidak karuan dan takut itu menjadi kenyataan. Aduh sulit untuk kedepnnya.

Lihat bagaimana nanti saja. Kalau aku dan johnny bisa berkomunikasi dengan lancar semua hal negatif yang aku fikirkan akan berubah menjadi hal positif.

Semoga ya.

TALAK Where stories live. Discover now