12

1.2K 99 9
                                    

T A L A K




Sekarang disini yana berada, di apartement jungwoo. Sudah satu minggu yana menginap disini, tidak ada kejadian apa-apa jungwoo memperlakukan dia dengan sangat baik berbeda dengan suaminya sendiri.

"Susu buat bumil sudah siap" seru jungwoo dari dapur, yana yang mendengar langsung turun untuk menemui sang empu.

Memang seperti ini jungwoo dalam satu minggu, selalu membuatkan yana sarapan, membantu yana untuk memilih perlengkapan untuk si kecil dan masih banyak hal lainnya.

Yana merasa tidak enak kepada jungwoo bagaimana pun jungwoo hanya sebatas teman mantanya itu, hanya saja yana tidak mau merepotkan orang lain.

"Kok bisa tau sih gue suka rasa stroberi" yana meneguk susu bumilnya itu gak santai.

"Pelan kali nanti keselek" Yang ditegur pun hanya tekekeh membuat jungwoo merasa gemas.

Satu minggu tinggal di apartement jungwoo membuat pipi yana menyebul keluar, gak salah jika jungwoo sering mencubiti pipi yana karena gemes.

Keduanya pun terdiam, sama sama larut dalam pikiran yang jenuh. Yana dengan pemikirannya yang harus kembali dan menyelesaikan semuanya dan jungwoo dengan pemikirannya dikalutkan dengan rasa nyamanya bersama yana.

"Yan gimana gak mau coba omongin masalah lo dulu sama johnny secara baik baik?" Tanya jungwoo karena dia tau kalo yana sesensitif itu buat denger nama suaminya.

"Mau diomongin baik baik giamana? Dia nya aja udah gak baik baik ke gue" helaan napas keluar dari kedua insan tersebut.

"Ya mau gimana pun kan kalian udah sama sama dewasa, inget yan ada nyawa di dalem perut lo dia juga butuh sang ayah. Keluarga yang utuh"

"Wo lo ngerti gak sih, disaat kaya gini yang keliatan berjuang cuma gue aja dia ngapain? Masih ngapel sama saudara kandung gue sendiri wo. Sakit wo! Kenapa harus yuna? Kenapa?" Yana mulai menangis histeris dia capek dengan semuanya, kalo aja dia gak inget ada nyawa di dalem perut dia gak akan mau melangkah sejauh ini.

Jungwoo membawa yana kedalam dekapannya, di elus pucuk kepalannya. Setiap yana menangis dan jungwoo selalu memeluknya dengan lembut dia merasakan ada kenyamanan disitu.

_"_

Hari ini tepatnya hari libur buat johnny, dia dan yuna hanya menghabiskan waktu di rumah, biasanya kalo malem mereka pergi ke klub.

"Yang kalo kak yana kesini lagi gimana" yuna yang sedang rebahan jadi duduk dengan tegap untuk omongan yang serius ini.

"Yaudah kamu santai aja, kan bisa kita usir lagi"

Mendengar deru mesin mobil terparkir didepan johnny dan yuna segera keluar dari rumah.

Yana mulai memasuki pager rumahnya itu, dia memutuskan kembali setelah sekian lama berdebat dengan keegoisannya.

Dia juga harus menang dan gak mau kelihatan lemah disini.

"Aku mau ngomong sama kamu mas"

"Disini aja emang gak bisa?" Johnny dengan nada remehnya dan yana dengan muka merahnya menahan semua amarah yang terjadi saat ini.

"Pulangin aku ke ayah dengan cara baik baik mas" suara yana sedikit bergetar, gak dia gak boleh nangis disini dia gak boleh lemah.

"Baik baik? Saya aja gak pernah minta kamu ke ayah, malah ayah kamu yang nyerahin kamu ke saya. Jadi buat apa saya pulangin kamu dengan cara baik baik?"

TALAK Where stories live. Discover now