(21) Beri Aku jeda, Lagi

55 16 2
                                    

"Hati itu temporary, perasaan itu sifatnya tak abadi. Dinamis, bertumbuh. Tidak mungkin terus berdiam begitu saja dalam waktu yang lama"

________________________________

Sepertinya kau mulai diam. Bergeming tanpa mengambil langkah apa - apa. Tak lagi mencari perhatian atau apapun itu.

Sepertinya kau mulai menyadari bahwa kau memang tidak sedang mencari pemberhentian.

Hatimu memang masih tersisa untuk masalalu-mu. Itu jelas nampak pada setiap perbincangan yang selalu menjurus pada gadis masalalu-mu.

Aku sakit? Awalnya tidak. Sebab aku memang tak pernah merasakan perasaan apapun itu. Bahkan aku tak pernah merasa ada yang berbeda diantara kita.

Sejenak ku habiskan waktu tanpa berbincang denganmu. Tanpa mendengar celotehanmu pada dinding percakapan, tanpa obrolan basa - basi yang tiba tiba kini kurindukan.

Malam berlalu, hanya bersama sunyi dan desiran angin malam yang mulai membelai lapisan kulit epidermis terluar. Malam ini sungguh sunyi...

Tanpamu, yang tiap malam menjadikan gulita sejenak benderang. yang menjadikan senyap sejenak jadi gempita, dan yang tak lelah mewarnai setiap hitam - putih hari - hari(ku)

Biarlah...

Aku yang memintamu untuk seperti ini. Maka pantaskah jika aku memintamu untuk kembali seperti kemarin?

Aku hanya belum terbiasa melewati setiap pergantian hari tanpa lelucon darimu. Ya, hanya belum terbiasa.

Semgoa esok aku dapat terbiasa menjalani hari tanpa berbincang dan celotehanmu.. :)

Tapi sejatinya aku rindu, bodoh.

Jangan dibaca :(Where stories live. Discover now