1

14.8K 337 0
                                        

Dylan

Atasan kemeja putih double jas abu-abu tua beremblem sekolah sama bawahan berwarna sama panjang, pakai dasi dan ikat pinggang, nametag mos ngegantung dileher gue, dan segala barang-barang yang diperintahin dalam ransel gue.

Dengan malas gue ngelangkahin kaki gue keluar kamar, nyokap gue sudah nungguin di depan pintu

"ngapain aja kamu? Anak laki siap-siapnya lelet! Ayo, kamu sarapan dijalan, sudah telat kamu!" kata nyokap gue. Duh! Pagi-pagi sudah marah-marah, pikir gue diam

"Ah aduh, aku kan baru pertama kali, toleransi dong, mom" gue ngeluyur pergi ke mobil

"Eh, kamu! Gak sopan ya.. Salam dulu dong" gue narik nafas dalam-dalam, terus berbalik kearahnya, nurutin perintahnya "nih, uang jajan" nyokap gue ngasih uang 20ribu

"Thanks" gue senyum sambil ngambil uang itu

Well, setidaknya gue dapat uang jajan.

Jam 07.30 gue sampai sekolah, apa coba yang membuat nyokap gue panik? Gue masih punya 30 menit lagi. Supir gue nurunin gue dilobby, gue sudah sama sekali lupa sama kekhawatiran gue buat dikeroyok, gak tahu gimana. Gue turun dan berjalan seperti layaknya anak normal, menurut petunjuk, mos dilaksanakan di hall yang sama sekali gue gak tahu dimana, di depan gue ada cewe, dia gak pakai nametag, jadi mungkin dia tahu dimana hall

"Eh, hall dimana ya?" Gue nahan lengan atasnya, dia balik badan ngadep gue, ngeliat nametag gue

"Masuk pintu, lurus aja" dia senyum tapi lebih keliatan keganggu

"Thanks" gue lepasin tangannya, dan dia langsung buru-buru masuk, menghambur kekeramaian, aneh.

Aneh, tapi setidaknya infonya bener. Banner 'selamat datang siswa baru SMA Tunas Negri' terpasang di atas pintu hall yang sudah di buka lebar, anak-anak dengan dandanan wajib MOS betebaran dimana-mana

"Kelompok?" Seorang cowo pakai talkom putih berdiri di depan gue

"13"

"Paling kiri" dan kesanalah gue berjalan

Barisan masih pendek, banyak yang belom datang, jadi gue terpaksa harus duduk ditengah-tengah, gue nunduk aja, gak mau nyiptain keributan berlebihan, karena sepertinya cara itu efektif

"OMG! Dylan Paxton!!" Seorang cewe yang kebetulan duduk di samping gue teriak, dan semua orang noleh ke gue, sial.

"Tenang semua!" Suara cowo yang super keras berkumandang di udara, nertibin teriakan nama gue, dalam seketika, ruangan langsung sepi, dan semua mata tertuju ke arah cowo itu. "Seseorang jawab, kenapa kalian ribut?" Dan gue liat ada seseorang tunjuk tangan "ya, kamu, berdiri" seorang cewe berdiri, kepalanya ditundukin

"Dylan Paxton ada di hall ini kak" suaranya agak sedikit cempreng

"Terus? Kalian harus ribut?!"

"Maaf, kak" gumamnya terus dia duduk lagi

"Kalian, hari pertama sudah seperti ini, gimana nantinya? Bisa kalian diam seperti ini tanpa suara?" Tidak ada jawaban "bagus! 5 menit lagi acara akan dimulai, jaga ketertiban" dia turun dan jalan kebelakang

Ternyata, osisnya galak, kurang sial apa coba gue, nanti kalo gue kena bagian gimana nasib gue?

Para manusia bertalkom mulai berbaris di depan para peserta, silang-seling cewe cowo, dan salah satunya adalah cewe yang tadi gue tanya, sial, dia OSIS juga. Gak ada senyum manis di muka mereka, apa mereka dilatih supaya keliatan galak buat nakut-nakutin anak-anak baru? Cowo yang tadi maju kedepan, merintahin kita untuk berdiri, taro tas di sisi kanan dan ngelurusin barisan. Pas barisan sudah rapi, dia nyuruh kita bubar dan naro tas dengan rapi di bagian belakang hall, dalam hitungan 30, kita semua harus sudah balik ke barisan dan harus rapi seperti tadi. Nyokap gue masukin gue kesekolah apa sih ini? Kemiliteran? Perasaan disiplin banget.

Finding Us (Finding Us Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang